31. Pernikahan

54 6 2
                                    

Rumah aesthetic sederhana adalah rumah yang akan mereka tempati setelah menikah. Letaknya tak jauh dari rumah orang tua Alara maupun Naren.
Pukul 18.40 WIB Naren sampai digerbang rumah mereka, ia melihat lihat seluruh sudut ruangan rumah ini tanpa terkecuali.

Merasa lelah, Naren membaringkan tubuhnya diatas tempat tidur bertipe king sampai tanpa sadar ia telah tertidur pulas.
Hampir 2 jam Naren tertidur, puluhan mised call yang tak lain dari sang mama dan calon istrinya. Bagaimana tidak khawatir, entah sudah berapa jam Naren menghilang tanpa kabar lagi.

Ia terbangun lalu melihat kearah jam dinding yang berada tepat dihadapannya lalu menyadari bahwa ia sudah tertidur hampir 2 jam lamanya.
Ponsel diatas nakas pun diraihnya, ia cukup terkejut melihat banyak sekali notifikasi dari sang mama dan kekasihnya. Naren lalu menelfon sang mama kembali untuk mengabari bahwa ia sedang berada di rumah pribadinya.

"Halo ma" sapa Naren.

"Naren kamu darimana saja? Mama khawatir!"

"Besok kamu kan akan menikah Ren, jangan macam-macam" lanjut sang mama.

"Ketiduran di rumah Naren ma, capek banget rasanya. Ma, tolong kirimkan baju pernikahan Naren kesini ya? besok Naren berangkat dari sini" ucap Naren.

"Kamu jangan aneh-aneh Naren! Masa kita pergi sendiri-sendiri?" jawab sang mama merasa terkejut dengan permintaan anak semata wayangnya itu.

"Ga papa ma, Naren pesankan ojol untuk ambil bajunya ya? Sekarang mau mandi dulu. Assalamualaikum ma" ucapnya langsung mematikan sambungan telefon.

Hari yang ditunggu-tunggu akhirnyatiba. Hari ini adalah hari pernikahan bagi Alara dan Naren, sekaligus hari ulang tahun Naren.
Pernikahan diselenggarakan digedung milik kerabat dekat keluarga Alara dan dihadiri oleh keluarga serta para sahabat kedua mempelai.

Pukul 08.30 WIB rombongan kelurga Naren sudah sampai dilokasi pernikahan tanpa Naren.  Akad nikah akan dilaksanakan pukul 09.00 WIB, dan seharusnya Naren sudah tiba digedung
Panik? tentu saja, bahkan Alara mencoba menghubunginya berkali kali namun nihil. Alara mengetahui bahwa calon suaminya tertidur di rumah baru mereka dari sang calon ibu mertua.

"Udah bisa dihubungi Naren Ra?" tanya Nindya.

"Belum" jawab Alara singkat sambil terus mencoba menelfon Naren.

"Alara, coba kamu terus hubungin Naren ya? Biar pap minta anak buah papa untuk cek ke rumah baru kalian" ucap sang papa yang baru saja menghampiri putri semata wayangnya.

Pukul 09.18 WIB, itu artinya Naren sudah telat 18 menit dari waktu yang sudah dijadwalkan. Untungnya sang penghulu masih bisa menunggu kehadiran calon mempelai pria.

"Assalamualaikum" ucap dua orang yang baru saja tiba dengan tergesa-gesa.

"Walaikumsalam" jawab semua serentak sambil
menoleh kearah sumber suara.

"Naren! Kamu darimana aja? buat semuanya panik tau ga" ucap sang mama menghampiri putranya.

"Maaf ma, maaf semuanya. Naren bangun kesiangan, hp Naren juga lowbatt dan dijalan mobil Naren bermasalah ga tau kenapa".

"Untung tadi Bian lewat, akhirnya Naren ikut Bian kesini" lanjut Naren menjelaskan.

"Sudah bu, baiknya kita lanjutkan acara pernikahan ini" ucap sang penghulu.

Ijab qobul berhasil dilakukan dengan baik dan lancar meski awalnya mengalami sedikit permasalahan, namun semua teratasi dengan baik.

Kini Naren dan Alara sudah sah sebagai sepasang suami istri secara agama dan negara.
Tentu Alara sangat bahagia dengan moment ini, dan tentu saja kebahagiaan juga dapat dirasakan oleh keluarga dan sahabat terdekat mereka berdua.

Bab baru dalam hidup keduanya kini dimulai, mereka akan berbagi suka duka kehidupan berdua dan mulai membahagiakan satu sama lain.
Dari awal rencana pernikahan Alara sudah memutuskan untuk berhenti dari perusahaan sang papa. Ia hanya akan fokus bersama Naren dan juga toko pribadinya.

Ditengah kesibukan para tamu undangan menikmati makanan serta minuman, seorang pelayan datang membawakan sebuah cake ulang tahun dan diberikan pada Alara.

"Happy Birthday suami gue" ucap Alara sambil
menyodorkan kue ulang tahun pada Naren.

Naren tersenyum bahagia melihatnya, ia lalu meniup lilin yang menyala diatas kue tersebut.

"Iya iya yang udah suami istri" sindir Bian.

"Jomblo jangan iri, sana lo nikah juga" jawab Nindya sedikit ketus.

"Nikah sama lo aja Nin" ucap Naren.

Mereka tertawa bahagia hari ini, momen pernikahan yang sederhana namun banyak kebahagiaan didalamnya dari kedua mempelai sampi seluruh tamu undangan yang hadir.

Bersambung...

Jangan lupa vote yaa🥰

Gambaran pernikahan Naren & Alara

Gambaran pernikahan Naren & Alara

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Gambaran rumah Naren & Alara

Gambaran rumah Naren & Alara

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Berhenti Disini (Naren-Alara)Where stories live. Discover now