Happy Reading Pren💗
.
.
.
Hari yang telah lama dinanti oleh Jefran dan Audry akhirnya tiba. Suasana ballroom hotel bintang lima tampak megah dan elegan. Para tamu undangan yang terdiri dari para pengusaha sukses dan keluarga terdekat telah memenuhi ruangan, menciptakan suasana hangat penuh kebahagiaan.
Di dalam salah satu kamar hotel, seorang gadis berdiri di depan cermin besar. Gaun pernikahan putih yang anggun membalut tubuhnya dengan sempurna, memperlihatkan siluet lembut dan elegan. Audry menatap bayangan dirinya yang telah dipoles riasan sempurna—senyum bahagia tergambar jelas di wajahnya. Tak lama lagi, ia akan menjadi seorang istri.
Di sampingnya, sang ibu, tak henti-hentinya tersenyum haru. Matanya berkaca-kaca menyaksikan putri kecilnya kini telah tumbuh dewasa.
“Bunda, jangan nangis dong. Aku nggak mau Bunda nangis di hari bahagia kayak gini,” ucap Audry lembut sambil menghapus air mata di pipi ibunya.
“Bunda tidak menangis sayang. Ini adalah air mata bahagia. Bunda bisa lihat anak bunda menikah dengan orang yang Insya Allah membimbing kamu ke jalan yang benar.” Ujar Mila tersenyum.
Audry langsung memeluk ibunya. “Aku pasti bakal kangen Bunda, bisa nggak sih aku sama Jefran tinggal aja di rumah?” tanya Audry.
Mendengar candaan sang anak membuatnya tertawa. “Bisa saja sayang, tapi lebih baik jangan. Karena kalian adalah suami istri yang membutuhkan privasi.” Sahut Mila melepaskan pelukannya.
Ibu dan anak itu masih sempat mengobrol sebelum mendengar suara lantang dari ruang resepsi. Sebelumnya ibunya Jefran sempat masuk ke sini, tapi hanya sebentar karena dia harus menemani Jefran juga.
Di layar besar yang dipasang di ruangan rias, tampak wajah Jefran yang begitu tenang dan khidmat. Kamera menyorot dengan jelas suasana di pelaminan, di mana ia duduk dengan tenang dan mengenakan setelan jas hitam yang elegan. Di hadapannya, ada penghulu dan sang ayah, yang telah membuka prosesi akad dengan lantunan doa.
Audry menatap layar itu tanpa berkedip. Jantungnya berdetak cepat, matanya berkaca-kaca menyaksikan momen sakral itu dari kejauhan. Di layar, tangan Jefran menjabat tangan sang ayah dengan mantap.
"Jefran Erlangga Kefiendra, hari ini saya serahkan putriku, Audry Janetha Azalie untuk menjadi istrimu. Saya nikahkan engkau dengan putri saya dengan mahar sebesar Dua Miliar Rupiah dan satu unit rumah, di bayar tunai!" Ucap Damar lantang namun tenang.
Suasana ruangan seketika hening. Semuanya menahan napas, dan tak butuh lama suara Jefran kembali terdengar.
"Saya terima nikahnya, Audry Janetha Azalie dengan mahar tersebut di bayar tunai!" Jawab Jefran dengan suara tegas.
"Bagaimana para saksi, Sah?!"
"Sah!"
Mendengar ijab kabul tersebut air mata Audry yang sejak tadi ia tahan kini telah membasahi pipinya. Ia menatap ibunya yang juga sedang menangis haru.
"Selamat sayang, kamu sudah menjadi istri orang hari ini." Bisik ibunya.
"Alhamdulillah Bunda." Jawab Audry tersenyum bahagia.
Terdengar pintu di buka, dan di sana ada Shila tersenyum bahagia menatap menantunya. Ia berjalan mendekat ke arah Audry.
"Cantik sekali menantu mama." Puji Shila.
Audry tersenyum mendengarnya. Kemudian kedua wanita itu menggenggam erat lengan Audry membawanya ke pelaminan.
Langkah demi langkah jantung Audry berdetak kencang. Ketika pintu pelaminan di buka sorot lampu mengenai wajahnya, para tamu undangan menoleh ke arahnya. Menatapnya kagum, perlahan Audry berjalan mendekat ke arah Jefran ketika ibunya dan mertua nya mempersilahkan nya.
YOU ARE READING
Lost in the Process of Forgetting You (Terbit)
RomanceSEBELUM MEMBACA CERITA INI SEBAIKNYA FOLLOW DULU YA💓‼️ Empat tahun setelah cinta pertama mereka kandas tanpa kejelasan, seorang gadis yang kini berkarier sebagai model tak sengaja dipertemukan kembali dengan mantan kekasihnya-yang kini menjadi pemi...
