23 | Spend Time

245 34 12
                                        

Wonyoung yang sudah selesai bersiap dengan baju santai pun turun ke bawah. Ketika menuruni anak tangga, ia bisa mencium aroma harum makanan dari arah dapur. Disana, ia melihat Sunghoon yang sedang memasak sesuatu, dan di atas meja makan juga sudah tersaji beberapa makanan.

"Sudah selesai? Ayo kita sarapan."

Wonyoung pun membantu Sunghoon membawakan makanan yang baru saja selesai dimasak dan diletakkan di atas meja makan. Sunghoon melepas apron yang ia pakai dan ikut mendudukkan diri berhadapan dengan Wonyoung.

"Duduk di sebelahku saja. Aku kurang bisa menikmati jika makan saling berhadapan dengan orang lain." Ucapan yang berasal dari Wonyoung itu otomatis membuat Sunghoon langsung berdiri dan berpindah tempat untuk duduk di samping Wonyoung.

Wonyoung tertawa kecil melihat Sunghoon yang tidak bicara tetapi tiba-tiba saja langsung berpindah tempat. Sunghoon pun tersenyum melihat tawa Wonyoung yang sudah mengisi rumah ini di pagi hari.

Keduanya pun melanjutkan sarapan dengan tenang. Setelah agenda makan itu selesai dan piring-piring serta alat masak sudah dicuci, keduanya kini duduk di sofa yang ada di ruang tengah. Wonyoung menghidupkan televisi dan mencari aplikasi untuk menonton. Saat sedang fokus mencari-cari film, Sunghoon pun melontarkan pertanyaan padanya,

"Kau hari ini tidak bekerja?"

"Tidak. Bagaimana aku bisa bekerja kalau tanda yang kau buat saja sangat terlihat jelas di sini?" Jawab Wonyoung sambil menunjuk ke arah lehernya dengan banyaknya hickeys.

Sunghoon tertawa kecil, "Maafkan aku. Aku tidak bisa menahan diri semalam," Jawab Sunghoon lalu melingkarkan lengannya di pundak Wonyoung untuk mendekat ke arahnya. Wonyoung memutar bola matanya malas dan ikut bertanya setelahnya,

"Kalau kau? Kenapa tidak bekerja juga hari ini?"

Sunghoon menurunkan sweater yang ia kenakan untuk memperlihatkan tanda kemerahan yang ada di dadanya.

"Karena ini."

Wonyoung menautkan alisnya heran, "Itu kan tidak terlihat. Apa yang coba kau tutupi kalau itu saja tidak terlihat seperti milikku."

"Itu kau tahu. Aku hanya ingin menghabiskan waktu bersamamu." Sunghoon memberikan kecupan singkat di bibir Wonyoung. Ia bisa melihat pipi itu bersemu merah. Sunghoon yang gemas itu pun menghujani wajah sang istri dengan ciuman di seluruh wajah.

──────── ୧.୨ ────────

Televisi yang telah menampilkan film selama kurang lebih setengah jam itu ternyata membuat keduanya bosan. Wonyoung tiba-tiba mendudukkan dirinya menghadap Sunghoon, "Bagaimana kalau kita keluar?"

"Ayo." Jawaban langsung diberikan Sunghoon.

"Kenapa kau tidak bertanya dulu kita mau kemana?" Tanya Wonyoung dengan sedikit memiringkan kepalanya.

"Aku akan ikut kemana saja asal denganmu." Senyuman terbit di wajah Sunghoon yang kembali membuat Wonyoung tersipu.

Wonyoung pun berdeham, "Aku akan bersiap." Wonyoung pun segera menuju ke kamarnya begitu pula dengan Sunghoon untuk bersiap masing-masing.

Kini keduanya sudah siap dengan atasan matching berwarna putih dan bawahan berwarna cream. Jangan khawatir, Wonyoung sudah menutupi tanda kemerahan di lehernya dengan foundation yang ia punya. Untung saja ia terpikirkan cara itu.

Mereka pun menuju ke sebuah taman yang berjarak sekitar dua puluh menit dari rumah. Sesampainya disana, Wonyoung langsung mengajak Sunghoon untuk duduk di kursi taman yang berada di bawah pohon dan menghadap langsung ke danau.

Equal and Different 「 Jangkku 」Where stories live. Discover now