Happy Reading Pren💗
.
.
.
Jam menunjukkan pukul 7:20 malam, dan Jefran tengah bersiap untuk ke suatu tempat. Setelah mendapat pesan dari Lingga tadi sore, membuatnya tidak sabar menemui orang-orang yang berani mencelakai calon istrinya.
Jefran tidak memberi tahu Audry soal ini, nanti wanita itu terkejut mendengar nya. Nanti setelah semuanya selesai, dia akan bilang kepada Audry.
Dret!
Bunyi ponsel nya mengalihkan pandangannya. Ia segera mengambilnya dan langsung membacanya ketika nama sang ayah terlihat jelas di layar ponselnya.
“Hallo Pa, kenapa?” tanya Jefran. Kakinya mulai keluar dari apartemen nya.
“Papa mau tanya sama kamu, apakah benar Audry hampir saja menjadi korban tabrakan tadi siang?” tanya Andi dari sebrang sana.
Jefran mengangguk singkat. “Benar Pa, sepertinya di sengaja Pa, dan aku tahu biang keroknya siapa.” Jawab Jefran.
“Terus Audry bagaimana keadaan nya? Tapi papa dengar, kalian ke butik juga tadi siang.”
“Azalie baik-baik saja, dia cuma terkejut saja melihat tabrakan hebat itu di depan matanya. Sebelum ke butik, semuanya terjadi. Dan sekarang aku akan mengurus semuanya, sebelum pernikahan kami. Jangan sampai ada hama yang berani datang.” Ucap Jefran.
“Papa percaya sama kamu. Tapi ingat Jefran, kamu hanya perlu memperingati nya, sisanya serahkan saja kepada polisi. Ibumu sejak tadi menanyakan calon menantunya, setelah mendapat berita tidak menyenangkan itu.” Jelas Andi. Dia tidak ingin putranya dalam masalah besar, di saat-saat seperti ini, apalagi putranya akan menikah tinggal menghitung hari.
“Bilang sama Mama, jika Audry baik-baik saja. Dan untuk itu, aku pastikan semuanya akan selesai malam ini juga.” Jawab Jefran tegas.
“Ingat batasan, apalagi dia adalah perempuan.” Andi memperingati nya.
“Hm.... Aku akan mematikan nya.” Jawab Jefran singkat lalu panggilan itu berakhir juga.
Dia segera melajukan mobilnya menuju tempat tersebut. Karena mendapat pesan jika, sejak tadi sore Lingga sudah menyeret mereka ke sana.
Selang satu jam perjalanan dia sampai juga di bangunan kumuh, ia berjalan santai masuk ke dalam dan di sana sudah ada Lingga dan beberapa suruhannya juga. Jefran menatap seorang wanita yang sedang ikat dan mulut yang di lakban membuatnya tidak bacak bicara, dan ada juga dua orang pria, yang di ikat juga. Jefran dapat menebak jika kedua pria ini yang melakukan hal gila tadi.
“Selamat malam Pak Jefran. Kami sudah memaksa nya untuk berbicara tetapi mereka tidak mau membuka suara juga.” Kata Lingga.
“Tidak masalah, saya yang akan membuka mulut mereka bertiga agar berbicara.” Jawab Jefran.
Kakinya mulai melangkahkan mendekat ke arah Dewi yang menatapnya meminta bantuan. Tangan Jefran terangkat membuka lakban dari mulut wanita itu, membuat Dewi mengembangkan senyumnya. Tetapi senyumnya perlahan pudar, ketika merasakan tangan kekar Jefran mencengkram kuat rahangnya.
“Apa kau tahu? Azalie hampir saja kehilangan nyawanya hari ini, gara-gara ulah kamu!” bentar Jefran menatapnya tajam.
“Memang itu yang saya inginkan. Saya ingin lihat Audry, menderita sekali saja. Hidupnya seperti tidak ada beban, dan itu membuat saya muak!” jawab Dewi dengan suara keras.
YOU ARE READING
Lost in the Process of Forgetting You (Terbit)
RomanceSEBELUM MEMBACA CERITA INI SEBAIKNYA FOLLOW DULU YA💓‼️ Empat tahun setelah cinta pertama mereka kandas tanpa kejelasan, seorang gadis yang kini berkarier sebagai model tak sengaja dipertemukan kembali dengan mantan kekasihnya-yang kini menjadi pemi...
