Chapter 18. Berbagi Ingatan Masa Lalu (Zack)

374 31 0
                                    

Chapter 18. Berbagi Ingatan Masa Lalu (Zack)

Zack masih meragukan bagaimana seorang gadis remaja merencanakan pembunuhan pada seorang 'Pembasmi'. Kedengaran sangat konyol kan?

"Jadi apa permintaanmu?" Charis terpaksa mengikuti Zack ke atas atap gedung sekolah, gadis itu kelihatan jengkel dengan permintaan privasi Zack yang terasa berlebihan.

"Kau serius berniat membunuh seorang Pembasmi?" tanya Zack, hanya sekadar memastikan.

Charis menyandarkan punggungnya pada pagar pembatas atap. Rambutnya yang tidak diikat ekor kuda hari ini berantakan tertiup angin, membuat anak rambutnya menutupi sebagian wajahnya. Gadis itu tampak sibuk merapikan rambutnya. "Tentu saja, memangnya kau masih ragu ya?"

"Bukan begitu..." Zack merasa Charis benar-benar abnormal, yah, sama seperti dirinya sih. Tapi merencanakan Pembunuhan pada anggota organisasi Pembasmi benar-benar sudah keterlaluan. Sama saja namanya dengan bunuh diri. Konyol sekali, Charis menyampaikan semua hal itu seolah mereka sedang merencanakan sebuah tugas kelompok sekolah saja.

Pembasmi adalah sebutan suatu kelompok manusia yang bekerja di Badan Organisasi Bukan Milik Pemerintah di bidang Pertahanan dan Keamanan. Lebih tepatnya nama organisasi itu adalah Squirrel, dan mereka bertugas untuk memerangi eksisten bukan manusia. Organisasi ini diberikan kewenangan bila mendapat laporan dari Manusia untuk mengurusi sengketa dengan eksisten bukan manusia. Pembasmi mendapatkan hak penuh untuk mengurus eksisten tersebut sesuai hukum mereka. Karena itulah, Eksisten selain manusia sangat membenci keberadaan Squirrel.

"Kau tahu jika aku tidak suka dengan orang yang plin-plan," ujar Charis, menatap tajam pada Zack.

Zack bukannya plin-plan. Hanya saja... membunuh seorang Pembasmi! Dan ini direncanakan oleh seorang gadis, yang disetujui oleh bocah-bocah seperti Sam, Yasuo dan Young! Bagaimana ia bisa menolak dan meninggalkan kelompok nekat seperti mereka untuk melakukan rencana konyol ini?

"Aku sudah menyetujui rencanamu tadi," kata Zack.

"Dan apa permintaanmu?" Charis tampak menunggu, ia seolah seperti jin lampu ajaib yang siap mengabulkan tiga permintaan dalam sekejap mata.

"Aku ingin kau mencari tahu tentang ayahku," Zack akhirnya menyampaikan keinginannya, dan ia tidak ingin ada orang selain Charis, si jin lampu ajaib, mendengarkan hal ini.

Charis terdiam sesaat, mengetuk-ngetuk telunjuknya pada dagu. "Ayahmu yang adalah Vampir itu?" tanyanya untuk memastikan.

"Ya," jawab Zack segera.

"Memangnya kemana dia?"

"Aku juga tidak tahu, karena itu aku memintamu untuk mencari informasi tentang ayahku. Entahlah, apa pun info yang bisa kau dapatkan. Mati atau tidak, aku hanya ingin tahu."

"Kenapa kau begitu berniat mencari Ayahmu?" Charis terlihat penasaran. "Bukankah dia sudah meninggalkanmu?"

"Tidak," jawab Zack segera. "Aku yakin ayahku tidak meninggalkanku tanpa suatu alasan."

Charis terdiam sambil mengamati wajah Zack lekat-lekat. "Wah, kau orang yang unik ya?" komentarnya kemudian. "Sepertinya kau dan ayahmu sangat dekat."

Tidak ada yang salah dari dugaan Charis. Zack 'memang' sangat dekat dengan ayahnya, begitu yang ia ingat dengan pasti. Namun ekspresi si gadis misterius tampak getir.

"Baiklah, akan kucoba," ujar Charis, dan Zack tidak bisa membohongi betapa lega ia mendengar jawaban Charis. "Tapi aku tidak bisa janji 100% loh," lanjutnya.

"Coba saja," pinta Zack.

"Siapa nama ayahmu?"

Zack terdiam sesaat. "Acelan Myron." lidahnya terasa kering ketika menyebutkan nama yang kedengaran asing bahkan untuk dirinya sendiri.

Letifer ✔️Where stories live. Discover now