ARLEEN'4

6K 132 1
                                    

✨Happy Reading✨
.
.
.
Warning! Typo bertebaran!

Seluruh penghuni kelas X MIPA 2 mengalihkan atensinya, yang semula memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi menjadi menatap pintu masuk yang sedang diketuk oleh seseorang.

"Permisi Bu, maaf saya terlambat," ucap Aileen saat sudah diperbolehkan masuk.

"Yasudah tidak apa–apa, lain kali jangan diulangi! Kamu boleh duduk!"

Setelah diperbolehkan duduk, Aileen pun berjalan ke arah tempat duduknya yang di samping Bella. Belum ada lima menit ia duduk, ketiga temannya itu langsung menghujati dirinya dengan berbagai pertanyaan.

"Lo nggak diapa–apain kan sama Kak Arsen?"

"Kak Arsen tadi bawa lo kemana?"

"Sumpah tadi itu lo bikin heboh satu kantin!"

"Bukan hanya satu kantin, GHS udah–"

"Dinda, Bella, Tasya, jangan bicara saat jam pelajaran!" ucap Bu Margi tegas.

"Iyaa Bu maaf," setelah itu kelas kembali hening dan Bu Margi kembali menjelaskan materi yang ada di papan tulis.

Aileen menghela nafasnya lega, akhirnya untuk saat ini ia bisa terbebas dari pertanyaan ketiga temannya itu. Aileen juga sudah menduga jika teman–temannya pasti akan menanyakan hal itu, mengingat jika Arsen adalah orang yang berpengaruh di GHS dan ia sendiri hanyalah siswi baru pindahan dari London yang tiba–tiba mencari masalah pada pentolan sekolah.

◐.̃◐

"Lo tadi ngapain aja sama adek gue?" tanya Varo saat melihat Arsen sudah duduk dibangku sebelahnya.

"Makan," jawab Arsen yang kelewat menyebalkan bagi Varo.

"Kalau itu gue tahu, maksud gue tuh lo tadi sama adek gue ngomongin apa aja?" Varo mencoba memendam rasa kesalnya.

Arsen menoleh ke arah Varo yang sedang menatapnya, "Kepo!"

Sudah cukup, Varo berdiri dan meninggalkan kelas dengan rasa kesalnya. Saat mau keluar kelas, langkahnya terhenti saat melihat Bu Sugeng sedang berjalan ke arahnya.

"Mau kemana kamu Varo? Ini sudah jam pelajaran," Bu Sugeng menatap Varo dengan tatapan mematikannya.

Dengan rasa kesal yang masih membekas, Varo balik menatap Bu Sugeng dengan tatapan kesalnya.

"Kepo!" ucapan Varo membuat Bu Sugeng membulatkan kedua bola matanya, sedangkan Varo memilih meninggalkan Bu Sugeng seolah–olah tidak terjadi apa–apa.

"KENAPA KALIAN DISINI? KALIAN JUGA MAU IKUT–IKUTAN BOLOS HAH?!" teriak Bu Sugeng saat melihat kelima muridnya mengintip di pintu kelas.

"Enggak kok Bu, saya mau ke kamar mandi. Kebelet," alasan Vino lalu pergi menyusul Varo.

"Emm saya juga mau ke kamar mandi Bu, permisi," Gavin langsung pergi untuk menyusul kedua temannya itu.

"Kita juga mau ke–,"

"APA? KALIAN ITU CUMA BISANYA NGELESS AJA, SANA MASUK KE KELAS!"

Bisma, Didit, dan Seto pun langsung ngacir ke dalam kelas. Mereka seperti melihat banteng tapi berwujud manusia, Bu Sugeng terlihat menyeramkan. Sangat menyeramkan.

"Boss, bolos kuyy! Varo, Gavin, sama Vino udah bolos duluan," ajak Seto dengan muka melasnya. Jika mereka mengajak Arsen, kemungkinan kecil mereka akan dihukum saat bolos.

Arsen mengalihkan pandangannya dari handphone dan langsung berjalan keluar kelas, Seto yang melihat itu pun langsung bersorak senang. Bisma dan Didit sudah pergi untuk menyusul Arsen, meninggalkan Seto yang masih terjebak dalam dunia–nya sendiri.

◐.̃◐

"Lo harus jawab pertanyaan kita tadi Al!" ucap Dinda tegas yang disetujui oleh teman–temannya yang lain.

Aileen sekarang menjadi bingung, kini semua teman satu kelasnya sedang menyidang dirinya karena kejadian di kantin beberapa jam yang lalu.

"Okee," ucap Aileen pasrah.

"Yang pertama, gue tadi gak diapa–apain sama Kak Arsen. Yang kedua, gue tadi di bawa ke taman belakang sekolah–"

"Lo pernah deket sama Kak Arsen?" pertanyaan Bella membuat Aileen bungkam.

Sekarang ia bingung harus menjwab apa. Kalaupun ia menjwab jujur, pasti mereka tidak akan percaya. Dalam hati ia menyumpah serapahi pertanyaan yang Bella berikan.

"Gue... Gue pernah deket sama Kak Arsen," Aileen memejamkan mata sambil menunggu respon teman–temannya.

"WHATT?" terikan Dinda membuat Aileen teman–temannya menutup telinga mereka.

"Lo nggak bercanda kan Al?" tanya Nita–bendahara kelas X MIPA 2.

"Lo serius Al?"

Aileen menghembuskan nafasnya lelah, ia sudah menduga kalau mereka tidak akan percaya.

"Terserah kalian mau percaya atau nggak," jawab Aileen lesu.

"Okee kita percaya sama lo. Pertanyaan terakhir, lo punya hubungan apa sama Kak Arsen?" pertanyaan Dinda membuat suasana seketika hening.

"Gue gak ada hubungan apa–apa sama Kak Arsen." Jawab Aileen tanpa keraguan sedikitpun.

"Kamu yakin?"

Degg

"Mati gue!" rutuk Aileen pada dirinya sendiri saat seseorang menatapnya dengan tatapan datar miliknya.

◐.̃◐
.

.
.

Holaaaa
Setelah sekian lama gak update akhirnya kali ini update juga😆
Author mau ngucapin makasih banyak buat reades yang mau nungguin ARLEEN update😍
Tetap jaga kesehatan ya gaiss😊
Jangan lupa vote and komennya juga😁
Sampai jumpa lagi di chapter selanjutnya👏🏻

ARLEENWhere stories live. Discover now