Chapter 17. Tawaran (Sam)

335 32 0
                                    

Chapter 17. Tawaran (Sam)

"Mau kemana?"

Sam nyaris saja terlonjak jatuh ketika mendengar teguran itu. Charis, yang sudah duduk-duduk di atas pagar balkon rumahnya, mengamatinya lekat-lekat. Apa-apaan? Masa gadis itu bisa terbang begitu saja untuk naik ke balkon rumahnya? Kan masih ada pintu!

"Kau mengagetkanku," keluh Sam, ia mengeratkan pegangannya pada tongkatnya untuk membantunya berjalan.

"Memangnya kau sudah sembuh?" tanya Charis, mengamati kaki Sam yang masih dipasangi gips.

"Aku tidak tahan di rumah terus," dengus Sam, namun Charis malah tersenyum menyeringai.

"Aku tahu kemarin kau dijenguk cewek yang kau taksir."

Seketika Sam kembali terlonjak. "Ap..apa?" ia tergagap dengan wajah yang sudah memerah.

Charis mendengus geli melihat reaksi Sam yang begitu transparan. "Kau beneran naksir cewek itu ya? Siapa namanya? Elaine?"

"Hei... berhenti menggodaku! Dan namanya Yocelyn!" seru Sam. "Ke... kemarin... lalu apa kesimpulannya?" bocah besar itu segera mengubah topik pembicaraan.

Charis berpikir sesaat. "Ya. Tebakanku benar. Yasuo dan Zack, mereka sama dengan kita."

"Zack... dia... masih hidup?" Sam bertanya ragu. Ia masih ingat ketika itu Zack benar-benar tampak sudah tidak bernyawa, kelihatan jelas tubuh Zack kehabisan darah dan sudah tidak bernafas. Namun Charis seolah tahu jika Zack belum benar-benar mati.

"Bagaimana kau tahu jika Zack masih dapat diselamatkan?" Tanya Sam penasaran.

"Hmm, tahu saja," Charis memulai permainannya menjadi cewek misterius yang menyebalkan. "Kau seriusan mau ke sekolah hari ini?"

"Ya," jawab Sam.

Charis menghela nafas. "Kalau begitu tunggu aku. Aku mandi dulu."

Sam memang berharap Charis akan menemaninya ke sekolah. Tentu Charis tak ingin melihatnya terlibat dalam masalah dengan keadaan masih terluka seperti ini.

***

Jika bersama Charis, setidaknya Sam tidak perlu merasa tertekan di awal langkahnya pada saat memasuki gerbang sekolah. Orang-orang tidak akan mengamatinya, tidak akan ada yang memperdulikannya. Ia bisa berjalan bebas, bahkan kalau mau ia bisa menari-nari di tengah lapangan dan pasti tidak ada yang akan menaruh perhatian padanya.

Sam sebenarnya tidak ingin terlalu bergantungan dengan keberadaan Charis, ia berharap suatu saat nanti ia bisa mendapat kehidupan yang bebas dari penindasan orang-orang.

Mereka berdua mengambil bangku di kelas, duduk bersebelahan seperti biasa. Sam mempersiapkan buku pelajarannya sementara Charis memainkan ponsel Sam. Charis tak begitu tertarik belajar. Namun Sam tahu Charis tetap menggunakan kupingnya untuk mendengarkan penjelasan para Guru.

Ada suara berbisik dari beberapa anak di kelas ketika Young memasuki kelas yang diikuti seorang anak laki-laki. Dan anak laki-laki itu tidak asing bagi Sam.

Sam membulatkan mata ketika mengenalinya. Zack Myron?!

Zack Myron tampak sehat wa'alfiat. Gambaran mengerikan tentang dirinya yang nyaris menjadi mayat seolah hanya mimpi saja. Namun anak laki-laki itu... berbeda. Rambutnya berwarna hitam, bahkan iris matanya juga berwarna hitam. Sam tidak begitu ingat warna mata Zack, mungkin biru atau hijau, yang jelas berwarna. Bukan hitam.

Mungkin orang yang melihat perubahan Zack mengira Zack sengaja mengubah penampilannya dengan mengecat rambut dan mengenakan kontak lensa berwarna. Namun aneh sekali Zack melakukan perubahan secara mendadak. Apakah Young melakukan sihir untuk mengubah penampilan Zack.

Letifer ✔️Where stories live. Discover now