ARLEEN'51

570 34 8
                                    

✨Happy Reading! ✨
.
.
.
Warning typo bertebaran!

Beberapa motor sport melaju sangat kencang di tengah sepinya jalanan pada malam hari ini. Mereka saling berlomba agar sampai lebih dulu ke garis finish. Seperti biasa Arsen selalu memimpin di barisan paling depan.

Shitt

Arsen mengumpat saat seseorang menendang motornya, namun ia masih bisa menahan agar tidak terjatuh. Dengan segera Arsen langsung menambah kecepatan motornya agar dapat menghindar.

Garis finish pun sudah mulai terlihat, dan akhirnya sang raja jalanan kembali memenangkan pertandingannya. Anggota Scorpio bersorak untuk kemenangan ketuanya, tidak lupa mereka saling bersalaman terhadap anggota geng lain.

Arsen melepaskan helm nya, ia menatap tajam Tama yang terlihat kesal, "Loser!" ucapnya ke arah Tama tanpa suara.

Tama yang melihat itu hanya bisa diam, lalu pergi meninggalkan area balapan. Mau ditaruh dimana lagi wajahnya, sudah curang tapi masih tetap kalah.

"Keren banget ketua gue!" celetuk Seto bangga.

"Ketua kita anjir!" sambar Bisma tidak terima.

Gavin menghampiri Arsen, "Ar mau ikut ke club ga? Diajak Marvel!"

"Kalian aja, gue duluan!"

Setelah itu motor ketua Scorpio melaju cepat meninggalkan area balapan. Meninggalkan para sahabatnya yang hanya bisa menghela nafas maklum.

Arsen mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi, kepalanya terasa sangat pusing. Arsen hanya memikirkan Aileen saat ini, ingin sekali ia pergi menyusul Aileen namun dirinya sudah diperingati oleh ayahnya, bahkan Jhonatan.

Karena tidak fokus Arsen hampir menabrak seseorang yang kini tubuhnya mungkin lemas akibat hampir tertabrak olehnya.

Dengan kesal Arsen melepaskan helm nya, "Lo punya mata gasih? Jalan tuh liat-liat!" gertaknya.

Arsen baru menyadari jika orang yang berada di depannya kini seorang perempuan dengan wajah yang setia menunduk. Ia lalu berjalan mendekati perempuan itu untuk memastikan keadaannya.

"Lo tuli?"

"Tol-long" lirih gadis itu sambil mendongakkan kepalanya dan terkejud saat yang dilihatnya adalah seorang cowok yang tadi sempat ia kagumi di sekolah.

Arsen tidak memperdulikan gadis itu, saat ia akan kembali ke motornya tiba-tiba ada segerombolan cowok yang menyeret paksa tubuh gadis tadi.

Bugh

Salah satu cowok terpental saat Arsen menendang kuat tubuhnya. Bukan karna khawatir, tapi Arsen tidak mau menjadi cowok pengecut yang membiarkan seorang gadis di seret paksa seperti tadi.

"Kita gaada urusannya sama lo, gausah ikut campur!" sentak salah satu cowok saat melihat Arsen melindungi mangsanya.

Arsen hanya memandang tajam, tanpa aba-aba ia langsung memukul beberapa cowok yang menyerangnya saat ini.

Bugh

Bugh

Perkelahian terjadi tanpa ada yang mau memisahkan. Gadis itu pun hanya mampu menangis ketakutan dengan penampilan yang menyedihkan.

ARLEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang