15. Wisuda

623 33 4
                                    

Tanpa terasa perjuangan Naren, Alara, dan Rasya dalam menyelesaikan pendidikan akan segera berakhir. Mereka dapat menyelesaikan pendidikan dengan sangat baik dan tepat waktu.
Lusa adalah hari dimana mereka akan melaksanaan wisuda, pada saat acara itu berlangsung Alara akan memberikan kata sambutan sebagai lulusan terbaik di Fakultas Psikologi dan sebagai perwakilan wisudawan/wisudawati Fakultas Psikologi.

Alara sedang sibuk untuk merangkai kata sambutan di meja bejalar yang berada didalam kamar pribadinya. Ia merangkai satu demi satu kata yang terlintas dipikirannya.

Tok! Tok! Tok!

"Ra? Gue masuk ya?" teriak Nindya setelah mengetuk pintu beberapa kali.

"Masuk aja Nin" sahut Alara.

Alara memang meminta Nindya datang hari ini, karena ia mau sahabatnya itu hadir dalam acara wisuda yang akan digelar lusa.
Nindya kemudian membuka pintu dan berjalan perlahan mendekati sahabatnya yang tengah sibuk dengan laptopnya.

"Widiih yang mau wisuda sibuk banget" celetuk Nindya sambil meletakkan ransel yang ia bawa.

"Aaa akhirnya selesai juga" ucap Alara sembari mematikan laptop dan menutupnya.

"Nin, bentar lagi wisuda itu tandanya Naren bakalan lamar Rasya secara resmi" ucap Alara sambil menatap kosong kearah dinding.

"Lo gapapa Ra?" tanya Nindya yang ingin memastikan kondisi sahabatnya.

"Kalau gue bilang gue gapapa juga pasti lo ga percaya kan? Gue sakit Nin, dan katanya do'a orang tersakiti bakalan dikabulin kan? Selama hati gue sakit gue cuma berdo'a supaya Tuhan selalu ngasi Naren kebahagian dimanapun dia".

"Mungkin itu alasan kenapa gue ga ditakdirkan sama Naren, karna Tuhan tau Naren bahagianya sama Rasya bukan sama gue" lanjutnya sambil senyum menatap Nindya yang terpaku mendengar ucapan Alara.

"Gue tau jadi lo sakit Ra, berhenti cinta sama Naren ya? dia kan udah mau nikah" ungkap Nindya sambil menggenggam tangan sahabatnya itu.

"Disaat Naren udah resmi nikah sama Rasya, disaat itu juga cinta gue bakalan hilang untuk Naren" ungkap Alara sembari menahan airmatanya agar tidak terjatuh lagi.

Nindya kemudian menarik perlahan tubuh Alara agar jatuh dalam pelukannya, ia memeluk sembari mengusap perlahan punggung Alara dengan lembut.

"Lo hebat Alara, sebesar apapun cinta lo ke Naren lo ga pernah mau untuk ngerusak hubungan Naren dan Rasya. Gue bangga sama lo" ungkap Nindya.

Mereka berpelukan tanpa menyadari bahwa ada seseorang yang tengah asyik melihat pemandangan itu dari depan pintu.

"Aduuh kenapa sedih sedih gini? Kan bentar lagi wisuda" ucap Mama Alara sambil berjalan kearah mereka.

"Nindya, terima kasih ya udah mau datang untuk acara wisuda Alara. Kamu nginap disini kan?" tanya mama Alara yang duduk diranjang tepat disamping Nindya.

"Iya tante Nindya nginep disini kok" jawab Nindya.

"Yauda ayo turun makan malam udah siap, kita makan sama-sama" ajak mama Alara.

Mereka bertiga perlahan menuruni anak tangga dan menuju meja makan. Diatas meja makan sudah tersaji banyak makanan dan minuman yang lezat.
Makan malam hari ini terasa sangat menyenangkan dikarenakan kehadiran Nindya yang menambah keramaian rumah ini.

Hari ini adalah hari dimana Alara akan melaksanakan acara wisuda yang sudah dinantikan sejak lama. Toga hitam yang ia kenakan serta rambutnya yang diurai menambah aura kecantikan pada Alara.

"Kata sambutan yang akan diberikan oleh lulusan terbaik dan sebagai perwakilan wisudawan/wisudawati Fakultas Psikologi, kepada Alara Taleetha dipersilahkan" ucap salah satu pembawa acara.

Alara kemudian berdiri dan berjalan perlahan dengan diiringi tatapan kagum banyak orang yang berada dalam ruangan tersebut.

"Selamat pagi, salam sejahtera untuk kita semua. Terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa dan semua orang yang terlibat sehingga saya diberi kesempatan untuk berbicara sedikit diatas sini. Saya ingin mengucapkan selamat untuk kita semua yang sudah berhasil menyelesaikan pendidikan dengan tepat waktu atau lebih cepat"

"Saya yakin kalian punya motivasi tersendiri yang membuat kalian merasa terdorong untuk segera menyelesaikan pendidikan ini. Entah itu orang tua, keluarga, pasangan, agar kalian bisa segera bekerja atau menikah. Untuk yang ingin bekerja saya mendo'akan agar segera mendapat pekerjaan, untuk yang ingin melanjutkan pendidikan saya ucapkan semoga dimudahkan. Serta untuk yang ingin segera menikah" ucapan Alara terhenti dan beralih manatap Naren yang sedang duduk dibaris paling depan bersama Rasya.

"Saya ucapkan semoga selalu mendapat kebahagiaan sampai maut memisahkan" lanjutnya.

"Sekian dari saya, terima kasih".

Alara mendapat banyak apresiasi, seluruh tamu undangan bertepuk tangan atas kata sambutan yang Alara berikan.

Setelah rangakaian acara selesai dilaksanakan seluruh wisudawan/wisudawati berfoto bersama keluarga diarea gedung, begitupun dengan Naren dan Rasya. Walaupun Rasya tidak didampingi oleh keluarganya namun Rasya tetap merasa bahagia berkat Naren dan Mamanya.

Mereka asyik berfoto bersama karena ini adalah momen yang paling mereka tunggu-tunggu selama ini.

"Ren itu kayanya Alara ya? Kesana yuk kita foto bareng sekaligus kasi tau soal pertunangan kita" ajak Rasya.

Rasya, Naren, berserta mamanya kemudian berjalan menghampiri Alara dan keluarganya yang sedang asyik berfoto.

"Alara" panggil Rasya sambil tersenyum.

"Eh Rasya, Naren" jawab Alara sedikit terkejut dengan kehadiran mereka.

"Foto yuk?" ajak Naren sembari menarik Alara dan Rasya untuk berfoto bersama.

Setelah cukup puas melakukan sesi berfoto, mereka berbincang dan saling tertawa. Ditambah lagi ada kehadiran Nindya yang sudah lama tidak bertemu Naren dan Rasya.

"Kamu kapan wisuda Nin?" tanya Rasya.

"Bulan depan" jawab Nindya.

"Wah syukurlah, kamu jadi bisa datsng keacara kita" ucap Rasya sambil tersenyum menatap Naren.

"Acara apa?" tanya mama Alara.

"Pertunangan aku sama Rasya tante. Rencana 2 bulan lagi aku sama Rasya mau tunangan, tante sekeluarga datang ya" ucap Naren.

Alara terdiam, Nindya yang peka dangan situasi mencoba menguatkan Alara dengan memegang bahu sahabatnya.

Ting! Sebuah notifikasi masuk ke handphone milik Rasya.

Ting! Sebuah notifikasi masuk ke handphone milik Rasya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bersambung...

Maaf baru update lagi🙏😭

Jangan lupa vote, komen, dan share yaa...

Sampai jumpa dibab selanjutnya🤗

Berhenti Disini (Naren-Alara)Where stories live. Discover now