13. Hurt

77 19 1
                                    

Tak terasa, Kini sudah menunjukan pukul 11 malam, itu berarti mereka sudah belajar hampir belajar sekitar 8 jam lamanya, bukan mereka tapi hanyaXabirru doang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tak terasa, Kini sudah menunjukan pukul 11 malam, itu berarti mereka sudah belajar hampir belajar sekitar 8 jam lamanya, bukan mereka tapi hanyaXabirru doang.

Arabella dan Farhan sudah pulang dari tadi karena ada urusan penting.

Arabella yang disuruh ibu nya untuk membantunya membersihkan rumah, karena besok papah nya akan pulang bersama Daddy nya Xabirru.

Untuk Farhan sendiri, dia izin pulang lebih awal karena kedua orang tua nya, baru pulang dari perjalanan bisnisnya.

Kendrick, Dimas dan Zergan memutuskan menginap dirumah Xabirru karena besok adalah hari Minggu, jadi mereka bebas melakukan apapun.

Rencananya mereka ingin pergi kerumah Kendrick. karena ingin melihat mobil modifikasi nya Kaori, Abang nya Kendrick.

"Btw kalian ngerasa aneh nggak sama Farhan? Tiap kita ingin main kerumahnya pasti ada aja alasan ngebuat kita nggak jadi main, "ucap Dimas tiba-tiba.

"Gua juga sama sih dim, gua bahkan nggak tau rumah nya Farhan dimana karena lantaran nggak dibolehin main, "sahut Zergan.

"Padahal kita udah temenan dari SMP, tapi nggak tau rumah nya Farhan, udah gitu nggak tau lagi wajah ortu nya. Farhan terlalu misterius, "ucap Dimas.

"Ya mungkin aja, itu privasi keluarga nya Farhan, "celetuk Xabirru, tapi mata nya fokus pada setumpuk buku.

"Bener sih, tapi nggak sampai segitu nya juga."

"Ru? Lo oke? Muka Lo pucet banget njir, "panik Dimas begitu melihat wajah Xabirru pucat.

Kepanikannya semakin bertambah disaat ada bercak merah yang menetes perlahan-lahan dari hidung Xabirru, semakin lama, semakin melebar.

Tak hanya Dimas, Zergan dan Kendrick pun tak kalah paniknya.

"Ini pasti karena Lo terlalu memforsir diri ru, lain kali jangan diulangi, "omel Zergan tapi dilubuk hati nya dia sangat panik.

"Zer tolong lempar tisu yang ada disamping Lo, cepetan, "perintah Dimas dan langsung dilaksanakan oleh Zergan.

Zergan mengambil tisu dan tak lupa pula di buka agar Dimas gampang untuk mengambilnya, "ini."

Dimas menerima tisu yang disodorkan Zergan. "Lihat kebawah, jangan p-anik oke?"dengan buru-buru Dimas, menutup hidung Xabirru menggunakan tisu, agar darahnya tidak menetes kemana-mana.

Disaat yang bersamaan, kepala Xabirru mendadak terasa pusing dan dada nya terasa sesak, sehingga membuatnya sedikit kesulitan untuk bernafas.

"Tenang oke? Inget apa yang gua bilang tadi, jangan panik birru, "ucap Dimas, tangan nya gemetar begitu melihat darah itu semakin menetes tanpa henti.

"Kep-ala gu-a pusing, rasanya sakit, "lirih Xabirru.

Xabirru hampir saja ambruk jika Kendrick tidak menahan tubuhnya. "udah gua bilang, kalo belajar nggak usah dipaksain. Lo nggak bodoh ru,
Kita ke rumah sakit sekarang, "tegas Kendrick.

Xabirru dengan cepat menggelengkan kepalanya, "nggak usah kend, gua baik-baik aja kok .... jangan ya, "lirih Xabirru dengan mata sayu nya.

Kendrick menatap tajam Xabirru, baik dari mana nya? Mimisan, pusing sampai sesak nafas itu yang dinamakan baik-baik saja?!

Kendrick menghela nafasnya kasar, "baik, tapi nanti gua panggil dokter Rian kesini, "mutlak Kendrick tak ada bantahan lagi.

"Nggak ada bantahan birru, "ucap Kendrick lagi, dia mengkode Dimas agar segera menelpon dokter Rian.

******

"Birru nggak papa kan dok? Cuma efek kelelahan seperti biasanya kan?"tanya Dimas memulai pembicaraan.

Dokter Rian mengecek suhu tubuh Xabirru, kemudian menggeleng pelan. "Kali ini bukan cuma dengan efek kelelahan, saya merasa ada yang janggal jadi saya minta kalian awasi lagi keadaan birru, kedepannya."

"Dan juga, kenapa perintah saya, selalu saya abaikan?"

Dimas dan Zergan buru-buru mengalihkan pandanganya, begitu dokter Rian menatap tajam diri nya. Sedangkan Xabirru sendiri sudah tertidur dengan nasal canula yang bertengger di hidung nya.

Untuk Kendrick sendiri, sedari tadi dia duduk tenang sambil menyimak pembicaraan dokter Rian.

"Kalian tidak ingat dengan pesan saya, beberapa bulan yang lalu? Kalian tidak ingat dengan insiden itu?!"

"Maaf dok, "jawab kompak mereka.

"Collapse yang tadi lumayan lama, saya harap agar kalian memberitahunya untuk jangan beraktivitas memakai banyak tenaga, jangan sampai telat makan dan yang terakhir jangan biarkan Xabirru memikirkan banyak hal."

"Dia masih muda, tapi sudah banyak pikiran aja. Saya harap agar kalian sering-sering mengajaknya refreshing atau bersantai, "ucap dokter Rian.

"Refreshing? Dokter Rian lupa? Xabirru tu orangnya keras kepala dok, apalagi sekarang persiapan olimpiade, "jawab Dimas.

"Mana mungkin Xabirru, nurutin perintah dokter Rian, karena matematika lebih utama buat dia, "sambung Zergan dengan senyum remeh nya.

Dokter Rian mengusap dadanya sabar, "ya setidaknya kalian suruh dia untuk bersantai, bukan malah menyiksa diri sendiri, saya sampai geram menghadapi pasien nakal seperti Xabirru."

"Xabirru ini termasuk anak yang unik yang pernah saya temui, bagaimana bisa sebucin itu dengan rumus-rumus yang bikin kepala puyeng, "lanjut nya.

Zergan dan Dimas saling pandang, kemudian tersenyum masam. "Dokter Rian kayak nggak tau aja, Xabirru orang nya gimana."

"Cinta pertama Xabirru itu matematika dok, jadi maklumin aja ya, "ucap Dimas.

Lagi-lagi dokter Rian tak bisa berkata-kata, kebanyakan cinta pertama orang itu adalah manusia .... lah Xabirru? Dengan rumus matematika!

"Kalian tebus, obat nya nanti pagi ya."dokter Rian memberikan resep obat nya pada Kendrick.

Karena diantara mereka berempat hanya Kendrick yang terlihat waras!

"Dok? Daddy nya birru nanti besok pulang, beri tau atau tidak?"tanya Kendrick.

"Nanti dokter sendiri yang bilang sama ayah nya birru, kalian tenang aja. Kalo nanti birru ngerengek buat lepasin infus nya, langsung bilang sama saya."

Xabirru [TERBIT]Where stories live. Discover now