22 | Cold or Hot

255 36 2
                                        

| kinda mature |

Mobil pun akhirnya sampai di tujuan. Kedua orang yang berada di dalam mobil sama-sama terdiam. Tidak berniat untuk turun. Akhirnya, Wonyoung pun lebih dulu turun dari kendaraan roda empat itu.

Klek. Suara pintu mobil yang terbuka menandakan seseorang yang tertinggal disana juga ikut turun.

Wonyoung melangkahkan kakinya pelan masuk ke dalam rumah. Sunghoon yang berada di belakang ikut menyamakan langkahnya, sedikit lebih cepat.

Baru saja melangkah masuk, Wonyoung mendengar suara pintu yang langsung ditutup dan dikunci. Ketika akan menoleh, lengannya sudah lebih dulu ditarik oleh Sunghoon yang setelahnya langsung mempertemukan kembali bibir keduanya.

Sesapan, gigitan, lumatan. Sunghoon berikan dengan tergesa-gesa, berantakan tetapi semakin membuatnya dalam. Wonyoung yang terkejut di awal langsung berusaha membalas dengan cara yang sama.

Sunghoon melingkarkan lengannya di pinggang Wonyoung lalu menariknya mendekat. Tubuh keduanya sudah tidak berjarak lagi. Wonyoung merasakan telapak tangan Sunghoon yang menyentuh lehernya. Menekan untuk semakin memperdalam ciuman keduanya. Lenguhan pelan terdengar.

Jepit yang menyanggul rambut Wonyoung perlahan ditarik oleh Sunghoon yang membuatnya tergerai. Ketika tangan Sunghoon ingin menelusup ke dalam cardigan milik sang istri, sebuah tangan langsung menghentikan kegiatannya. Bersamaan dengan itu wajah keduanya mulai kembali berjarak perlahan.

Wonyoung bisa melihat raut wajah bingung dan mata sayu pria di hadapannya ini. Raut wajahnya seperti bertanya 'kenapa?'

"Aku mau membersihkan diri dulu. Kau juga, ya." Jelas Wonyoung sambil mengelus pelan pipi Sunghoon dengan tatapan memohon. Sunghoon sebenarnya sudah menahan hasrat ini sedari mereka dalam perjalanan pulang. Tetapi, melihat mata bulat itu memohon kepadanya, ia tidak bisa tidak menurutinya.

Keduanya menuju lantai atas bersama, dan berpisah ke kamar masing-masing untuk membersihkan diri.

Selang beberapa menit, Wonyoung sudah keluar dari kamar mandinya dengan memakai gaun tidur berwarna putih dengan lengan pendek yang memiliki panjang sedikit di bawah lutut. Ia menuju meja riasnya untuk mengambil hairdryer karena ia juga sedikit berkeramas malam ini. Ia berjalan menuju cermin besar dengan stop kontak berada di sampingnya.

Ketika sedang mengeringkan rambutnya, dari pantulan cermin itu ia melihat ada seseorang yang berdiri di dekat pintunya. Saat menoleh, ia mendapati Sunghoon sudah berdiri disana dengan piyama berwarna navy.

Wonyoung tersenyum, "Kau sudah selesai? Tunggu sebentar, aku mengeringkan rambutku dulu." Ucap Wonyoung lalu kembali menghadap cermin dan menyalakan pengering rambutnya. Ia yang memang tidak terlalu memperhatikan Sunghoon lagi yang berada di belakang sana, tiba-tiba mendengar suara yang tepat berada di belakangnya.

"Biar aku bantu."

Wonyoung sedikit berjengit ketika menyadari Sunghoon sudah berdiri di belakangnya. Pengering rambut yang ia pegang dengan perlahan berpindah alih kepada Sunghoon. Alat itu kembali dinyalakan.

Wonyoung kembali berdiri menghadap cerminnya. Dari pantulan cermin, ia bisa melihat Sunghoon yang memegang tiap helaian rambutnya perlahan sambil mengarahkan pengering rambut yang ia pegang. Helaian rambut yang telah selesai dipindahkan ke samping.

Wonyoung sedikit kaget ketika merasakan sentuhan dingin di kulitnya. Jari jemari Sunghoon yang masih terasa dingin sebab dia yang juga sehabis mandi itu menyentuh tengkuk lehernya ketika rambutnya disingkarkan. Wonyoung sedikit menegang tiap kali sentuhan dingin itu mengenai kulitnya.

Equal and Different 「 Jangkku 」Where stories live. Discover now