Chapter 08. Young Kim (2)

412 38 9
                                    

Chapter 08. Young Kim (2)

...

...

Bayangan pepohonan bergerak. Sementara ketika itu tidak ada angin yang berhembus dan pepohonan tetap diam. Gerakan pada bayangan-bayangan semakin terlihat, membentuk tangan-tangan yang menggapai, dan memiliki cakar. Young melangkah mundur, menjauhi bayang-bayang dari ujung kakinya.

Namun bayang-bayang itu mulai merangkak, menjalari tanah. Seketika ia berbalik berlari ketakutan. Bayang-bayang mulai mengejarnya.

Young bernafas tersengal, berusaha berlari lebih cepat.

"Berikan... Berikan....!"

Lolongan seperti hembusan badai menjerit-jerit di telinganya. Dan ia terhempas jatuh. Ia tidak berdaya untuk bangkit, namun masih berusaha bergerak mundur dengan kedua sikunya. Matanya terbelalak melihat bayang-bayang itu bergerak naik, seperti lintah raksasa berdiri di hadapannya.

.

.

.

***

Young nyaris bersumpah ia tidak akan mau tidur lagi karena semua mimpi buruknya. Ia berangkat ke sekolah, masih dengan tubuh yang kelelahan seolah ia benar-benar telah berlari di sepanjang malam.

Dan ia tidak menyangka akan bertemu dengan Ivan ketika ia membeli roti dan susu di kantin.

Ivan tersenyum-senyum mengawasinya. Ia juga membeli roti dan susu, yang pastinya bukan untuk dirinya. "Untuk Yocelyn," ia menjelaskan melihat sorot mata Young kepadanya.

Young merasa tidak butuh jawaban itu. Ia hanya memalingkan wajah dan melangkah pergi. Namun si Vampir mengikutinya.

Young merasa gugup dengan Ivan yang berjalan di sebelahnya. Namun ia tahu jika Ivan akan ke kelasnya untuk menemui wanita paling cantik di Heleva, Yocelyn Minowa.

Kejadian di Lantai basemen muncul dalam ingatan Young. "Hei," ia tampak ragu untuk memulai. "Apa yang kalian lakukan di ruangan lantai basemen?" ia berbisik untuk bertanya. "Apa kalian sedang melakukan ritual pemujaan ilegal?"

Ivan tersenyum kecil mendengar pertanyaan itu. "Sebaiknya kau menahan diri untuk tidak penasaran. Itu lebih bijaksana." Si Vampir mengedipkan sebelah mata sebelum melangkah lebih dulu memasuki kelas.

Young menarik nafas mengawasi interaksi si Vampir dan si gadis werewolf. Malah, kata-kata Ivan membuatnya menjadi lebih penasaran.

***

"Mr. Benedict?" Young mengetuk pintu laboratorium yang katanya Guru Kimia mereka ada di sana.

Young berniat melakukan konsultansi dengan Mr. Benedict karena proyek mereka sedikit terhambat. Dan masalahnya anggota kelompoknya adalah Zack dan Yasuo, dua orang yang kelihatan sama sekali tidak peduli dengan proyek. Maka ia membutuhkan bantuan Gurunya untuk menyelesaikan masalah proyek mereka.

Namun lab kimia tampak sepi, tak terlihat sama sekali jika ada makhluk yang berada di dalam sana.

Ragu, Young melangkah masuk ke dalam lab. Ia mengira Mr. Benedict berada di ruangan belakang. Jika begitu, Tentu saja Mr. Benedict tidak akan mendengarkan panggilannya. Ia melengos melewati ruang preparasi yang terdiri dari lima pasang deret meja persegi panjang berwarna kehijauan. Ia memasuki lorong yang menghubungkan ruang timbang dan ruang spektrofotometer. Ia mengintip dan melihat ada satu orang yang sedang melakukan penelitian di ruang spektrofotometer. Dilihat bukan Mr. Benedict, ia melanjutkan langkahnya ke ruang belakang dimana merupakan ruang data.

Letifer ✔️حيث تعيش القصص. اكتشف الآن