BAB 38-

342 4 0
                                    

Seperti yang gevano janjikan pada malam hari itu, semua nya pun kini telah berkumpul bersama di sebuah restoran mewah bintang 5.

Semua makanan itu tidak dibayar karena restoran itu adalah milik gevano, begitu pun para tamu yang ikut dengan gevano

Acara pada malam hari itu sangat meriah, namun gevandro tak bisa menghadiri nya karena ia yang sudah sampai di negri orang

Namun tak masalah, asalkan gevandro baik-baik saja gevano aman.

Saat gevano dan leo sedang makan bersama, gevano pun mulai menggengam tangan kecil leo itu, senyuman indah selalu terukir di bibir nya

"Baby, jangan merasa takut jika daddy tinggalkan untuk satu bulan ini ya. Kamu pasti bisa, dulu kamu bisa kan di tinggal daddy? Bahkan sampai bertahun-tahun"

"Tapi daddy... Saat ini aze telah tiada, dan kazuo bekerja di desa nya, lantas aku sama siapa?"

Gevano pun tersenyum tipis, lalu ia tersenyum lebar sampai mata nya menutup. Ia mengelus rambut leo dengan pelan dan lembut lalu melepaskan tangan nya dari kepala leo

Ia menaruh kedua tangan nya di meja itu, ia menatap leo dengan sangat serius.

"Bukankah aze selalu ada di sisi kamu?"

"Iya sih daddy... Tapi kan..."

"Baby, tidak perlu memikirkan apa yang sudah hilang, tapi pikirkan apa yang masih ada. Orang nya mungkin memang tidak ada, namun bayangan nya pasti ada."

"Apakah aze ada di sini daddy?"

"Tentu, dia pasti ada di sini. Dia pasti di sini untuk melihat kamu dan menjaga kamu"

"Benarkah?"

"Ya baby"

Kini kedua nya pun diam, gevano melanjutkan makanan nya sedangkan leo mematung

Namun perlahan air mata nya menetes dan membasahi nasi nya, ia tak tau apa yang sedang ia pikirkan namun rasa nya sakit dan sesak

Gevano pun menatap leo, ia mengusap air mata leo itu dan langsung menyuapi leo

"Jangan berlarut pada kesedihan, berbahagia lah baby."

Leo pun kembali menatap gevano, ia tersenyum lebar lalu mengusap air mata nya

Tangan kecil nya perlahan mengambil sendok, lalu ia makan.

"Daddy akan ke toilet sebentar, tunggu di sini."

"Oke daddyyy"

Gevano pun berdiri dari duduk nya, kaki besar dan kekar nya berjalan ke arah depan untuk ke toilet

Sedangkan leo masih menikmati makanan nya sendiri di meja tanpa di ganggu siapa pun sampai gevano kembali ke meja nya seperti semula

"Baiklah, ini sudah pukul 23.18 sebaiknya kita akhiri ini semua, daddy akan pergi sebentar lagi"

Leo pun menatap gevano, Lagi-lagi air mata nya keluar dan membasahi pipi nya itu

"S-secepat ini...?"

"Maafkan daddy, tapi daddy berjanji akan pulang secepatnya."

Gevano pun kembali tersenyum, ia menaikkan jari kelingking nya lalu bertautan dengan jari kelingking leo

Ia mengelus lembut kepala leo itu lalu memeluk nya dengan sangat erat

"Berjanji lah pada daddy untuk tidak banyak menangis saat daddy tidak ada nanti"

"Janji! Namun daddy juga berjanji lah pada ku untuk tidak pulang lama!"

"Haha, baik-baik."

Gevano pun mencium kening leo, lalu pamit, sebelumnya ia mencium tangan kecil leo itu

"Jaga diri baik-baik di sini, jaga pola makan, jangan banyak menangis, jika sakit pergi ke rumah sakit atau segera minum obat, jangan keliaran dan selingkuh!"

"Iya daddy! Daddy juga jangan selingkuh ya! Jaga pola makan juga, jaga kesehatan, jangan banyak mikirin pekerjaan, jangan banyak minum kopi! Ingat itu!"

"Iya bawel, baiklah daddy pergi dulu"

Leo pun tersenyum, namun air mata nya lagi-lagi kembali menetes, namun ia masih sanggup melambaikan tangan nya

Gevano pun ikut tersenyum, seperti nya itu hari terakhir mereka bertemu dan memperlihatkan senyuman indah masing-masing

Namun gevano yakin, pasti mereka bisa bertemu lagi.

"Selamat tinggal baby, berbahagia lah di kota ini!" teriak gevano dengan melambaikan tangan nya

Leo pun membalas nya.

"Ya daddy! Daddy juga bahagia ya di negeri orang! Selamat tinggal!"

Lalu gevano pun menghilang dari gelap nya malam, sedangkan leo masih berdiri di tempat nya semula.

Air mata tak berhenti
mengalir di pipi nya.

Tiba-tiba seorang ajudan pun datang menghampiri leo.

"Maaf tuan kecil, sudah saat nya anda pulang."

"Baiklah..."

Leo pun di kawal oleh dua ajudan itu, mereka berjalan ke arah mobil lalu pergi menuju penthouse

Selama di mobil tak ada yang berani mengangkat suara, kedua ajudan itu paham kalau leo sedang tak baik-baik saja, maka nya mereka berdua memilih untuk diam dari pada memperburuk keadaan

( 𝑆𝑘𝑖𝑝 𝑃𝑒𝑟𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛𝑎𝑛 )

Tak lama kemudian mobil itu pun mulai memasuki area penthouse, saat mobil mewah itu sampai di garasi leo langsung turun dengan dua ajudan yang mengikuti nya dari belakang

Leo pergi ke lantai 1000 untuk segera membersihkan diri dan mengganti baju.

Saat sampai di kamar, ia duduk sebentar di sofa lalu melamun

Pikiran jahat mulai menguasai pikiran nya, ia tak tahu harus apa di saat pikiran nya sedang kacau seperti itu.

Ia hanya bisa diam dan merenung sampai pikiran jahat itu hilang dengan sendirinya.

"Agh! Aku harap tidak ada hal buruk terjadi malam ini..."

-

-

-

-

𝙱𝚎𝚛𝚜𝚊𝚖𝚋𝚞𝚗𝚐...

Daddy Posesif | END ✔Where stories live. Discover now