Happy Birthday

27.5K 2K 86
                                    

Prilly menyandarkan punggungnya pada jok kursinya. Mengikat rambutnya menjadi gulungan, dan memposisikan AC senyaman mungkin.

"Capek banget," Prilly sedikit mengipas-ngipas menggunakan tangannya karena masih merasa panas.

"Capek tapi seneng kan?" Ditanya begitu, Prilly mesem-mesem. Gadis itu mengulurkan tangannya, mengusap pipi kiri Ali halus.

"Makasih ya. Aku bener-bener bahagia hari ini," kata Prilly tulus. Ali meraih tangan Prilly yang ada di pipinya. Menelusupkan jari-jarinya di sela jari-jari mungil milik Prilly.

"Kan udah aku bilang, kamu gaperlu makasih sama aku. Aku bakal ngelakuin apa aja buat kamu, asal kamu bahagia. Ketawa terus, kaya sekarang ini," Ali mengulum senyumnya. Mengecup punggung tangan Prilly, ditahannya sebentar.

Aku sayang kamu, Li....

"Oke, sekarang aku mau ngajak kamu ke suatu tempat." Ali melajukan mobilnya, meninggalkan pelataran parkir JungleLand.

"Ke mana?" tanya Prilly penasaran.

"Ada deh, kamu udah tau tempatnya kok. Cuma, agak dikit beda aja," jawab Ali sedikit misterius.

"Ck, kamu tuh seneng banget kayaknya main rahasiaan-rahasiaan kayak gini," cibir Prilly. Ali tertawa kecil.

"Kan kalo aku kasih tau nanti nggak surprise. Gimana sih kamu?" Prilly memicingkan matanya ke arah Ali.

"Ke mana Aliiii?" Prilly meninju pelan lengan kiri Ali. Jelas tidak berefek bagi pemuda tersebut.

"Nanti kamu tau sendiri kok," sahut Ali santai. Tetap fokus pada jalanan yang sedang dilaluinya. Prilly mendengus kesal, melipat kedua tangannya di depan dada. Mengamati pemandangan yang ada di luar jendelanya.

Dan tanpa sadar, mulai memejamkan matanya dan tertidur. Efek terlalu lelah setelah bermain-main cukup lama di JungleLand. Ali sesekali mengamati wajah polos Prilly saat tidur.

Ali memutar kembali kejadian-kejadian yang ada di JungleLand tadi. Tawa Prilly yang lepas, seakan tanpa ada beban yang dipikulnya. Ia juga tidak menyangka, dirinya berani melakukan hal yang cukup norak bagi sekumpulan orang. Padahal, ia bukan tipe laki-laki seperti itu.

Untuk Prilly. Agar senyum itu terus ada di wajah ayu-nya, Ali rela. Rela melakukan hal apa pun.

Buat kamu, ini semua buat kamu.

Ali menghentikan mobilnya di dekat sebuah tanah lapang. Pukul empat sore, cuaca cukup cerah hari ini. Ali beralih pada Prilly, gadis itu tampak tertidur dengan pulas.

Ali mencondongkan tubuhnya, mengusap-usap pipi kanan Prilly agar cewek itu bangun. "Hei, bangun yuk. udah sampe," bisiknya lembut.

Prilly mengerjap-ngerjapkan kedua matanya, Ali mengurangi jarak wajahnya dengan wajah Prilly begitu Prilly terjaga.

"Aku ngantuk," rajuknya. Ali mengulum senyumnya, mencium keningnya hangat.

"Kamu ga akan ngantuk deh abis ini," bujuk Ali. Dibujuk seperti itu, Prilly membuka matanya yang terpejam lagi.

"Di mana sih?" tanya Prilly malas sambil keluar dari mobil. Belum sadar jika Ali membawanya ke tanah lapang tempat ia melihat bintang beberapa waktu lalu.

Ali tersenyum kecil, membiarkan Prilly melihat-lihat sekitar, sementara ia mengeluarkan beberapa tas dari bagasi.

"ALIII KITA KE SINI LAGIII???!!!" jerit Prilly saat ia sudah mengetahui di mana dia sekarang. Ali hanya bisa menutup kedua telinganya.

"Kamu kalo kaget bisa ga teriak nggak?" tanya Ali usil. Prilly tidak memperdulikannya, cewek itu langsung berlari menuju saung yang ada di sana. Merentangkan kedua tangannya lebar, menghirup udara segar bebas polusi.

Kamu dan AkuWhere stories live. Discover now