Extra Chapter 2

33.9K 2.6K 2.1K
                                    

P E M B U K A

(Serius, vibesnya papi-papi banget 😗)

TMI; aku akhir bulan kemarin habis kena radang usus buntu plus tukak lambung 😣
Keknya gegara sering mam seblak + tiap hari ngopi—seminggu bisa nyeblak 3 kali bahkan lebih + pedesnya selalu ambil level tertinggi.  Alhasil ngerasain perut sakit pooool non stop sampe nggak bisa ngapa²in selain tiduran. Mau makan aja susah karena selain perut sakit, nggak nafsu. Yang ada mual terus. Huhuhu dibikin kapok sama seblak+kopi. Ini sakit yang menurutku paling sakit yang pernah aku rasain.
Alhamdulillah aku udah 80% ngerasa sembuh, cuma kadang-kadang masih sakit, mohon doain semoga sembuh 100% yaaa.
Aamiin

Btw, jangan lupa kasih emot dulu sebelum baca

***

Sekarang Manggala paham mengapa Tuhan pernah memberinya ujian bertubi-tubi, mendorongnya hingga jatuh ke titik terendah. Terus menghadirkan orang-orang yang gemar sekali memberinya kesakitan tanpa kenal ampun, menyeretnya untuk putus asa, dan menyerah atas semuanya.

Rupanya hadiah yang didapat bukan sekadar kipas angin, melainkan istri seluar biasa Viola. Sosok perempuan hebat yang tak pernah mau mencintainya dengan cara yang biasa-biasa saja. Level mencintainya harus menyentuh tahap gila. Stock cinta untuk mencintainya harus selalu ready dengan jumlah besar. Bucinnya harus menjadi yang paling brutal.

Full effort, brutal, ugal-ugalan, rela berkorban, menempatkannya di deret teratas dalam prioritas, menjadi support system terbaik, pencipta hal-hal positif, dan pantang menyerah setiap kali berupaya memberi yang terbaik. Sekiranya itulah gambaran singkat bagaimana cara Viola mencintai Nawasena Manggala. Perempuan itu sediakan menu terbaik yang dibuat dengan penuh kasih, perwujudan cinta sebagai asupan Manggala setiap harinya.

Seandainya di dunia ini ada lomba mencintai Manggala, maka Viola sudah pasti menang telak—sebab tak ada seorang pun yang mampu melampaui besar cinta perempuan itu pada Nawasena Manggala.

Tak ada yang bisa lebih hebat dari Viola yang selalu vokal memberi apresiasi setinggi-tingginya serta dukungan penuh, menyayangi dengan tulus, mencintai dengan sangat, memperhatikan detail sekecil apapun, menghormati serta menghargai Manggala.

Tak ada yang mampu melebihi antusiasnya seorang Viola ketika mendengar cerita Manggala perihal apapun, serta vokalnya ketika memberi masukan positif tiap kali Manggala dihadapkan dengan kesulitan.

Tak ada yang mampu menyamai kehebatan Viola dalam meramu obat segala kesakitan dan merawat luka-luka masa lalu Manggala hingga benar-benar sembuh. Tak ada yang lebih menguasai ilmu cara memperlakukan Manggala melebihi Viola. Tak ada yang bisa mengalahkan kecepatan Viola dalam memahami, menenangkan, serta menciptakan ruang tenang untuk Manggala. Dan tak ada yang lebih cerdik dari Viola dalam mengambil hati, mengisi kekosongan peran ibu untuk anak-anak Manggala.

Naughty NannyOù les histoires vivent. Découvrez maintenant