t i g a t i g a

682 29 1
                                        

HALOHA (?)

ENJOY GUYS!

HAPPY READING YEAH!!!

SEMOGA TIDAK MENGECEWAKAN!

o∆o

"Will you marry me?"

"Hah?"

"Budeg lo?!"

"Dih! Stres lo?!" sulut Asyela terpancing emosi. "Bisa-bisanya ada orang gila nyasar ke pulau?!" cibirnya tak habis pikir dengan manusia aneh yang tiba-tiba muncul di hadapannya.

Semua orang di sana melongo. Acara apa sebenarnya ini? Komedi romantis atau dark romance? Mana habis maghrib, gelap pula.

Laki-laki yang berlutut itu berdiri untuk menonyor kening Asyela yang nampak sedikit lebar. "Bocah guoblok! Mana ada orang gila yang ganteng begini?" bela Faraz tak terima dikatai orang gila.

"Terus, ngapain lo di sini, hah?!" Asyela berkacak pinggang. "Mau nyebur ke laut? Gila beneran ya, lo?" sarkasnya yang tidak ada santai-santainya.

"Pancen dongo!" Faraz membuka sebuah kotak beludru biru. "Nih, liat! Gua bawa apa coba?"

Asyela melirik sekilas, satu alisnya terangkat. "Terus, apa hubungannya sama gua?" Responnya masih dengan nada tingginya.

"Bego banget, astaga!" Frustasi, Faraz mengacak rambutnya.

Dia menghembuskan napas kasar sebelum menatap Asyela serius. "Will you marry--"

Bugh!

"ARTHA!"

"FARAZ!"

"Bajingan!"

Semua orang yang melihat berteriak histeris. Faraz tersungkur mengenaskan di ujung kapal. Beruntung tidak sampai melayang ke air laut yang dingin di bawah sana.

"Punya gua, sat!

Artha mengambil kotak beludru yang sudah kosong. Isinya lepas dari kandang entah kemana.

"Sialan! Cari benda itu, cepat!" perintah Artha pada orang-orang yang datang bersamanya.

"Ini ada apa, sih?"

Asyela bingung. Tari datang tergesa-gesa membantu Faraz yang mendesis tatkala sudut bibirnya diseka.

"Aksa gobl*k!" maki Faraz dongkol pada Artha yang datang tiba-tiba melayangkan bogeman ke wajah tampannya.

"Lo gila, bangs*t!" Artha menatap tajam Faraz yang dirangkul Tari. "Mau gua bogem lagi, hah?!" tawarnya menantang.

Asyela spontan menahan Artha yang menghampiri Faraz. "Udah, Sa. Ada apa, sih?" Bingung. Gadis itu tidak tau apa yang sebenarnya terjadi.

"Artha, tahan emosi kamu! Faraz cuman bercanda," tutur Anjani yang sebelumnya berada di kapal sebelah.

Tanpa peduli apapun, Artha membawa Asyela berlalu dari sana. Anjani menghembuskan napas lega.

"Emosian banget jadi orang," gerutu Faraz.

Plak!

"Kamu yang salah! Minta maaf sama Artha sana!" suruh wanita setengah baya yang nampak anggun--ibunda Faraz yang juga turut hadir malam ini.

Faraz mendengus kesal. "Becanda doang, Bun."

"Lagian, ada-ada aja deh. Ngide banget ngerjain mereka, hah?" omel Tari yang juga tak habis pikir dengan kelakuan Faraz.

STALKER VS PROGRAMMER [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang