06. kesabaran setipis tisu🐄

156 36 42
                                    

"loh Bell? Muka Lo kenapa anjay? Kok bengkak, "heboh perempuan berambut sebahu itu setelah melihat kedatangan Arabella

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"loh Bell? Muka Lo kenapa anjay? Kok bengkak, "heboh perempuan berambut sebahu itu setelah melihat kedatangan Arabella.

"Gila, Lo habis berantem sama siapa Bella?!"

Saat ini Arabella main dirumah temannya, karena gabut. Bukan nya disambut baik, dia malah disambut oleh teriakan cempreng.

Niat mau refreshing, malah bikin tambah pusing.

"Habis ketabrak banteng, "jawab Arabella ngawur.

"Tumben banget Lo malam-malam main ke rumah gue, biasanya tu mager."

"Lo lagi ada masalah sama Dikta ya?"tebak nya.

Arabella mengganguk lesu, "masalah kali ini agak besar."

"Udah gue tebak, pasti nih bocah kesini mau ngadu tentang keburukan Dikta."

Arabella menyengir lebar, "sorry, soalnya gue ngga punya temen buat curhat selain Lo."

"Kali ini masalah apa lagi? Pipi Lo bengkak gegara Dikta?"

Arabella mengganguk lesu, dia menundukkan kepalanya karena merasa takut dengan hawa sekarang, bisa dia tebak sahabatnya itu sedang mengontrol emosinya agar tidak berkobar-kobar.

"Lo kayaknya bebal ya bell? Udah gue nasehatin kalo Dikta itu orang nya nggak baik! Gedeg gue lama-lama sama Lo, berharap apa sih sama cowo yang hobby nya tawuran sama buat onar terus?"

Nah tu kan? Ini yang paling Arabella takutkan!

"Cowo mana yang lebih prioritasin sahabatnya ketimbang pacarnya sendiri, menurut pandangan gue, hubungan Dikta sama Kania itu udah kayak pasangan kekasih aja! Putusin aja Bell, cepet putusin!"

"Putusin cepetan!"

Arabella memutar matanya malas begitu mendengar Omelan gadis dihadapannya, dia adalah Felia, sahabatnya sejak SD yang selalu saja memintanya agar cepat-cepat mengakhiri hubungannya dengan Dikta.

"Nggak bisa Fel, gue udah nyaman sama dia, nggak mungkin juga mengakhiri hubungan semudah itu, "ucap Arabella lesu.

"Nyaman? Nyaman sama orang yang sering nyakitin hati Lo itu?"sarkas Felia.

"Bagaimana pun hubungan gue sama Dikta udah mau berjalan 1 tahun Fel, masa hubungan gue sama dia berakhir cuma gegara si Kania."

"Kelebihan Dikta apa sih? Gue heran sama Lo, yang bucin akut sama tu orang, padahal gue lihat Dikta B aja tu, mending pacarin spek kayak WBS BOYS, "gerutu Felia.

Mendengar nama WBS BOYS, wajah Arabella semakin ditekuk! Ayolah dia tidak ingin masuk ke perkumpulan Einstein itu. "Fel ...."

Felia mengangkat sebelah alisnya, "kenapa?"

"Lo percaya nggak kalo besok gue bakal gabung sama WBS BOYS?"

Felia terkekeh kecil, dicubitnya lengan Arabella gemas. "Jelas gue ngga percaya, Lo masuk ke kelas IPS 3 aja udah bikin gue syok, apalagi masuk ke perkumpulan orang gila belajar."

Arabella menghela nafasnya pelan, "TAPI GUE BENERAN MASUK KE SITU!"

"Lah beneran? Jangan bilang tadi pagi Lo dipanggil ibu Febby buat bahas ini?"

Arabella mengangguk-anggukkan kepalanya, "Lo bikin masalah apa sama WBS BOYS bel? Sampe nge halu masuk ke perkumpulan Einstein."

"Beneran?"tanya Felia begitu melihat wajah Arabella berubah serius.

"Fiks ini mimpi!"

*****

Keesokan hari nya, pagi yang cerah tapi sepertinya tidak berlaku untuk Arabella, masih pagi sekali tapi kesabarannya sudah menipis.

kesabaran Arabella langsung diuji oleh Xabirru. Bagaimana tidak? Pemuda yang berstatus sahabatnya itu pagi-pagi sekali datang kerumahnya, bukan hanya Xabirru! Tapi anggota WBS lainnya juga datang.

Bayangkan saja, dia sedang enak-enaknya bermimpi menikahi Dikta, dan acara tidur nya terganggu karena mereka.

Sangat menyebalkan memang.

Kekesalannya bertambah ketika 5 pemuda tersebut mengomentari penampilannya, tak terkecuali Xabirru! Dia juga turut mengomentari Arabella.

"Rompi atau almamater Lo mana?"

"Ini kok nggak bener, pake dasi nya."

"Lo niat sekolah atau gimana? Berantakan banget seragamnya."

"Mau berangkat tawuran atau sekolah?"

"Rambut Lo kayaknya harus dipotong deh, soalnya nggak cocok."

"Ganti kaus kaki Lo, karena di dalam peraturan Worldwide Brilliance School tidak diperbolehkan memakai seragam yang tidak ada hubungannya dengan sekolah, "ucap Xabirru.

"Tapi ini kan kaus kak_"

"Ganti, atau gua suruh pak bemo buat potong poin Lo, "ancam Xabirru menakut-nakuti Arabella.

"Ihh nggak asik, "kesal Arabella.

"Jangan lupa buat hapus make up Lo, karena kita nggak suka cewe yang make up nya kek Tante-tante, "sahut Farhan.

"Kalo itu gua nggak bisa! Kalian kenapa sih nyuruh gua, ini itu, "ucap Arabella ngegas, stok kesabaran kini menipis.

"Lagian make up gue ngga ganggu belajar kalian tu, "jawab Arabella ketus.

"Ganggu banget! Selain kayak tante-tante, make up super ngejreng Lo itu bikin gua sakit mata, "sahut Dimas yang kini sibuk memakan risol isi jengkol buatan Aruna.

Arabella melempar bantal Sofa nya ke arah Dimas, "nggak mau!"

Dia tidak ingin menghapus make up nya! Arabella memiliki alasan, dia hanya tidak ingin Dikta melihat wajahnya tanpa polesan make up, maka dari itu dia harus tampil cantik secara maksimal dihadapan Dikta.

Arabella sudah susah payah belajar make up selama 1 bulan lebih lamanya! Ya kali, menuruti perintah para WBS BOYS.

"pagi-pagi udah ngerusuh bikin emosi aja, "gerutu Arabella.

Kendrick yang sedari diam membaca koran pun lantas menjawab, "kalimat yang benar adalah emosi bukan esmosi, sorry gua koreksi ucapan Lo."

"CK iya deh KBBI berjalan."

"Bella, nggak baik pagi-pagi marah-marah, "celetuk Aruna yang kini sibuk menyiapkan berbagai macam makan hidangan untuk tamu spesial nya.

"mamah juga! Seharusnya belain Bella, malah mihak mereka, "kesal Arabella.

"Anak mamah siapa sih? Jahat bener sama anak sendiri, "lanjut Arabella, ditatap nya sang ibu dengan tatapan permusuhan.

"Loh? Itu kan urusan kamu, lagian mereka juga bener Bella. Penampilan kamu ini tidak mencerminkan pelajar, mana ada pelajar yang pake make up nya tebel kayak ondel-ondel, "Balas Aruna hingga ke ulu hati Arabella.

Arabella memegang dadanya dramatis, "duh kok ucapan nya bikin hati dedek sakit ya."

"Nggak usah drama, masih pagi, "ucap Xabirru.

"Udah sana hapus dulu make up nya, kita ada waktu sekitar 20 menit lagi ke sekolah."

"Awas aja Lo ru, nanti gue bales dendam." Sebelum pergi mengganti pakaiannya, Arabella menunjukan jari tengah nya pada Xabirru.

Xabirru [TERBIT]Where stories live. Discover now