déag

3.1K 157 8
                                    

Author's POV

Dua minggu.

Dua minggu,selama itulah Thiyya sudah menjalani misinya. Ya,nggak lain nggak bukan 'Menjauhi Ian'.

Sebenarnya,Thiyya merasa keberatan akan hal ini. Bagaimana tidak? Ian adalah sahabatnya. Sebenarnya,Thiyya sudah menyesal karena menjauhi Ian. Thiyya beranggapan bahwa dirinya terlalu bodoh untuk mengikuti apa yang kata hatinya teriakkan.

Nadia dan Quinn pun sudah tau akan hal ini. Bahkan,keduanya sempat memarahi Thiyya. Mereka berdua kerap berkata "Lo itu orang paling bego yang mau ninggalin sahabat lo biar lo gak dibully. Padahal,yang sekalipun lo gak ngejauhin dia dan lo dibully,dia yang bakal nolongin lo. Bego banget.".

Ya,Thiyya memang merasa bodoh. Apa yang dikatakan kedua sahabatnya itu memang benar. Tapi,apa boleh buat? Gengsi dong kalo tiba-tiba udah deket lagi. Ya,Thiyya hanya bisa memendam semua hal itu,mulai dari penyesalannya dan gengsinya.

***

Thiyya's POV

Kosong.

Hari-hariku kosong.

Gak ada Ian yang bisa jadi tempat aku nangis atau ketawa. Bener-bener hampa.

Ini semua adalah kebodohanku sendiri. Kenapa aku begitu bodoh? Penyesalan selalu datang belakangan,bukan?

"Masih aja musuhan sama Ian?" tanya Nadia yang dari tadi duduk di sampingku.

"Bukan musuhan,tapi ngejauhin. Dan,ya." jawabku datar.

"Sampai kapan sih lo begini?" tanya Nadia.

"Sampai lulus kali?" kataku tidak yakin.

"Gue gak yakin lo bakal tahan ngediemin Ian sampai lulus." kata Nadia.

"Tau ah,gak peduli." kataku.

Aku dan Nadia pun lanjut makan. Dari kejauhan,aku ngeliat Ian makan sendiri. Sebenernya,aku pengen nyamperin dia dan aku mau minta maaf ke dia. Sayangnya,rasa gengsi-ku terlalu besar.

"Minta maaf gih! Kasian Ian makan sendiri. Ajak ke sini makan bareng." kata Nadia sambil menyenggolku.

Aku hanya menggelengkan kepala. Tuhkan,aku terlalu gengsi.

Tiba-tiba saja, Clarissa yang notabenenya Queen of Gossip di sekolah mendatangi mejaku dan Nadia.

"Kalian tau gak?" tanya Clarissa sambil menyedot minumanku.

"Eh,itu kan minuman gue,Clar." kataku.

"Sorry,gue haus. By the way,ada gossip penting nih! Mau tau gak?" tanya Clarissa.

Aku dan Nadia hanya mengangguk.

"Coba ceritain,Clar!" kata Nadia.

"Jadi gini,tadi kan gue lagi jalan ke kantin,terus ada Bianca sama Carmen. Nah,mereka tuh kayak bisik-bisik gitu,gue tuh denger dengan jelas karena mereka bisik-bisik keras banget. Bego banget gak sih ?" tanya Clarissa.

"Itu doang gossipnya? Gak penting banget!" cibir Nadia.

"Masih ada lanjutannya! Nih,kan terus mereka tetep ngobrol gitu,gue denger-denger nih ya,Bianca lagi deket sama Dylan!" kata Clarissa setengah berbisik.

"Dy-Dylan Kyle? 10C?" tanyaku terbata-bata.

"Iya! Yang ganteng itu,loh!" kata Clarissa.

"Oh,gitu. Okay deh,gossipnya berguna banget buat gue sama Thiyya. Makasih banyak,Clar! Mwa!" kata Nadia sambil meng-kissbye Clarissa.

TRY {Completed}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang