24 | Sweet

284 36 6
                                        

Di akhir pekan ini, langit yang cerah dihiasi kicauan burung yang melantun bersaut sautan dan sibuk terbang kesana kemari. Terdapat dua orang yang telah berpakaian rapi lalu menuruni anak tangga bersamaan, dan menuju ke arah mobil yang terparkir di garasi depan.

Kendaraan itu pun melaju dan menepi di sebuah bangunan yang di dalamnya terdapat bermacam-macam roti dan kue. Setelah selesai bertransaksi di sana dan mendapatkan hal yang mereka inginkan, kendaraan itu pun dilajukan kembali.

"Apa kau sudah memberitahu Somang kita akan kesana?" Wonyoung mengalihkan pandangannya ke arah Sunghoon yang sedang mengemudi.

"Belum, aku ingin ini menjadi surprise. Hari ini juga hari ulang tahunnya."

Wonyoung kembali menoleh cepat, "Apa? Ulang tahun Somang?! Kenapa kau tidak bilang? Aku belum menyiapkan hadiah untuknya."

Sunghoon melihat sekilas ke arah Wonyoung yang sudah memanyunkan bibir bawahnya. Sunghoon hanya tersenyum dan mengambil tangan sang istri untuk ia genggam, "Tidak apa. Kehadiranmu saja sudah seperti hadiah baginya."

Wonyoung menautkan alisnya, "Tapi, tetap saja. Aku ingin memberikan sesuatu untuknya." Netra Wonyoung menangkap sebuah toserba kecil di pinggir jalan. "Berhenti sebentar di sana."

Sunghoon pun menepikan mobilnya. Baru saja akan bertanya, Wonyoung sudah lebih dulu keluar dan menuju toserba itu. Setelah beberapa menit, Wonyoung sudah kembali dengan membawa sekantung paperbag.

"Apa yang kau beli?" Sunghoon yang berusaha mengintip itu pun langsung dijauhkan oleh Wonyoung dari pandangannya.

"Kau tidak boleh melihatnya sekarang. Harus Somang yang melihatnya lebih dulu karena ini hadiahnya." Wonyoung menjulurkan lidahnya cepat ke arah Sunghoon. Sunghoon yang gemas melihat tingkah Wonyoung pun langsung memberikan cubitan pelan di pipi sang istri.

"Baiklah." Mobil pun kembali dilajukan menuju kediaman sang bibi yang tinggal bersama Somang.

Tak lama kemudian, mereka pun sampai dan langsung disambut hangat oleh sang bibi yang kebetulan sedang berada di depan rumah. Bibi pun langsung mempersilahkan keduanya masuk, sedangkan sang bibi kembali melanjutkan kegiatannya.

Somang yang sedang sibuk mencoret-coret kertas dengan pensil warna seketika menghentikan kegiatannya ketika mendengar ketukan di daun pintu. Dengan sedikit berlari, Somang pun menuju ke sumber suara. Ketika ia membuka pintu,

"SELAMAT ULANG TAHUN, SOMANG!"

Teriakan dari kedua orang yang ada di depan pintu itu jelas membuat Somang terkejut tetapi ia tersenyum bahagia setelahnya. Bibi yang ada di halaman depan pun ikut tersenyum ketika melihat ternyata kedua pasangan itu menyiapkan sesuatu untuk Somang.

Somang bisa melihat ada kehadiran sang kakak—Sunghoon dan kakak cantik—Wonyoung yang di tangan keduanya penuh dengan barang-barang bawaan. Somang pun langsung memeluk keduanya, lalu memegang tangan keduanya bersamaan untuk dituntun masuk ke dalam.

Di ruang tengah itu, mereka merayakan hari spesial Somang ini dengan sangat bahagia. Mereka menyanyikan lagu bersama dengan Somang meniup lilin ulang tahunnya. Tawa canda hangat ketiganya memenuhi ruang tengah. Somang juga memberikan suapan kue ulang tahun rasa coklat yang dibawakan oleh Sunghoon dan Wonyoung pada keduanya bergantian. Tak cukup satu kali, Somang ingin memberikan suapan kedua pada Wonyoung tetapi dengan potongan yang lebih besar.

Dengan suapan yang lebih besar itu tentu tidak sepenuhnya muat di mulut kecil Wonyoung. Alhasil, selai coklat itu menghiasi bibir Wonyoung. Somang dan Sunghoon tertawa melihat wajah Wonyoung yang sangat lucu di mata mereka. Wonyoung yang malu pun langsung beranjak menuju wastafel yang ada di dapur.

Equal and Different 「 Jangkku 」Where stories live. Discover now