BAB 45-

296 5 0
                                    

Saat mereka sudah sampai di tempat permainan itu, mereka bertiga pun turun. Tempat itu terlihat seperti stadion sepak bola pada dasarnya, jadi kita bilang nya stadion aja ya.

Saat mereka mulai memasuki stadion, para petugas di sana memberikan mereka kartu nama, dan kartu itu harus di isi oleh biodata mereka masing-masing

Setelah mengisi kartu nama itu mereka pun masuk, masing-masing dari mereka pergi ke ruang ganti untuk memakai baju dan perlengkapan lainnya

"Aku tidak yakin bisa mengalahkan daddy... Tapi mau bagaimana pun juga aku harus tetap berlatih! Anggap saja permainan ini sebuah permainan biasa!" ucap leo, ia sudah selesai memakai semua perlengkapan di tubuh nya yang kecil itu

Setelah ia siap, ia pun keluar dan menunggu kedua orang itu ikut keluar

Leo duduk di samping pintu masuk itu, ia di suruh para penjaga stadion itu untuk menunggu sebentar

"Mereka lama sekali! Agh!"

Setelah sekian lama nya menunggu, akhir nya mereka berdua pun keluar, mereka terlihat sangat tampan, gagah dan bergaya.

"Maaf sudah membuat mu menunggu lama baby, sekarang ayo mulai!"

Gevano pun menarik tangan kecil leo, namun leo menarik tangan nya kembali

"Daddy... Kita berpisah di sini, aku nanti pergi ke lapangan sebelah kanan, sedangkan daddy pergi ke lapangan sebelah kiri, dan key dia pergi ke ujung lapangan untuk menjaga markas dengan para penjaga, lebih tepat nya mereka mengawasi kita! Dan ingat satu hal, di sini kita adalah musuh!"

"Oke-oke, daddy mengerti. Sekarang pergilah ke sana!"

Gevano pun tersenyum, lalu ia mencium kening leo.

Leo pun ikut tersenyum, lalu ia berlari ke arah lapangan yang ia tuju

Kini mereka berdua telah berpisah, namun saat mereka sudah sampai di lapangan yang mereka tuju tadi, tiba-tiba saja mereka mendengar sebuah pengumuman

"𝐻𝐸𝐼! 𝐷𝐸𝑁𝐺𝐴𝑅𝐾𝐴𝑁 𝐴𝐾𝑈! 𝐴𝐾𝑈 𝐾𝐸𝑌! 𝐷𝐼 𝑆𝐴𝑁𝐴 𝐴𝐷𝐴 5 𝐵𝐼𝑁𝐴𝑇𝐴𝑁𝐺 𝐵𝑈𝐴𝑆 𝑌𝐴𝑁𝐺 𝐻𝐴𝑅𝑈𝑆 𝐾𝐴𝐿𝐼𝐴𝑁 𝐵𝐸𝑅𝐷𝑈𝐴 𝐾𝐴𝐿𝐴𝐻𝐾𝐴𝑁 𝑇𝐸𝑅𝐿𝐸𝐵𝐼𝐻 𝐷𝐴𝐻𝑈𝐿𝑈, 𝑆𝐸𝑇𝐸𝐿𝐴𝐻 5 𝐵𝐼𝑁𝐴𝑇𝐴𝑁𝐺 𝐵𝑈𝐴𝑆 𝐼𝑇𝑈 𝐵𝐸𝑅𝐻𝐴𝑆𝐼𝐿 𝐷𝐼 𝐾𝐴𝐿𝐴𝐻𝐾𝐴𝑁, 𝐾𝐴𝐿𝐼𝐴𝑁 𝐻𝐴𝑅𝑈𝑆 𝑀𝐸𝐿𝐸𝑊𝐴𝑇𝐼 𝑇𝐸𝑀𝑃𝐴𝑇 𝐵𝐸𝑅𝐵𝐴𝐻𝐴𝑌𝐴!" teriak key dengan mic yang berada di tangan nya saat itu, setelah memberikan arahan kepada kedua pria itu ia pun kembali diam

"A-APA! BINATANG BUAS? YANG BENAR AJA, HUAAAA!!!" teriak leo begitu frustasi, seperti ia menyesal telah ikut bermain permainan ini

𝐷𝐼 𝑆𝐼𝑆𝐼 𝐿𝐴𝐼𝑁...

"5 binatang buas? Menarik." ucap gevano dengan santainya

Ia tak merasakan takut sedikit pun berbeda dengan leo yang sudah menangis duluan, padahal belum ada hal yang terjadi

Seperti yang key katakan sebelumnya, binatang buas itu pasti akan muncul, saat ini kedua manusia itu sudah berjalan cukup jauh ke dalam hutan, dan kemudian binatang buas itu pun muncul di hadapan mereka masing-masing

Leo yang merasa ketakutan itu pun langsung mengeluarkan bom, ia melemparkan bom itu kepada kelima binatang buas tersebut

"Ah... Ah... Ah... Akhirnya kalah juga kalian, dasar bajingan! Menghalangi saja, cihhh"

Setelah siap menyelesaikan misi itu leo pun berlari, lalu ia kembali memasuki hutan

"Hutan apa lagi ini, aneh juga"

"Tunggu! AKU CUMA MUTAR-MUTAR AJA YA! INI KAN HUTAN TADI! AGHHH! PERMAINAN MACAM APA INI! GAK SERU PUN"

Karena kesal leo pun berjalan melewati hutan itu lagi, ekspresi nya terlihat sangat kesal

Namun tak lama kemudian ia pun bertemu gevano, gevano menaruh tangan kiri nya di pohon sebagai tumpuan kepala nya

Ia melihat leo dan tersenyum smirk, lalu ia berjalan ke arah leo

"Bagaimana? Daddy rasa tadi ada sebuah ledakan yang cukup keras"

"Itu bom, aku memberi mereka makan bom, seperti nya mereka makan dengan lahap"

"Sekarang bukan kah kita yang akan segera bertarung?"

"I-iya... Tapi tunggu sebentar!"

"Hm?"

"Tangan daddy kenapa? Bukannya itu sebuah pecahan kaca ya? Itu tangan daddy terluka! Kenapa daddy begitu santai saat tangan daddy terluka!?"

"Ini adalah pecahan kaca dari ledakan bom tadi, daddy kurang mengerti mengapa tiba-tiba ada kaca yang keluar dari ledakan itu"

"K-kaca? Aku rasa bom itu tidak mengeluarkan kaca"

"Itu tidak penting, sekarang ayo bertarung. Bukankah kamu menginginkan nya?"

Gevano pun menarik tangan kecil leo dari tangan kekar milik nya, ia menyuruh leo untuk berdiri dan melawan diri nya

"Sekarang gunakan senjata kuat itu untuk membunuh daddy, anggap saja itu sebuah pukulan yang berbeda, dan anggap saja pelurunya itu adalah sebuah kacang yang kecil."

"Tapi... Tapi aku tidak ingin membunuh daddy!"

"Daddy paham. Tapi kamu mau berlatih bukan? Maka dari itu salah satu dari kita harus ada yang terluka"

"Dan hal itu harus daddy yang terluka, karena di sini hanyalah kamu yang berjuang, baby."

Setelah berkata demikian gevano pun tersenyum, ia menaruh kedua tangan nya di kantong celana nya dan kepala nya yang ia miringkan

-

-

-

-

𝙱𝚎𝚛𝚜𝚊𝚖𝚋𝚞𝚗𝚐...

Daddy Posesif | END ✔Where stories live. Discover now