fiche cúig

2.4K 178 3
                                    

a/n : vote semakin berkurang duh duh :( aku jd agak gimana gitu pgn ngelanjutin :( tp aku bakal ngelanjutin dan hopefully vote dan comments di chapter ini ningkat lagi ya :3

ok btw, baca lagi ya author's note di akhir chapter thankyou!

xx t.

***
Author's POV

"Thiyya!!"

"Apaan sih, Yan?"

"Itu!"

"Itu apaan?"

"Dylan jalan sama Bianca!"

"Hah? Masa? Siapa?"

"Itu! Si Dylan!"

"Yang nanya!"

"Anjir, teman apa teman :')?"

"Aish! Gak usah bacot. Emang gue peduli sama Dylan and Bianca? Gak ada rasa simpati gue mah!" kata Thiyya.

Well, sebenarnya, Thiyya memang agak cemburu dengan Bianca. Kenapa harus Bianca yang mendapatkan Dylan?

"Gausah sok gak peduli kalau tetep ngeliatin!" cibir Ian.

"Apaan sih? Siapa coba yang ngeliatin?"

"Kamu, babe." kata Ian sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Ganjen lo dasar! Gak ngerti lagi kenapa gue mau temenan sama lo :')."

"Karena gue ganteng!" kata Ian yang sangat percaya diri.

"Berisik! Eh, by the way, itu si anak monyet di mana belum dateng?"

"Lagi di jalan, mungkin? Ya udah sih, tinggal nunggu doang susah banget!" cibir Ian, lagi.

"Iya iya pak bos."

"Oh, gue bos lo, nih? Ya udah, asisten, beliin minum cepetan!" kata Ian dengan nada mengusir.

"Bodo amat! Gak waras!" cibir Thiyya. Lalu, Thiyya pun berlari ke kelasnya.

"Woy! Tungguin kek!" kata Ian sambil mengejar Thiyya.

Namun, Thiyya tetap saja berlari, menghiraukan teriakan Ian yang seperti 'maestro' itu.

***

"Good morning class!" kata Mrs. Robinson, guru sejarah mereka.

"Good morning, Mam!" jawab semua anak di kelas itu.

"Okay, so i have a good news for you all!"

"Kalian pasti sudah tak sabar kan? Okay, jadi, kami para guru dan kepala sekolah sudah menyepakati suatu pertukaran selama seminggu." kata Mrs. Robinson.

"Jadi, siswa laki-laki akan pindah ke kelas yang telah dijadwalkan selama seminggu." lanjut Mrs. Robinson.

"Dan, siswa kelas 10-B akan mulai belajar di kelas 10-A selama seminggu kedepan." lanjutnya lagi.

"Tak lupa, siswa-siswa yang akan menempati kelas kalian adalah siswa kelas 10-C."

"Mulai kapan pertukaran ini dilakukan, Mam?" tanya Ian.

"Sekarang. Jadi, siswa laki-laki segera bereskan peralatan tulis kalian, dan segera pindah ke kelas 10-A."

"Okay, Mam!" kata seluruh siswa laki-laki kelas 10-B.

Di saat siswa-siswa 10-B merapihkan peralatan-peralatan tulis mereka, siswa-siswa 10-C sudah terlihat menunggu di depan pintu kelas. Dan tebak siapa yang menunggu di paling depan? Yap, siapa lagi kalau bukan Dylan?

"Tuhkan, Dylan udah nunggu di depan kelas? Dari tadi ngeliatin lo mulu tuh!" kata Ian kepada Thiyya sambil menunjukkan raut muka mampus-deh-gebetan-lo-udah-nunggu.

TRY {Completed}Место, где живут истории. Откройте их для себя