10. truth or dare?

250 7 0
                                    

Jangan lupa rajin vote ya 🌟🌟🌟
Biar author tambah semangat update
Terimakasih.



















Setelah membuatkan sarapan untuk raxa, iel ingin membersihkan rumah sebentar karena meeting dengan bosnya dilakukan disaat siang hari

"Katanya meeting?" Tanya raxa masih memakan spaghetti

"Iya.. kaya biasanya kalo aku meeting selalu siang hari" ucap iel

"Baiklah.. aku akan berangkat" tidak menghabiskan sarapannya

Apa? Ini makanan kesukaannya? Ada apa dengan dia? Mengapa akhir-akhir ini tingkahnya aneh sekali..

Dan? Mengapa ia hanya berpamitan begitu saja? Biasanya ia menciumi ku.. ada apa ini.. mengapa ini sangat sakit.. *memegang dadanya*























Semenjak kejadian tadi malam, raxa akan bersumpah untuk menutupi mulutnya dengan ketat agar tidak asal ceplos

"Raxa, kau masih ingat dengan wanita mafia itu?" Tanya Carlos di ruangan milik raxa dan ada juga zano yang sentiasa memegang Ipad-nya untuk mencari informasi

"Ada apa?" Tanyanya dingin

"Zano mendapati beberapa informasi tentang wanita itu"

Raxa membulatkan matanya lalu menatap Zano

"Seperti yang dikatakan papa.. gembok pada informasi wanita itu terbuka, tetapi hanya mendapatkan sedikit bionya saja" memberikan Ipad-nya ke raxa lali raxa menatapnya tak percaya

"Andai kita bisa melacak keberadaanya, lalu kita habisi dia" lanjut Zano

"Sayangnya itu tidak mungkin.. karna kalian tau sendiri, di data ini hanya terdapat bio, tidak lebih dari itu"

"Truth? Or dare?" Lanjut raxa masih menatap Ipad Zano

"Bio itu sudah ada sejak 2 hari yang lalu, aku kaget, baru membuka ipad langsung mendapati bio itu dan.. profilnya bersifat privat" ujar Zano

"Aku akan membahas ini lain waktu.." ujar raxa yang berniat ingin meninggalkan mereka berdua tetapi Carlos menyangkalnya

"Sampai kapan kau akan berfikir maju kedepan.. dengan caramu seperti ini, keluarga Jayden akan rusak!" Bentak Carlos mencekram baju raxa dengan geram

Raxa diam dan menatap Carlos tanpa arti

"Aku.."


























Iel tengah terburu-buru dengan keadaannya sekarang, yap iel ketiduran sejenak setelah bersih-bersih mansion sehingga ia lupa jika ia ada meeting dan cepat cepat ia mempersiapkan apa yang ia butuhkan

"Haiiisss kenapa pakai acara lupa segala siii" kesal iel

Raxa yang baru memasuki mansion terkejut karna mendapati istrinya sedang mondar mandir dengan tergesa-gesa tak karuan

Raxa kembali melihat Jam yang ada di tangannya, ia menyadari bahwa iel sudah terlambat

"Akan ku antar dengan supirku" tawar raxa

Iel berfikir, jika aku dengan raxa akan tambah cepat dari pada aku menaiki taxi

"Baiklah.."

Setelah bersiap siap, iel cepat cepat masuk kedalam mobil raxa

Tak membutuhkan waktu lama mereka sampai di perusahaan fremantle

Perusahaan fremantle memiliki kedudukan paling rendah dari semua perusahaan lainnya, bisa dibilang mendapat peringkat 10 dari kalangan CEO lainnya

"Aku masuk dulu yaa papayy" mengecup singkat pipi raxa

Sopir yang melihat itu dari sepion reflek menatap kearah depan

Raxa tidak peduli itu, ia menatap kepergian sang istri

"Kau kembalilah, kirim bodyguard ku kemari, suruh mereka mengawasiku dari kejauhan" tintah raxa yang ingin membututi sang istri

"Baik tuan"

Raxa sebelumnya juga curiga, mengapa iel menyukai perusahaan rendahan ini? Bahkan bekerja?

Disaat raxa memasuki gedung, ia bertanya kepada resepsionis. Hanya sekedar basa-basi

"Ada yang bisa saya bantu tuan?"

"Ah iya.. aku ingin menemui seseorang yang bernama Gabriella" ujar raxa

"Baik pak.. silahkan tunggu ya.."

Raxa memangguk-manggukkan kepalanya lalu menunggu sejenak, akhirnya yang ia tunggu-tunggu tersampaikan hanya saja ia melihat dari balik lift ia mendapati seseorang yang ia kenal, ya iel, ia menaiki mobil hitam yang tidak dikenal

Sontak kedua mata raxa membulat dan segera turun kembali dan membuntuti kekasihnya

Untung gerakan raxa cepat, lalu ia sesegera melajukan mobil yang ia kendarai dan mengikuti iel

Ia mengikuti iel lalu sampai ketempat yang tidak bisa diartikan, tempatnya seperti pabrik terbengkalai dan berada di hutan, banyak pepohonan yang rimbun dan disana juga gelap

Raxa memarkir mobilnya lumayan jauh agar tidak ada yang mencurigakan dirinya

Ia mendekati pabrik itu dengan mengendap-endap lalu melihat iel yang sudah dihadapan seorang pria

"Barang yang kau butuhkan, ada disini" mengangkat koper yang ia bawa

"Hemm.. bagus.. baiklah terimakasih.. apa aku perlu bermain sebenar denganmu?" Mendekati iel dengan tangan nakalnya yang sedang mengelus-elus pipi tirusnya

"Boleh saja.."

Ucapan itu sontak membuat raxa melotot tak percaya, rasanya mata dan hatinya ingin jatuh

"Tetapi setelah kau mati!" Lanjut iel

Dor

Dor

Dor







Tiga tembakan dilayangkan ke kepala, jantung, dan urat nadi, seketika pria yang ada dihadapan iel mati begitu saja

"Yang boleh menyentuhku hanyalah raxa! Bukan kau!! Apa kau mengerti?!!" Teriak iel sambil menancapkan pisau kewajah pria itu, sungguh sadis..






































.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Mafia of CEOWhere stories live. Discover now