ARLEEN'16

3.1K 57 0
                                    

✨Happy Reading!✨

.
.
.

Warning! Typo bertebaran!

"Mau beli apalagi?"

"Pengen itu!"

Arsen melihat ke arah yang ditunjuk Aileen, "Malem-malem jangan es krim Al." ujarnya memberi peringatan.

"Kali ini aja Ar, boleh ya?"

Aileen menggoyangkan lengan Arsen seperti anak kecil yang meminta sesuatu kepada ibunya.

Arsen mendengus kesal, "Satu aja!"

Aileen mengangguk patuh, tak lupa senyum lebar yang menghiasi wajah cantiknya.

Arsen menunggu Aileen di kursi yang memang disediakan untuk pengunjung, salah satu tangannya membawa banyak aneka makanan dan minuman. Mulai dari telur gulung, cilok, takoyaki, alpukat kocok, dan masih banyak lagi.

Arsen marah karna Aileen boros? Tentu saja tidak! Arsen senang karna porsi makan Aileen banyak, dan ia tidak masalah kalau Aileen menghabiskan uangnya. Arsen dengan senang hati memberikan apa yang Aileen mau.

Namun Arsen kurang suka karena jajanan Aileen rata-rata tidak sehat, namun tidak apa sekali-kali, pikirnya.

Arsen tersenyum saat Aileen menghampirinya dengan es krim ditangan gadis itu. Aileen duduk dan bersender di dada bidang milik Arsen, dengan mulut yang masih menikmati es krim miliknya.

"Aaaa,"

Arsen membuka mulutnya saat Aileen menyuapi es krim untuknya.

"Enak kan?" Arsen menanggapinya dengan anggukan.

Arsen menyodorkan air mineral saat Aileen selesai dengan es krim nya, "Minum yang banyak!"

Aileen mendengus, "Kurang suka air putih," ucapnya namun tetap meminum air mineral yang Arsen berikan.

"Suka ga suka itu kebutuhan Al," tegas Arsen.

"Ish iyaa Arsen,"

Aileen mulai memakan satu persatu jajanannya, tak lupa ia menyuapi Arsen juga. Arsen dengan senang hati menerima suapan Aileen, tak lupa sebelah tangannya yang setia memeluk pinggang Aileen possesif.

"Ar, menurut kamu Kak Bisma tuh gimana orangnya?"

Dahi Arsen mengernyit, "Kamu ngapain nanyain dia?" tanya nya kesal.

Aileen terkekeh saat tahu Arsen tengah cemburu, "Aku cuma nanya Ar," jawabnya santai.

"Aku gasuka bahas orang lain, kamu tahu itu!"

Aileen menghela nafasnya, padahal kan ia menanyakan hal itu untuk Tasya. Aileen tidak mau Tasya sakit hati lagi.

"Bisma emang playboy, tapi dia juga punya hati,"

Penjelasan Arsen membuat Aileen menatap mata Arsen yang sedang menatapnya.

"Udah ya jangan pikirin lagi," ujar Arsen lembut.

Aileen mengangguk, "Aku sayang kamu Ar," ucapnya tulus.

Arsen membawa Aileen kedalam pelukannya, "Aku lebih Al."

"Ar apa kita pacaran?"

Pertanyaan Aileen yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya membuat Arsen mengernyit bingung.

"Kamu milik aku Al!" ucap Arsen tegas.

"Kamu milik aku, kamu pacar aku, kamu dunia aku, kamu hidup aku, aku sayang kamu, aku cinta kamu. Apa masih kurang jelas?" lanjutnya.

ARLEENWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu