ARLEEN'8

4.6K 88 1
                                    

Happy Reading!✨

.
.
.

Arsen perlahan membuka matanya, seketika ia menatap tajam kearah Didit yang berdiri didepan pintu. Arsen menoleh sebentar kearah Aileen yang ternyata masih tertidur pulas.

Didit hanya bisa meringis saat Arsen menatapnya dengan tajam, "Hehe maap bos, emm gue pergi duluu"

Didit langsung melarikan diri saat Arsen tidak berhenti menatap tajam kearahnya. Sedangkan yang lain masih diposisinya masing-masing.

Arsen menatap tajam kearah mereka, "Pergi!"

Varo menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Maap bos ganggu, kita pergi dulu"

Varo langsung menyeret keempat temannya yang lain, takut kena amukan Arsen.

Seto tersenyum menggoda, "Halalin dulu bos, baru ehem ehem"

Seto langsung ngacir pergi diikuti yang lain.

"Bangsat!" umpat Arsen pelan.

Arsen lalu mendekatkan wajahnya kearah Aileen, ia menggesekkan kedua hidung mereka.

"Wake up sayang," ucap Arsen lembut.

Aileen menggeliat pelan, "Eummh"

Arsen terkekeh, "Bangun dulu, udah waktunya makan siang!"

Aileen perlahan membuka matanya, "Bentar lagi ya?"

"No, aku gamau kamu sakit perut gara-gara telat makan," ucap Arsen tegas.

"Ihh nyebelin," Aileen pun langsung pergi ke kamar mandi untuk cuci muka.

Arsen terkekeh pelan, ia langsung pergi ke bawah untuk menemui keenam curut yang berani mengganggu tidur siangnya.

"Woii itu ayam punya guee," teriak Bisma saat Seto mengambil ayam gorengnya.

Seto berdecak, "Ah elah itu juga masih banyak"

Bisma melotot, "Ini ayam gue, yang ngambil gue duluan jadi punya gue!"

"Biar adil ini punya gue aja," Didit mengambil alih ayam itu.

"Apa-apaan, ini punya gue kalik," Seto merebut ayam itu.

Vino memijat pelipisnya pusing, "Udah napa, itu juga masih banyak"

"Gue ga ikut-ikutan," ujar Gavin yang sedang memakan makanannya dengan tenang.

Varo memilih diam, hal seperti ini sudah tidak jarang lagi bagi teman-temannya.

"Ekhem," sebuah suara menghentikan perdebatan mereka, terlihat Arsen yang sedang menatap mereka dengan tatapan tajamnya, terutama kearah Didit.

Didit pun hanya bisa cengengesan, "Sini bos makan,"

Arsen mengacuhkannya, ia mengambil tempat duduk yang kosong dan menunggu Aileen turun.

"Kamu udah bangun?" tanya Rina saat melihat Arsen sudah berada di meja makan.

Arsen mengangguk, "Mama udah makan?"

"Udah, Aileen mana sayang?" tanya Rina saat tidak melihat Aileen.

Baru saja Arsen akan menjawab, Aileen turun dari arah tangga. Aileen sempat terkejud saat melihat teman-teman Arsen dan kakaknya berada disini.

Rina menghampiri Aileen dan menyuruh Aileen untuk makan siang, "Mama gak ikut makan?" tanya Aileen saat Rina tidak ikut makan bersamanya.

ARLEENWhere stories live. Discover now