Hari buruk Ryu

30 7 0
                                    

-Kuryu Group.

"Astaga, Ryu? Ada apa dengan mu?" Rikako bertanya, dia mati-matian untuk tak panik disini. Bagaimana tidak? Penampilan Ryu yang acak-acakan, luka gores dimana-mana, tangan kanannya yang diperban dan tangan kiri yang dipakaikan borgol. Ini sebenarnya Ryu atau siapa?

Awalnya Rikako berfikir mungkin Ryu akan dijadikan asisten, karyawan, korban eksperimen- atau kemungkinan paling buruk yang dipikirkan Rikako adalah dijadikan budak. Meskipun itu sebenarnya tak mungkin terjadi karena sikap 3R yang memang.. gila. Jadi kemungkinan ke-tiga memang paling masuk akal, yaitu dijadikan korban eksperimen.

3R (Rain, Ruel, Rieyu) yang mengantar Ryu pulang sontak saja menahan tawa mendengar pertanyaan Rikako, "Tubuh anak anda baik-baik saja nyonya, hanya saja.. harga di- hmp?"

Belum sempat Rieyu berbicara, tangan Ryu sudah menutup mulutnya. Wajah Ryu menatap kebawah. Tawa Rieyu meledak.

TAK! Rieyu memegang kepalanya tatkala merasakan sakit akibat sebuah pukulan kecil. Dia menoleh kebelakang dengan tatapan kesal, walaupun hanya dibalas dengan tatapan malas oleh Ruel.

Rain menuduk sopan, "Kami minta maaf atas ketidak sopanannya, Blâmez votre enfant d'être trop mignon... il est mieux adapté pour être un chat qu'un dragon."

Ruel kali ini yang hampir tertawa, matanya menatap Ryu. Dan entah kenapa yang ditatap merasa tatapan itu artinya; Kasihan sekali. Itu yang dilihat Ryu pada sorot mata Ruel.

Ruel menunduk sopan, "Saya masih memiliki urusan.. sampai nanti." Ujarnya lalu pergi sebelum tawanya meledak saat itu juga.

Rain berbalik hendak pergi menyusul Ruel. Sesaat menepuk pundak Ryu sambil menyeringai tipis, "You won't be able to find information from us, learn better.. little stalker," bisik nya pada Ryu.

Rain menyusul Ruel yang telah melangkah pergi.

Rieyu pergi, "Belajar lagi, Ryu." Ucapnya sembari berjalan pergi.

Tanpa disadari, tangan Ryu sudah mengepal kesal. Mencoba untuk menahan amarahnya.

"..Ryu?"

Ryu menunduk hormat, "Aku baik-baik saja, aku akan kekamar ku untuk istirahat dan membersihkan diri."

Rikako tersenyum tipis sebagai jawaban. Ryu pergi kekamarnya, sungguh, ia malu sekarang. Bahkan hanya untuk menatap Rikako saja tak kuat. Misi kali ini gagal. Tak ada satupun bukti kejahatan dari 3R yang terdeteksi.

***

BRAK! Ryu memukul meja yang ada didepan cermin. Menghela nafas gusar sebelum akhirnya melayangkan sebuah pukulan pada cermin sebagai pelampiasan. Membiarkan buku-buku jari tangannya terluka lalu berlumuran cairan merah. Melupakan perihnya serpihan cermin yang menancap.

"Ini jauh dari yang aku bayangkan.. seharusnya mereka membahas tentang perusahaan. Bukan hal-hal konyol tak penting seperti itu. Semua data yang aku kumpulkan sia-sia..?" Ryu membuka laci dari meja. Mengeluarkan semua lembaran kertas penuh coretan tinta. Mengamati sebelum merusak lalu membuang kertas-kertas itu pada tempat sampah.

"X.." Ryu mengambil ponselnya. Menunggu seseorang menjawab panggilan miliknya.

"Cepat datang!"

***

"Jadi.. kenapa?"

"XIOMARA!! Bagaimana ini?!"

Xeyshi menutup telinganya, "Astaga Ryu! Kenapa kau jadi ikut-ikutan menyebut ku seperti itu? Tenanglah dulu, aku baru sampai. Kau pikir mudah menyelinap masuk kemari?"

"Jangan bilang kamu sekarang menjadi Pion 3R itu?!"

Xeyshi menghela nafas, "Tenanglah.. iti hanya pekerjaan sampingan, kontrak kerjaku juga sudah selesai." Matanya menatap Ryu dengan malas, "Stabilkan emosi mu dulu."

Ryu merebahkan tubuhnya pada tempat tidur. Tak peduli pada warna sprai yang mulai berganti menjadi merah karena luka pada tangannya. Dia mulai menjelaskan apa yang terjadi, dari awal sampai akhir. Tak ada yang terlewat satupun.

Mendengar itu sontak saja Xeyshi tertawa, "Pfft- Astaga, malang sekali. Bagaimana kabar harga dirimu?"

Ryu menatap tajam pada lawan bicaranya, mengambil bantal lalu memukul Xeyshi. "Ini bukan perang bantal!" ucap Xeyshi masih dengan sisa tawa pada wajahnya.

"Sebenarnya kamu ini memihak siapa?! Damn.. kamu terlalu abu-abu, benar-benar tak jelas!" Ryu menghantam bagian tubuh Xeyshi dengan bantal.

×××

Halo semua!! Masih ada yang baca cerita ini ga? Makin kesini makin kesana alurnya ya? Maklum, cerita ini muncul karena gabut.

Kalau ada kesalahan atau apa bilang aja. Any request?

THE PAST; HIGH & LOWWhere stories live. Discover now