Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Sayang, kamu ga kaget liat kak Nathaniel sama cowok....?"
Yogistira menukar piring makanan yang sudah dia potong ke hadapan Biru. "Kamu keliatan lebih kaget dari aku."
Pria itu jelas tidak berminat dengan percakapan ini namun Biru tidak bisa menutupi keterkejutannya saat melihat Nathaniel dan Jade. Oke. Dia bisa menebak tentang Jade, rasa-rasanya satu kampus juga bisa tau jika mereka memperhatikan sedikit lebih dalam tapi, Nathaniel?
Si Cassonova kak Nathaniel Zein?
"Pasangannya itu temen kamu?"
"Iya. Kok kamu bisa ga kaget, Gi?"
"Aku udah sering liat si Zein gonta-ganti pasangan di sini. Hidup-hidup dia, sayang. Tapi kalau yang dia bawa itu temen kamu, beda cerita."
Biru mulai takut. "Kenapa?"
"Rumornya keluarga besar si Zein tau kalau dia gay tapi karena dia cucu laki-laki satu-satunya jadi dia dibiarin aja, tapi kalau ada pasangannya yang 'keliatan' bakal disingkirin pakai tuduhan kejahatan atau dideportasi sekalian."
"They can do that?"
"They can do more than that. Their family built a real estate empire. Temen kamu, ingetin buat hati-hati. Tapi aku lebih suka kalau kamu ga ikut campur."
Biru hanya diam.
Meskipun dia tau ini bukan urusannya tapi dia tidak bisa membiarkan Jade disakiti.
Biru tidak bisa kehilangan temannya lagi, tidak untuk kedua kali.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
