Started!

25 6 0
                                    

Anzu sekarang disini, berdiri tenang dibawah kanvas indah milik dunia, dermaga terlihat bersinar memantulkan cahaya dari langit biru.

Berharap agar langit tak menjadi kelabu seperti abu yang ada di hatinya, abu yang dibentuk dari kebencian yang telah terbakar habis oleh kemarahan.

Dia tersenyum pada sang awan, mencoba membuang kebencian dan dendam dalam hatinya. Membuat ilusi agar hari ini terlihat akan baik-baik saja.

"Anzu, tampaknya hari mu berjalan baik ya?" Anzu menoleh. Pio dan Xeyshi berada di hadapannya.

"Tampaknya kami merusak harimu," Xeyshi berjalan mendekat.

Anzu tersenyum, "Ah.. tentu saja tidak."

Bicara tentang Xeyshi, dia menjadi teman Pio yang secara tidak langsung menjadi anak buahnya.

"Semua orang di Kuryu memang bodoh, kecuali Ryu.. anak itu tak mudah dijinakkan." Xeyshi menepuk pundak Anzu. "Hati-hati, leader Doubt bebas dari penjara sejak satu minggu yang lalu. Sampai nanti Anzu~."

Anzu tertegun. Leader Doubt?

"Aku hanya ingin kau hati-hati. Itu saja, sampai nanti." Pio pergi.

Beberapa langkah didepan Anzu, diam-diam wajah Xeyshi mengukir kecil sebuah senyum. Puas ketika membuat Anzu binggung karena perkataan nya secara tiba-tiba.

Anzu menatap punggung Xeyshi dan Pio yang mulai menghilang. Rasa gelisah dan khawatir muncul pada hatinya. Tangannya tanpa disadari telah mengepal, membiarkan kuku-kuku untuk melukai kulit indahnya. Dia memutar langkahnya, dengan cepat berlari pergi. Anzu tau, hari indah ini hanyalah ilusi jika tak bersama dengan tragedi.

Xeyshi memandang Anzu yang berlari pergi ke arah distrik White Rascal, "Sinting." Pandanganya sekarang tertuju pada Pio, "Berhenti bermain-main."

"Huh?"

"Lupakan, bagaimana caranya membuat Kuryu hancur?"

Pio menghela nafas, "Pertanyaan bodoh. Biarkan saja dulu mereka berurusan dengan Doubt.. kenapa harus repot?"

"Itu sebabnya.. yang membuat Kuryu tak menganggu S.W.O.R.D, membuat Ryu memiliki Kontrak denganmu, membuat Akemi menjadi menyukai Ryu adalah kau kan? Semua hal aneh ini adalah rekayasa, saat S.W.O.R.D sudah merasa jika masalah mereka telah selesai. Kamu baru saja memulainya. Kau hanya membuat mereka lengah."

Pio terkekeh, "Bingo! Well.. that's the point. Besok adalah pertarungan S.W.O.R.D dengan Doubt."

"Konflik apa lagi ini? Aku harap bukan hal aneh seperti sebelum-sebelumnya." Xeyshi sangat ingat, beberapa konflik yang dibuat Pio benar-benar rendahan dan kurang seru. Siapa yang mau membuang waktunya hanya untuk hal tak menyenangkan seperti ini?

"Diam lah, cepat temui Leader Doubt. Akan ku bayar kau lebih nanti." Pio memasuki mobil nya. Meninggalkan Xeyshi dengan kecepatan mobil di atas rata-rata.

Xeyshi memutar bola matanya, "Ini demi uang.. kau harus tahan Xeyshi, jangan sampai merubuhkan anak seperti Pio."

***

Daerah pesisir-Markas Doubt.

Sebuah mansion tersembunyi, bangunan yang didominasi warna merah dan hitam. Tempat keji dimana seorang perempuan tak lagi berharga, dipandang sebagai sampah dan alat penghasil uang. Xeyshi dengan tenang masuk kedalam tempat itu, mengabaikkan setiap pasang mata yang menatap tajam dan lapar padanya.

Dia tersenyum, pada pintu yang ada didepannya.

DAGH! Sekali tendang pintu yang terkunci menjadi terbuka. Tatapan tak bersalah terpancar dari matanya. Dengan enteng duduk di salah satu kursi, dia mengabaikan pria dengan mantel merah yang menatap sinis padanya.

"Apa?" Tanya Xeyshi sembari membuka bungkus permen lalu memakannya.

Ranmaru. Pria didepannya hanya bisa menghela nafas.

"Tak marah? Tentang pintu itu lupakan saja dulu, besok seranglah S.W.O.R.D, jangan menunggu lagi. Jika tidak Pio akan mengeluarkan ku."

Tatapan sinis dilontarkan Ranmaru pada Xeyshi, "Siapa kau berani memerintah ku? Lagipula akan kulakuk- mau kemana?" Xeyshi tiba-tiba berdiri dan berjalan pergi.

"Cari udara segar." Ucapnya lalu pergi. Benar, ruangan ini dipenuhi aroma alkohol yang menyengat. Ranmaru pasti seorang pemabuk, walau efek alkohol berkadar tinggi tak akan terlalu berpengaruh padanya.

Setelah Xeyshi keluar, Ranmaru bermonolog, "Tenang.. kau harus tenang Ranmaru."

THE PAST; HIGH & LOWWhere stories live. Discover now