37. wounded

243 6 0
                                    

"apa aku terlambat?" Hanya Helga

"Tidak.. kau datang tepat pada waktunya" saut iel

"Terimakasih.." lanjutnya

"Tidak.. berterimakasih lah kepada zio, zio. Kau anak pintar" ujar Helga

Iel tersenyum manis kearah zio dan dibalas senyuman olehnya

"Helga.. mereka kembali.." ujar raxa

"Siapa?"










































































"AGGGHHHH SIALANN!" jeritnya kesakitan

"Misi kita gagal"

"Tidak.. ini tidak gagal.." ujarnya terenggal-enggal

"Apa?" Sang empu pun menatapnya

"Kita.. harus menghabisinya.. jika tidak-"

"Ya.. tugas kita memang mengincarnya, tetapi.. kita tidak sebanding dengan yang kau lindungi itu.."

"Apa? Aku lindungi? Tch.. jangan bercanda.."

"Apa dia seorang mafia?"

"Sepertinya begitu, cuma sja dia tidak ada persiapan untuk membunuh secara tiba-tiba"

"Hei.. katakan sekali lagi"

"Apa?"

"Ucapanmu yang tadi"

"Dia tidak ada persiapan apapun ketika mendapatkan serangan secara tiba-tiba! Hais kau nih.. membuatku marah saja.. pipiku sangat sakit.." sambil mengoceh keinginannya sendiri tanpa di pedulikan oleh rekannya

"Serangan tiba-tiba?.."



















"Itu dia.."







































"Kita sampai.."

"Terimakasih Helga.."

"Sama sama iel.. lebih baik, kau obati lukamu itu dan pergilah beristirahat"

"Ada yang ingin ku bicarakan denganmu.." ujar raxa dengan datar

"Soal mereka?" Dan dibalas anggukan pelan dari raxa

"Aku tidak tau lebih banyak tentang siapa mereka, tetapi."

"Aku mengetahui titik kelemahan musuh" lanjut Helga yang membuat raxa terdiam sejenak dan bergegas mereka berdua segera menuju ke markas














"Apa kau tidak mengobati lukamu itu dahulu?"

"Tidak, ini tidak penting.." saut raxa

"Luka ini tidak akan sakit.. jika kebahagiaan yang aku miliki saat ini tetap berdiri kokoh" lanjutnya yang dibalas anggukan oleh helga

"Hei.. cepatlah kemarkas.. dan tolong ambilkan koper di bawah kasurku!" Ucapnya di telfon, ya ia menelfon ghai

Dan lalu memutus panggilan begitu saja

























"AKKKGGHHHH haiss apa kau tidak bisa pelan-pelan" jeritnya

"Ayolah.. jika kau bergerak tidak akan selesai"

"Cepat atau lambat.. dia harus mati!"























"Apa rencanamu?" Tanya raxa setibanya di markas dan duduk di kursinya dan melipat kedua tangannya di meja

"Apa kau ingat? Waktu aku dan iel menjual lelang kepada Albert. Ya mereka berdua tiba-tiba saja muncul dihadapan kami"

Raxa mengingat-ingat dan mencari memori kejadian itu, ya ia ingat

"Hmm.. apa kita akan mengadakan lelang?" Tanya raxa

"Tentu tidak.."

"Akan ada lelangan di.."






























"Zio sayang.. mengapa kau masih belum tidur?"

"Hanya saja.. zio tidak bisa tidur mommy.."

"Apa zio terluka tadi?" Zio membalasnya dengan gelengan kepala

"Baiklah.. sekarang pergi tidur.."

"Baiklah mommy.."

Iel menatap handphonenya dan tiba-tiba saja ada nomer tak dikenal mengiriminya pesan
(suffering, suffering Will return) ± seperti itu pesannya

"Apa ini? Apa maksudnya?.." iel berfikir "derita, derita, akan kembali?"

"Apapun yang terjadi.. aku tidak akan membiarkan dunia menyakiti orang yang aku cintai!" Sumpahnya dengan penuh amarah





































"Hei"

"Hmm?"

"Terimakasih"

"Jika aku pikir-pikir kau memang tidak terlalu buruk untuk menjadi rekanku"

"Jangan konyol.."

"Hei.. akan ada festival lelangan" timbalnya

"Kapan?"

"Mungkin.. 3 hari lagi"

"Dia mungkin menjebak kita.." ucapnya tersenyum smirk

"Ku rasa juga begitu, kita harus lebih waspada"

"Ya.. mungkin dia merencanakan agar menjebak kita dan mereka"

"Siapa?"

















































"Bermarga (Jayden)"































"SIALAN KAPARAT!!!"




























.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.



















Mafia of CEO by luvlovelzy








Mafia of CEOWhere stories live. Discover now