PROLOG

84.5K 2.9K 59
                                    

PROLOG

Apakah terlalu sulit, untuk bisa memahami perasaanku? Aku hanya ingin kamu tahu bahwa aku sangat mencintaimu.

Rasa sayangku padamu jauh lebih besar dari rasa sayangnya padamu. Aku menyukaimu lebih dari dia menyukaimu dan rasa cintaku padamu jauh lebih besar dari rasa cinta yang dimilikinya untukmu, tapi kenapa kamu tidak pernah bisa mengerti akan hal itu? Apakah terlalu sulit memahami perasaanku ini?

Aku tahu, posisiku di sini hanyalah sebatas sahabat dan adik bagimu. Maaf jika aku memiliki perasaan lebih terhadapmu, aku tidak bisa untuk tidak mencintaimu. Kamu terlalu baik, bahkan sangat baik. Terima kasih karena selama ini kamu selalu menjagaku, menemaniku bahkan melindungiku dari keadaan yang selalu menyakitiku ini. Kamu adalah kakak dan sahabat terbaik yang pernah kumiliki maka dari itu aku sangat mencintaimu.

Aku tak pernah menyesal karena telah mencintaimu, bagiku kamu adalah salah satu hal yang mampu membuatku bisa bertahan hingga sampai saat ini, bertahan dari kejamnya dunia yang kujalani. Entah apa yang akan terjadi jika nanti aku kehilanganmu.

Tetaplah di sini bersamaku, walaupun aku tak akan pernah bisa memilikimu....

-Renata-

◇◇◇◇◇

RENATA

"Rey!" Panggilannya itu membuat tatapanku mengerah padanya.

"Kak Remy?"

Aku bingung kenapa dia berlari-lari sampai seperti itu, aku tahu pasti ada sesuatu yang ingin dikatakannya padaku.

Romeo Sanders, dia adalah kakak kelasku yang memiliki nama panggilan unik yaitu Remy. Sejak kecil kami memang bersahabat atau bisa dibilang Kak Remy selalu menganggapku sebagai adiknya karena dia memang lebih tua dua tahun dariku. Sedangkan namaku sendiri adalah Renata Wijaya dan kebanyakan teman-temanku memanggilku dengan nama Rey.

"Kak Remy, kenapa?"

"Berhasil Rey!" Ucapnya terengah-engah.

"Berhasil?" bingungku.

"Iya berhasil, aku berhasil mengutarakan perasaanku padanya dan kamu tahu? Dia terima aku, Rey..." ucapnya menggebu-gebu.

Sekarang aku paham apa maksudnya. Ini pasti soal Lolly, gadis cantik yang sedari dulu disukainya. Kak Remy memang pernah mengatakan kalau dia ingin mengutarakan perasaannya pada gadis itu, tapi aku tidak tahu kalau dia sudah berhasil melakukannya.

Lolly seangkatan dengan Kak Remy, gadis itu memang cantik dan dia adalah primadona di sekolah ini, itulah yang membuat kakakku ini menyukai gadis itu, karena dia cantik.

"Selamat kalau gitu," ucapku tulus.

Sungguh, aku benar-benar tulus mengucapkan kata-kata itu. Aku senang kalau dia bahagia walaupun hatiku sakit.

"Hari ini aku akan traktir kamu makan sepuasnya, kamu boleh pesen apa saja. Aku yang bayarin semuanya." Dia benar-benar terlihat senang.

"Benar ya, aku boleh pesan apa saja!" Tuntutku. Dia mengangguk pasti.

"Iya, ayo." Dia merangkul bahuku lalu mengajaku ke kantin sekolah untuk merayakan keberhasialannya itu.

Jujur sebenarnya sakit, tapi aku tidak bisa berbuat apapun. Jangan tanya kenapa aku tidak mengungkapkan perasaanku padanya, karena aku memang tidak ingin mengungkapkan hal itu padanya. Aku takut jika aku mengatakan perasaanku, semua ini akan berubah, aku takut kehilangannya. Lebih baik seperti ini daripada aku harus kehilangannya, karena hanya dialah orang yang sayang padaku dan satu-satunya orang yang peduli padaku saat ini.

Love HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang