Chapter 17: Pengakuan Leo

135 11 0
                                        

Happy Reading Pren💗
.
.
.


Jefran menatap Dewi dengan sorot mata tajam, rahangnya mengeras dan tangan mengepal kuat. Di sana Dewi berdiri di ambang pintu menatap wajahnya juga. Ia berjalan santai dengan tangan yang di lipat kan di depan dadanya.

Memang sejak tadi dia tidak pulang, ia mendengar perdebatan antara Jefran dan Audry yang memanas membuatnya bahagia. Akhirnya Audry benar-benar percaya dengan foto itu.

“Jadi gimana? Masih mau melanjutkan hubungan kalian yang bahkan tidak di restui oleh Tante Shila, atau menyudahinya?” tanya Dewi sinis.

Jefran menatap Dewi dingin lalu berjalan cepat menghampiri nya. Ia mengangkat tangannya mencengkram kuat rahangnya. Sedangkan Dewi berusaha melepaskan tangan besar itu dari wajahnya, ia tidak dapat bernapas.

“Kau memang perempuan sialan, berani sekali kau mengedit foto sampah itu dan memperlihatkan nya ke Azalie!” bentaknya.

“Dan kau bahkan tak sebanding dengan Azalie!” Jefran menatapnya tajam.

“Lepas!” jerit Dewi berusaha melepaskan tangan Jefran tetapi tetap tidak bisa.

Jefran tak memperdulikan itu, cengkraman nya semakin kuat. “Jika kau tidak minta maaf, dan jelaskan ke Azalie kalau foto itu adalah editan. Maka bersiaplah karir mu akan hancur dalam semalam!” bentaknya lagi.

Dengan kasar Jefran melepaskan cengkraman nya dan menatap Dewi yang hampir saja kehilangan nyawanya. Jefran segera keluar dari dalam studio itu tanpa memperdulikan Dewi.

Begitu Jefran menghilang dari pandangannya, ia menggertakkan giginya. Amarah dan kesal menumpuk di dadanya.

“Audry, kamu sudah sangat bikin aku kesal, maka tunggulah pembalasan ku!” geramnya.

Dewi sudah menyiapkan rencana yang bisa bikin Audry tidak akan bekerja lagi. Ia lalu keluar dengan wajah yang memerah karena marah.

****

Sementara itu, Audry bukan nya langsung pulang dia malah singgah di kafe. Dia masih sangat kesal dengan Jefran yang hanya menanggapi foto itu adalah editan.
Ia duduk di dekat jendela menatap langit sore yang mulai gelap. Mencium wangi kopi favorit nya membuat nya mengembangkan senyum.

“Gimana aku mau melupakannya, jika hati ini masih ingin kembali bersamanya. Sebanyak apapun masalah di antara kami, dia selalu tahu cara menyelesaikan nya.” Gumamnya pelan.

Audry akan menunggu penjelasan Jefran kalau memang foto itu hanya editan. Tetapi jika memang benar itu bukan lah editan, dia benar-benar akan menjauh dari pria itu.

“Audry!” Panggil seorang pria, membuat Audry menoleh dan menatapnya.

“Leo!” serunya kaget.

“Gue boleh duduk?” tanya Leo meminta persetujuan Audry. Audry mengangguk membiarkan Leo untuk duduk, lagian dia juga sedang kesal. Tidak ada salahnya jika menyapa teman kuliah dulu, karena pertemuan mereka di taman kemarin terjadi begitu tiba-tiba, jadi tak sempat mengobrol lebih jauh.

“Tumben sendiri biasanya bareng Meira” ucapnya dengan nada candaan.

Audry menatapnya sekilas sebelum lanjut meminum kopinya. “Meira sibuk banget akhir-akhir ini.” Jawabnya singkat.
Leo mengangguk mengerti, ia menatap lebih lama wajah itu. “Audry!” panggil nya lagi membuat Audry sepenuhnya menatapnya.
“Kenapa?” Tanya Audry.

Lost in the Process of Forgetting You (Terbit)Where stories live. Discover now