7. You Get Her

3.1K 190 4
                                    

Tangannya meraba di atas nakas, mencari sebuah ponsel yang sedang berdering kencang hingga membangunkannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tangannya meraba di atas nakas, mencari sebuah ponsel yang sedang berdering kencang hingga membangunkannya. Perlahan ia mengucek matanya, lalu menyalakan lampu tidur. Sebuah nama kontak terpampang di ponselnya, panggilan dari Sandra. Dia langsung menyenderkan tubuhnya ke kepala ranjang, dia menggeser tombol hijau.

Irina?”

“Kamu ke mana aja? Aku dan Al mencarimu.” Tanya Irina yang kini tersadar dari tidurnya, ia beranjak dari tempat tidur menuju dapur untuk mengambil air putih. 

Aku di Finlandia,” jawab Sandra dengan pelan, Irina mengangguk tanpa Sandra lihat. “Irina?” panggil Sandra.

“Yaa?” jawab Irina dengan ragu, karena tidak biasanya Sandra memanggilnya dengan nada seperti demikian, ada perasaan waspada ketika mendengarnya.

Aku menyukai Al.”

Irina tersedak oleh air putih, berulang kali ia terbatuk dan menjauhkan ponselnya agar Sandra tidak mendengar. Perasaannya benar, ia tersenyum tipis dan mendekatkan kembali ponselnya.

“Artinya kamu sudah tidak trauma lagikan?” Irina mencoba menenangkan suaranya, dia tak ingin Sandra menyadari suaranya yang tiba-tiba serak.

Aku rasa tidak, karena aku ke Finlandia untuk berkonsultasi dengan dokterku. Menceritakan apa yang aku rasakan saat berada di Moskow, ketika aku pergi dengan Al atau menghabiskan waktuku dengannya. Dokter bilang, Al mampu mempengaruhiku.”

“Senangnya.” Jawab Irina singkat, karena ia tidak tahu harus merespon apa lagi ketika otaknya tak mampu berpikir.

Nanti sore aku kembali, tolong beritahu Al, ya!”

Irina tersenyum getir. “Aku akan beritahu dia. Sudah dulu ya aku masih ngantuk.” Kata Irina berbohong, lalu ia memutuskan panggilan Sandra sepihak.

Irina memegang erat ujung meja makan seraya memukul dadanya setelah memutuskan panggilan Sandra, ponselnya pun ia lempar kesembarang tempat. Dia harus menerima semuanya karena memang itu takdir dan dia hanya bisa pasrah membiarkan hatinya kembali terbagi.

💔💔💔💔💔

Al terbangun saat mendengar ketukan yang sangat keras dari jendela rumahnya, siapa lagi yang berani melakukan itu kecuali sahabatnya. Dia menggeram kesal lalu mengambil kaosnya yang jatuh di lantai.

Reis [Re-write]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang