Epilogue

30.6K 1.9K 40
                                    

Ali memeluk Prilly erat. Sambil mengucap  kata syukur dalam hati karena Tuhan telah mengirimkan gadis mungil bak bidadari yang kini telah mengisi separuh dari jiwanya. Menikmati perasaan hangat yang menyelimuti hatinya, dan berharap Prilly juga merasakan hal yang sama.

Tuhan-lah yang sangat mengetahui, seluas dan sedalam apa perasaan yang Ali rasakan kepada Prilly. Dan, Ali berharap Prilly memahami itu. Meskipun hingga detik ini, Ali bahkan belum mengutarakan secara langsung dan terang-terangan mengenai perasaannya kepada Prilly.

Sungguh, Ali tidak bermaksud untuk memberikan harapan semu kepada gadis mungilnya ini. Ia hanya terlalu mencintai Prilly. Ali tidak akan pernah sanggup untuk kehilangan Prilly, hanya karena emosi mereka yang saat ini masih labil. Tapi, bukankah wanita butuh kepastian?

"Prilly.." bisik Ali. Prilly mendongakkan kepalanya. "Ya?" lirihnya pelan.

"Aku rasa... aku nggak bisa kasih kamu kepastian... Aku ngerasa... kamu nggak pantas untuk jadi pacar aku."

Prilly merenggangkan pelukannya pada Ali, kaget dengan ucapan Ali yang baru saja ia dengar langsung dari mulut pemuda itu.

"Mak.... maksud kamu apa, Li?" tanya Prilly kaku.

Ali menghela nafasnya pelan, tangannya terangkat untuk mengusap pipi Prilly. "Kamu itu... segalanya buat aku. Tapi aku sadar, kamu berhak buat dapet yang lebih dari aku. Aku----"

Prilly meletakkan jari telunjuknya pada bibir Ali. Mengisyaratkan pemuda itu untuk diam.

"Aku paham Li. Aku bisa nunggu hingga akhirnya... kamu dan aku menjadi kita. Aku juga cinta sama kamu."

Prilly kembali mengeratkan pelukannya pada pemuda itu. Tersenyum menatap lelaki tampan yang ada dihadapannya. Persetan dengan kata wanita butuh kepastian. Toh, semuanya sudah sangat pasti setiap mengingat bagaimana Ali memperlakukannya dengan sangat istimewa. Prilly cukup peka untuk bisa merasakan itu semua.

"Ali Pratama mutlak milik kamu, Prilly Natasha." Ali mengecup kening Prilly dengan lembut.

"Dan, Prilly Natasha akan menjaga hatinya sebisa mungkin hanya untuk kamu, Ali Pratama." Prilly mengecup pipi Ali; dengan sedikit berjinjit mengingat Ali jauh lebih tinggi daripada dia.

"One step closer.... Tidak ada akhir yang bahagia. Karena, kebahagiaan kita tidak akan pernah berakhir." Prilly berkata dengan halus.

"Kamu tahu kenapa?" Masih dengan senyumnya, Prilly bertanya.

Dengan pasti, Ali menjawab. "Karena, Tuhan memiliki satu alasan kenapa kamu dan aku dipertemukan... Kebahagiaan kita."

***

taraaa!!! epilogue was posted! epiloguenya emang pendek... kalo kepanjangan nanti nggak kayak epilogue (?) dong heheh ;p dannn inti dari aku nulis kamu dan aku, ada di ending dan epilogue ini. sebenernya udah agak disinggung di prologue sih. yup, get my point?

nah. terima kasih yang banyaakkk buat yang udah mau luangin baca ff aku, yang masih amatir ini hehe maklum yaaa aku juga baru belajar nulis ff :D

terima kasih, buat kalian yang udah mau baca dari part Ali Pratama - Epilogue ini! feed back dari kalian yang bagus, buat aku semangat bikin ff! ❤️❤️ hehe kayaknya abis ini, aku off sebentar buat nulis ff april. mau fokus ke project aku dulu diluar aprill. tapi kalo udah gatel mau buat ff aprill baru ya paling ngetik lagi(?) hahha :D Bagi yang mau baca next project aku bisa dibacaaa di wp INI----> ayashifantasy hehehe thankü! (tokohnya bukan ali-prilly, guys! fyi aja heheh mau nyoba keluar dari zona nyaman (?) dulu nih)

extra part, kalo aku gasibuk yaaaa ;D
❤️❤️❤️

SEE YA SOON, GUYS! ❤️❤️

-K

Kamu dan AkuWhere stories live. Discover now