44. sniper sialan

107 2 0
                                    

Raxa dan iel terus mengejar seng sniper, ia terus memaksakan agar sniper itu tidak kehilangan jejak dan di bantu oleh bodyguard, mereka berpencar kesegala arah dan melacak keberadaan sniper, disisi lain, zio dan Zano sedang menemani Helga

"Sayang! Itu dia!" Ucap iel dan raxa cepat" memarkirkan mobilnya lalu turun mengejar sniper

"Sialan!" Umpat Raxa yang terus membututi sniper

"Apa aku harus membantunya? Dia saja.. seperti itu" ucap seseorang yang sedari tadi mengawasi raxa























"Paman.. apa paman Helga akan bangun?" Zio terus melontarkan pertanyaan itu kepada Zano

"Ia pasti akan bangun, percayalah kepadanya" ujar Zano lalu pintu ruangan terbuka, Indra mata keduanya melihat ghai masuk kedalam kamar

"Kita harus menjaganya sampai raxa kembali"

"Iya.. zio, apa kau mau kerumah nenek?" Tawar ghai

"Tapi.. paman Helga.."

"Ada paman Zano disini.. lebih baik zio pulang saja.. paman Helga aman bersamaku, dan kau juga lebih aman jika kerumah nenek"

"Hmm.. baiklah paman" setelah mengatakan itu ghai menggendong zio membawanya ke mobil













Sampainya di mansion zio bersama enjel

"Zio disini dulu ya.."

"Iyaa"










Ghai kembali menyusul raxa dan iel Carlos pun menuju tempat yang dimana pelacak itu berasal

Sampai pada pabrik sepi disana sniper itu sepertinya kebingungan mencari tempat persembunyian

"Yak!" Teriak raxa menghentikan sniper

"Beraninya kau ingin membunuh anakku!" Marah raxa

"Ia bukanlah anak kandungmu bukan.. aku akan menjamin jika anak itu masih berada di rumah kalian, kalian akan tidak memiliki keturunan" sniper itu hanya mengarangnya saja untuk menyelamatkan diri

"Sniper sialan" grutu iel yang sudah ingin menembak sniper misterius itu

"Akgghh sudah lah omong kosongmu itu tidak berguna!"

"Apa tujuanmu membunuh anakku?!" Teriak iel

"Katakan sekarang atau aku.."

"Baiklah baiklah.. aku.. hanya ingin membuat sup manusia yang lezat, seperti daging anakmu itu itu mungkin sangat lezat jika aku memasak-" ucap sniper itu berhenti lantaran iel langsung menembaknya 2 kali tepat di kepala, seketika otak dan seluruh isinya muncrat kemana-mana

"M-maaf.." ujar iel ketakutan kepada raxa dan raxa hanya tersenyum

"Tidak apa-apa sayang.. itu hal yang wajar, lupakan saja apa yang ia bicarakan" iel mengangguk

Raxa memeriksa sniper itu dan dilengannya ia menemukan simbol kupu-kupu

"Teman-teman, aku dan iel menemukan bukti-bukti tentang sniper satu ini, ia aneh tetapi sepertinya sepuh kita tau simbol ini" ucap raxa kepada monitor seluruh group

"Hei raxa ini bukan saatnya untuk bercanda" ujar Zano

"Jangan membuat singa bangun dari tidurnya, kau bisa celaka nantinya"

"Oh iya, ngomong-ngomong siapa sepuh itu?" Tanya Carlos yang masih bisa tersenyum walaupun ia sangat marah sekarang

"Ayolah jangan bercandaa.." ujar enjel









































Mafia of CEOWhere stories live. Discover now