BAB 29-

416 11 2
                                    

Di malam hari yang dingin, ada dua orang anak lelaki yang sedang bermain bersama di ruang tamu

Mereka berdua adalah Aze dan Leo yang kini telah menjadi saudara sesumpah. Mengapa di sebut demikian? Karena mereka yang membuat nya sendiri.

Saat ini mereka duduk berduaan, mereka bercerita panjang lebar di atas sofa yang empuk dan besar

"Aze, kenapa orang melihat mu sebagai sampah tak berguna?"

Aze pun menoleh, ia menatap leo lalu tersenyum.

"Aku tidak tahu mengapa hal itu terjadi, namun saat aku di telantarkan oleh ayah ku manusia lain nya mulai membenci ku, namun berkat ayah mu aku masih bisa di lihat sebagai manusia."

"Mengapa ayah mu sangat jahat?"

"Aku tidak tahu, tapi tak apa. Mau bagaimana pun dia tetaplah orang baik di mata ku, sebab dia lah yang membesarkan ku, walau akhir nya aku di buang layak nya seperti sampah yang membusuk"

"Kamu hebat ya bisa bertahan sejauh ini? Aku ingin menjadi hebat seperti kamu, aze!"

Aze pun tersenyum, lalu ia mengelus rambut leo dengan lembut

"Kamu pasti bisa melampui kehebatan ku, jadilah anak yang berguna bagi orang lain leo."

Setelah berkata demikian aze pun tertawa, lalu ia turun dari sofa

Ia pergi ke luar penthouse, leo mengikuti nya dari belakang.

Saat mereka sampai di teras penthouse, mereka duduk di atas dinding

Mereka melihat bulan yang besar dan indah itu sembari menghitung banyak nya bintang yang berkilau

"Leo. Coba kamu liat bintang yang paling bersinar itu"

"Kenapa bintang itu aze?"

"Bintang itu sangat berkilau, seperti persaudaraan kita yang tak pernah terputus!"

Leo pun tersenyum lebar, kemudian ia menatap bintang itu dengan sangat lama

Namun tiba-tiba mereka pun melihat ada seseorang yang jatuh dari motor nya

"Anjay dia jatuh"

"Ayo kita tolong dia!"

Aze dan leo pun turun, ia membantu orang tua itu untuk mengangkat motor nya

"Terima kasih ya anak-anak, ini hadiah dari kakek" ucap pria tua itu lalu memberikan mereka permen, masing-masing mendapatkan 2 permen

"Terima kasih kek!" ucap aze dan leo lalu menunduk, mereka berterima kasih atas kebaikan kakek itu juga

Orang baik akan di balas oleh orang yang lebih baik lagi.

Lalu leo dan aze pun kembali naik, namun saat mereka sedang bersantai ada anak lelaki datang menghampiri mereka berdua

"B-bolehkah aku ikut bermain dengan kalian?" ucap seorang anak lelaki

Leo pun membinarkan mata nya, ia mendatangi anak lelaki itu lalu mengajak nya main begitu saja

Sedangkan aze tetap diam di atas dinding, ia kurang percaya kalau anak lelaki itu baik.

Namun setelah di lihat dari perlakuan nya kepada leo ia pun percaya, ia turun lalu ikut bermain

"Siapa nama mu?" tanya aze kepada anak lelaki itu

"Nama ku kazuo, senang bisa bertemu dengan mu! Mau berteman?" tanya anak lelaki itu lalu menjulurkan tangan nya

Aze pun dengan senang hati menerima juluran tangan itu

Lalu mereka pun bermain bertiga.

Suara tawa manis itu terdengar sangat menyenangkan, karena gevano sedikit terganggu ia pun mendatangi ketiga anak itu

Ia melihat ada 1 anak lelaki lagi, lalu ia pun menghampiri nya

"Dimana orang tua mu nak?" tanya gevano sopan

"Aku tidak tahu, tapi seingat ku ayah dan ibu ku pergi meninggalkan ku, aku tinggal sendirian di hutan..." jawab kazuo dengan senyuman nya

"Mereka merantau?"

"Aku kurang tahu akan hal itu, tapi waktu itu ayah pergi menggunakan kapal besar bersama teman-teman nya"

"Ibu mu?"

"Ibu ku pergi dengan pria lain, ia meninggalkan ku di sebuah hutan lalu pergi begitu saja"

Gevano yang merasa kasihan pun langsung mengelus rambut kazuo, ia tersenyum ke arah anak itu

"Kau boleh tinggal di sini asalkan kau bisa menjaga anak imut ini" ucap gevano menunjuk ke arah leo

Leo pun menatap gevano, ia tersenyum lalu kembali bermain

"Dengan senang hati tuan... Terima kasih atas tawaran nya!"

Kazuo pun meneteskan air mata nya, namun aze mengusap air mata nya

"Jangan menangis, nasib kita sama. Jadi sebagai balasan nya kita harus menjaga adik kita yang cengeng dan ceroboh ini!" ucap aze lalu memukul kepala leo, alhasil kepala leo itu benjol dan merah

"Sakithhh! Aze BODOH!" teriak leo sekeras mungkin

"Ha? Apa kata mu!" balas aze dengan teriakan

Kazuo hanya tertawa melihat kedua saudara nya itu.

Saat ini kepala Aze dan Leo sama-sama benjol akibat tinjuan gevano

"Kalian ini? Akurlah!" ucap gevano membentak mereka, lalu pergi meninggalkan mereka bertiga begitu saja

"Maafkan kami" ucap kedua nya serentak, mereka menangis

"HAHAHA! HAHAHA!" tawa Kazuo keras, ia mentertawakan tingkah kedua saudara nya itu

Mereka sama-sama bodoh, dan ceroboh. Tidak bisa di bedakan
Kecuali fisik mereka sendiri

"Kazuo!" ucap Aze dan Leo barengan, mereka menggepalkan tangan nya erat-erat lalu memukul kepala Kazuo

Kini mereka semua seimbang.

Setelah mereka berantam, mereka bertiga pun pergi ke lantai 1000 dengan menggunakan lift

"Wah, benda ini sangat hebat dan keren. Apa nama nya leo?" tanya Kazuo kepada leo

"Ini nama nya lift, kita bisa pergi ke lantai berapa pun kita mau. Asalkan kita memencet tombol angka ini"

Kazuo pun menganggukkan kepala nya mengerti, lalu ia diam kembali.

Sesampai nya di lantai 1000 mereka langsung berlari ke arah kamar

Mereka membuat tenda untuk di jadikan kamar sendiri.

"Kerajaan Aze sudah siap!"

"Kerajaan Kazuo sudah siap!"

"Kerajaan Leo sudah siap!"

Lalu mereka bertiga pun tertawa, lalu tidur di tenda nya masing-masing

-

-

-

-

𝙱𝚎𝚛𝚜𝚊𝚖𝚋𝚞𝚗𝚐...


𝘛𝘪𝘥𝘶𝘳 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘯𝘺𝘦𝘯𝘺𝘢𝘬 𝘺𝘢 𝘣𝘰𝘤𝘪𝘭-𝘣𝘰𝘤𝘪𝘭.
𝘪𝘻𝘪𝘯𝘬𝘢𝘯 𝘈𝘻𝘦 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘵𝘪𝘥𝘶𝘳 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢 𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪 𝘴𝘪𝘴𝘪 𝘛𝘶𝘩𝘢𝘯 🥀

Daddy Posesif | END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang