05. Donat

719 31 1
                                    

Libur sekolah telah tiba, ini adalah saat-saat yang paling ditunggu-tunggu oleh Rasya.
Meskipun sedang libur tidak menjadi alasan Rasya untuk berleha-leha, justru ini kesempatan untuk dirinya agar fokus berjualan.

"Tante, Rasya izin selama libur sekolah jualan donat tiap hari ya? boleh kan tan?" ucap Rasya menghampiri Santi, tantenya itu yang sedang menonton tv.

"Terserah kamu. Asal kamu ga melupakan kewajiban di rumah" jawab Santi tanpa melihat kearah Rasya.

Setelah itu Rasya bergegas kedapur untuk mempersiapkan bahan-bahan donat untuk besok.

Ting!

Naren🌼

Sya besok pagi aku jemput kamu ya? Mama nyuruh kamu datang

Tapi aku besok harus jualan kan

Kamu buat di rumah aku aja, ntar biar di bantu mama. Kebetulan juga besok ada acara arisan di rumah aku

Yauda Ren

Tepat pukul 06.30 WIB Naren tiba di kediaman Rasya. Tampak Rasya yang sudah menunggu didepan gerbang tersenyum sumringah melihat kedatangan kekasihnya itu.

Rasya langsung menaiki sepeda motor dengan Naren, dan sekitar 20 menit mereka menempuh perjalanan akhirnya mereka sampai di rumah mewah Naren.

"Eh kalian udah sampai... Ayo Rasya masuk, kita sarapan dulu" ajak mama Naren sambil merangkul tangan Rasya.

Kini mereka bertiga duduk di meja makan. Rumah ini hanya total ada 7 penghuni yaitu Naren dan mamanya, tukang kebun, dan pembantu rumah tangga berjumlah 4. Papa Naren sudah lama meninggal akibat penyakit Jantung.

"Sebentar mama ke toilet dulu ya, kalian makan duluan saja" pamit mama Naren.

Rasya hanya memakan roti dengan selai coklat kacang serta meminum segelas susu putih.

"Kamu kenapa ga makan nasi goreng Sya? Emang kenyang?" tanya Naren keheranan.

"Ren, kalau bisa sarapan itu jangan terlalu berat. Cukup roti dengan susu aja, apalagi yang berminyak seperti itu. Waktu makan siang nanti baru deh kamu bebas makan apa aja, ini saran aja kok" jelas Rasya sambil tersenyum melihat Naren dan dibalas anggukan oleh Naren.

Setelah sarapan selesai, tanpa berlama-lama Rasya dan mama Naren langsung mengeksekusi bahan-bahan yang sudah ada.

Rasya tampak sangat nyaman dan menikmati berada di rumah Naren. Pikiran bahwa hubungan mereka akan ditentang oleh keluarga Naren ternyata salah, justru sebaliknya ia diterima dengan baik.

"Wiih udah selesai aja donatnya ya" ucap Naren yang tiba-tiba menghampiri Rasya dan mamanya di dapur.

"Jangan dihabisin ya! Ntar temen-temen mama ga kebagian donatnya" peringat mama Naren sambil membereskan sisa-sisa membuat donat.

"Oiya satu jam lagi teman-teman arisan mama datang, kalian ditaman belakang aja dulu ngobrol" lanjutnya

"Iya" ucap Rasya dan Naren serentak.

Rasya dan Naren berjalan menuju taman belakang rumah. Mereka tidak lupa membawa minuman, donat, dan beberapa cemilan lain.

"Ga nyangka ya Sya kita udah hampir setahun pacaran" ucap Naren memecah keheningan.

"Kamu ada sesuatu yang mau dilakuin pas anniversary kita ga? Lanjut Naren.

Rasya terdiam mendengar pertanyaan Naren. Ia berfikir hal apa yang paling diinginkan saat anniversary nanti.

"Aku cuma pengen ke aquarium besar Ren, terlalu anak-anak ya?" Rasya sedikit ragu.

"Engga kok, ayo kita aquarium date waktu anniversarry. Dan kita jadikan itu sebagai kegiatan rutin tiap anniversarry, kamu mau? tanya Naren.

Rasya mengangguk dengan antusias sambil tersenyum sumringah menatap kekasihnya itu.

Tanpa disadari sudah pukul 16.00 WIB, itu tandanya Rasya harus segera pulang karna harus membereskan rumah dan memasak untuk makan malam.

"Tante maaf ganggu, Rasya cuma mau pamit pulang" ucap Rasya kepada calon mertuanya itu yang sedang sibuk berbincang-bincang pada teman-temannya.

"Ohiya. Eh jeng Fitri dan yang lain, ini loh Rasya yang buat donat itu" mama Naren memperkenalkan Rasya pada teman-temannya.

"Donat kamu enak loh Rasya. Saya mau pesan untuk besok sore dong 1box yaa, untuk teman minum teh. Bisa dianter kealamat kan?" ucap Bu Fitri.

"Saya juga mau dong untuk besok siang, kebetulan besok acara ulangtahun anak saya. Saya pesan 20 box ya diantar jam 1 siang" ujar Bu Kinan.

"Saya pesan 10 box besok siang, untuk acara arisan keluarga saya" ujar bu Mila juga.

Rasya tersenyum terharu mendengar pesanan yang membludak berkat Naren dan mamanya.

"Baik, saya akan antarkan sesuai pesanan besok. Boleh saya minta alamat serta nomer telfonnya kan bu?" ucap Rasya dengan terharu.

Setelah mendapatkan alamat dan nomer handphonenya, tak lupa Rasya mengucapkan rasa terima kasihnya dan berpamitan pulang.

20 menit berlalu Rasya sampai ke rumah dengan selamat dan masuk ke rumahnya dengan senyum sumringah.

"Habis diapain lo sama cowo itu sampe senyum-senyum?!" tanya Bara, sepupu Rasya yang memergoki Rasya tersenyum sepanjang jalan masuk ke rumah.

"Eng-ga kenapa-kenapa kak. Permisi ya kak, Rasya mau beberes rumah dulu" ucapnya dan langsung meninggalkan Bara begitu saja.

Setelah menyelesaikan kewajibannya, Rasya beristirahat dikamar sambil memikirkan tentang pesanan besok.

"Aku mana sanggup buat pesanan segitu banyak sendirian. Tante juga pasti keberatan bantuin aku, apa aku minta bantu Alara sama Nindya aja ya?" ucapnya dalam hati.

Alara

Alara kamu besok sibuk ga?

Engga Sya, kenapa?

Besok aku ada pesanan donat banyak, kamu mau bantu aku?

Boleh, ntar gue ajak Nindya juga. Kirim aja alamatnya

Oke makasih ya Ra

Bersambung....

Jangan lupa follow, komen, dan vote yaaa.....

Sampai jumpa next part🤗

Berhenti Disini (Naren-Alara)Where stories live. Discover now