46. problem

72 2 0
                                    

Hari yang indah untuk helga, ia bisa meninggalkan rumah sakit dan berkeliling menikmati sejuknya angin dipagi hari

Tak lupa jika ghai bersamanya dan sentiasa berada dibelakangnya

"Hari ini, kau sangat bersemangat. Ada apa?" Tanya ghai

"Ntah.. aku sangat menyukai suasana ketika musim gugur" ujar Helga

"Kau belum makan, sebaiknya kau membeli makanan untuk mengganjal perutmu" ujar ghai tiba-tiba dan Helga reflek meliriknya

"Aku tidak lapar" singkat Helga

"Kau harus menuruti apa kata dokter!"

"Biarkan saja.. aku tidak apa-apa!" Kesal Helga

"Ntah mengapa seseorang sedang menghantuiku hingga membuat kepalaku sangat sakit" jelas Helga

Ghai mengerti semua yang Helga maksud, bahkan kejadiannya dan ghai sangat mengetahui seseorang yang Helga maksud, tetapi Helga tidak bisa mendeskripsikan seseorang itu

"Apakah ini pertanda? Jika kita harus tetap waspada.." ujar Helga

"Yang kau ucapkan benar.. kita harus lebih waspada.."

"Aku tidak ingin salah satu dari keluarga Jayden terluka" ghai hanya tersenyum mendengar penuturan Helga

"Hei... Apakah kau tidak ada niatan mencari seorang kekasih?" Tanya ghai secara tiba-tiba

"Tidak.."

"Kau trauma dengan Jenni?" Tanya ghai dan sang empu menatap tajam kearah ghai

"Jangan mengucapkan nama itu lagi! Nama brengsek!" Umpat Helga kesal

"Baiklah-baiklah.."

"Aku masih tidak ingin berhubungan dengan seorang wanita! Andai jika aku menemukan yang terbaik untukku.."

"Kau hanya perlu sedikit revisi soal itu.."

"Apa?"

"Ya.. kau akan mendapatkan seorang wanita yang kau mau jika kau mampu melihat kepribadiannya lebih dalam.. dan ia juga mengerti keadaan dan posisimu" jelas ghai dan Helga mengangguk mengerti

"Aku mengerti.." ghai tersenyum

"Wanita tidak hanya satu.. mungkin kau juga bisa mendapatkan iel jika kau ingin secepatnya meninggalkan dunia" ujar ghai

"Iel adalah tipeku.. tetapi aku tidak mencintainya" ujar Helga

"Lebih baik jangan.. kau dekat dengannya saja raxa seperti apa.. apa lagi jika kau menyukainya"

"Ishh... Ini membuatku pusing"

"Tidak perlu dipikir.. nanti juga datang sendiri" ujar ghai

"Kau yang membuatku pusing, dan kau yang menyuruhku untuk tidak berfikir.. lama-lama ku cekek leher kau" kesal Helga dan ghai hanya terkekeh

"Aku hanya bercanda"

































































Raxa sedang menikmati kopinya didapur sambil menonton tv didepannya

"Shuuuurppp.. aahh, nikmatnya" ujar raxa

"Ishhh menjijikkan.." ujar iel dan sontak raxa menoleh

"Apa maksudmu?"

"Jangan menikmati kopi seperti itu! Seperti ahjussi ahjussi tua!" Kesal iel

"Hehe kopi ini sangat membuatku menikmati suasana.."

"Daddy.. mommy.. zio ingin jalan-jalan" ujar zio yang bosan

"Zio mau jalan-jalan kemana sayang?" Tawar raxa

"Terserah Daddy.. yang penting zio tidak jenuh.. hehe"

"Baiklah mommy siap-siap dulu.." ujar iel meninggalkan keduanya bersiap-siap

"Zio jugaa" zio pun menyusul

"Ayo Daddy!" Ajak zio

"Iyaa iyaa" sangking menikmati secangkir kopi, ia menghiraukan zio

"Daddy lebih mementingkan kopi dari pada keluarganya.." zio terkekeh














































Kegiatan selanjutnya dilakukan oleh enjel yang kini sedang berbelanja sendirian dengan monitor ditelinganya

"Halo? Sayang? Kau mau makan apa?" Tawar enjel menelfon suaminya tercinta

"Apa saja sayang... Masakanmu selalu enak.. jadi aku menyukai semuanya" balas Carlos

"Baiklah.. jika sudah selesai apa aku perlu mengantarkan makanan dikantormu?"

"Tidak perlu.. suruh saja Zano mengantarnya.. lagi pula dia dirumah hanya bersantai-santai dan seperti tidak memiliki dosa"

"Hahaha.. baiklah.." ujar enjel

"Aku mencintaimu"

"Aku juga sayang" ujar enjel yang terakhirnya setelah itu ia mematikan telfonnya

Ia hari ini ingin memasak SOP dan steak untuk suaminya, semua berjalan lancar-lancar saja, tetapi tidak ketika enjel ingin berjalan kemobilnya

Ia dihadang oleh seorang pria yang hendak mengambil uangnya

"Hei nona cantik.. sendirian aja?" Tanya pria itu dan enjel hanya menatapnya saja

"Kau juga sendirian tuan?" Tanya enjel

"Serahkan uang itu kepadaku, atau kau yang akan mati" ujar pria itu menyodorkan pisau dikepala enjel, enjel dengan santainya masih bisa tersenyum

"Seperti kau bertemu orang yang salah.." ujar enjel dan tiba-tiba saja bodyguard enjel menembak pria itu tepat mengenai kepalanya

"Tch.. dasar.." umpat enjel meninggalkan pria itu Untung saja tempat itu lumayan sepi


























Setelah sampai dirumah enjel langsung memasak barang-barang yang ia beli tadi lalu menyuruh Zano untuk mengirimkan makanan kekantor Carlos

"Zano.." panggil enjel

"Iya?" Zano pun turun dan menghampiri enjel didapur

"Berikan ini kepada suamiku.. cepat"

"Baiklah..."

"Oh iya.. nanti malam akan ada event" ujar Zano

"Apa itu?" Tanya enjel

"Festival perkumpulan yang sangat rahasia.. tetapi ada salah satu berlian yang termasuk dalam akses perlelangan"

"Aishhh aku bosan dengan lelang.." ujar enjel

"Nanti kita briefing bersama tim yang lain" dan dibalas anggukan oleh enjel


Informasi dari Zano sangat cepat dan setelah mereka menyelesaikan kesibukan masing-masing mereka datang kemarkas untuk membicarakan masalah itu






































.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Mafia of CEOWhere stories live. Discover now