16. Semua orang sama

65 9 0
                                    

Setelah hari Minggu usai, kini tibalah hari Senin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah hari Minggu usai, kini tibalah hari Senin. Hari yang dimana semua orang mulai disibukan kembali dengan pekerjaannya setelah libur hari Minggu.

Hari ini, Xabirru berangkat dengan Ghastan dengan perasaan sebal. Dia ingin berangkat dengan Arabella, tapi Ghastan memaksanya untuk berangkat bersama.

Sebenarnya Xabirru tidak apa-apa berangkat dengan Ghastan, tapi masalah nya Ghastan kadang mengantar nya hingga keruang kelas nya.

Memalukan? Iya lah, bayangkan saja kalian diperhatikan oleh banyaknya orang hingga sampai kelas,belum lagi terkadang Ghastan mencium keningnya dihadapannya banyak orang. kebayang nggak tu gimana malu nya Xabirru.

"Makan malam, birru mau makan apa? Biar Daddy yang masakin, "ucap Ghastan yang kini fokus menyetir mobil.

"Terserah, "ketus Xabirru.

"Kamu, masih marah sama Daddy?"tanya Ghastan begitu mendengar nada ketus dari putra bungsunya.

"Daddy, pikir aja sendiri."

Ghastan tersenyum tipis, seperti putra bungsunya itu benar-benar marah terhadap nya. "Birru mau apa? Nanti Daddy beliin."

Xabirru yang tadi nya cemberut kini menatap sang Daddy dengan berbinar-binar, "seriusan Daddy?"

"Seriusan, birru. Daddy nggak bohong, jadi birru mau apa?"

"BIRRU MAU MIE AYAM SAMA BAKSO MERCON DADDY!"jawab Xabirru antuasias sampai-sampai bikin Ghastan terkejut bukan main, dia bahkan hampir saja menabrak motor didepannya jika tidak langsung mengerem.

Ghastan menatap Xabirru dengan tajam. "Lain kali jangan diulangi, tadi kita hampir saja menabrak orang, "ucap Ghastan.

"Maaf dad, "sesal Xabirru.

"Jadi gimana dad? Daddy kabulin permintaan birru yang tadi?"tanya Xabirru berhati-hati, takut Ghastan terkejut kembali.

Ghastan memikirkan sejenak sebelum menjawab, "Makanan itu tidak sehat, Daddy nggak mau kamu sakit lagi."

"Ingat itu birru, jika kamu ketahuan memakan makanan kotor itu, maka Daddy nggak segan-segan nyuruh dokter Rian buat suntik kamu, "ancam Ghastan.

Xabirru menghembuskan nafasnya pelan, selalu itu ancaman yang Ghastan keluarkan!

Lagi-lagi nama dokter gadungan itu kembali disebut, bosen dia tuh ;(

Tak membutuhkan waktu yang lama, kini mobil yang dikendarai Ghastan telah sampai digerbang sekolah Xabirru. Ghastan sebenar nya ingin sekali mengantar anak nya hingga depan kelas, tapi Xabirru menolak nya dengan mentah-mentah.

Dengan berat hati, Ghastan pun menurutinya. Dari pada putra bungsunya ngambek lagi ya kan?

"Daddy berangkat dulu kekantor, ingat nanti pulang Daddy yang jemput kamu, "ucap Ghastan dan dibalas anggukan oleh Xabirru.

"Iya dad, udah sana pergi. Birru mau masuk nih, "jawab Xabirru sambil mengibas-ngibas kan tangannya seperti mengusir Ghastan.

"Nanti pulang, Daddy mau bawa kamu sesuatu tempat, "ucap Ghastan sebelum pergi meninggalkan kawasan sekolah Xabirru.

*****

"Dasar tuli!" seru Fadil dengan nada sinis, memandang Zhayra dengan tatapan menghina.

"Udah tuli, bisu lagi! Beban tau nggak? Cewe cacat kayak Lo, sok-sokan mau deketin gua!" bentak Fadil dengan nada tinggi, membuat Zhayra gemetar ketakutan di hadapannya.

Gadis itu adalah Zhayra, gadis tunawicara dan tunarungu. Sudah sejak lama Zhayra menyukai pemuda didepannya ini dengan diam-diam dan entah kenapa sekarang berita tentang dirinya yang menyukai Fadil tersebar begitu saja.

Fadil, yang notabenenya most wanted dari jurusan IPS, tentu saja malu dijodohkan dengan gadis cacat seperti Zhayra. Bisa-bisa citranya hancur begitu saja.

"Lo bisa bicara nggak sih?" ejek Fadil, menertawakan Zhayra yang mencoba menjelaskan padanya bahwa dia bukan yang menyebarkan rumor tersebut, namun Fadil tidak mengerti.

"Oh iya, Lo kan bisu," ejek Fadil lagi dengan nada menyindir.

Zhayra mencoba menjelaskan dengan bahasa isyarat, tetapi Fadil menepuk-nepuk pipinya dengan kasar. "Seharusnya Lo sadar diri, kalo Lo nggak pantes buat disandingkan sama gua."

"Level gua sama Lo juga beda, Lo itu level rakyat jelata sedangkan gua bangsawan."

"Lo itu cac_"

Ucapan Fadil terpotong ditepuk keras dari belakang. Dan ternyata pelakunya adalah Xabirru, anak kesayangan para guru dan tentu nya lebih terkenal Xabirru ketimbang dirinya.

Masih ingat dengan 10 peraturan di WORLDWIDE BRILLIANCE SCHOOL yang urutan ke 10?

Yang berbunyi, "10. Dan yang terakhir, jangan pernah memasuki ruangan di mana WBS BOYS berkumpul."

Itu juga termasuk untuk tidak mengganggu WBS BOYS jika tidak ingin point berkurang, karena WBS BOYS juga 50% yang memegang kendali Point.

"Udah ngerasa sempurna Lo? Padahal nggak ada manusia yang sempurna," ujar Xabirru dengan nada sinis, sambil melakukan bahasa isyarat.

Lagi-lagi Zhayra dibuat terkejut dengan Xabirru, ternyata selain pintar dan tampan, dia juga bisa bahasa isyarat! Xabirru memang pantas menjadi ikon kebanggaan sekolah, selain itu attitude nya bagus.

"Lo nggak usah ikut campur, i-ni urusan gua sama di-a, "ucap Fadil sedikit gugup begitu melihat tatapan tajam Xabirru yang ingin memakan nya hidup-hidup.

"Gua jelas berhak ikut campur urusan ini, bahkan gua bisa kurangin point Lo sekarang juga, "jawab Xabirru.

Fadil mengepalkan tangannya, "hari ini Lo aman, tapi tidak untuk nanti, "ucap Fadil sambil menunjuk ke arah Zhayra, kemudian buru-buru pergi meninggalkan mereka.

"Lo nggak papa?"tanya Xabirru pada Zhayra.

Zhayra hanya diam sambil memandang Xabirru, kemudian senyum tipis terbit dibibir mungil nya. "Aku baik-baik saja, terima kasih, "jawab Zhayra dengan bahasa isyarat.

"Dari mana kamu mengajarinya?"tanya Zhayra yang masih penasaran dari mana Xabirru belajar bahasa isyarat tadi?

"Kepengen aja, karena dari dulu gua memang tertarik Ama bahasa isyarat, maka nya belajar deh. Menurut gua bahasa isyarat itu menarik, "jelas Xabirru.

"Zhayra kayaknya gua harus pergi deh, bentar lagi masuk soalnya. Oh iya kalo Lo dirundung kayak tadi lagi, langsung hubungi gua ya? Barang kali gua bisa bantu Lo, "lanjut Xabirru dengan menggunakan bahasa isyarat, tak lupa pula dia memberikan kartu nomor nya pada Zhayra.

Xabirru [TERBIT]Where stories live. Discover now