15. Dokter gadungan

86 15 7
                                    

Perkataan Kendrick beberapa menit yang lalu terngiang-ngiang dipikiran Xabirru, bak kaset yang rusak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Perkataan Kendrick beberapa menit yang lalu terngiang-ngiang dipikiran Xabirru, bak kaset yang rusak. Xabirru berjalan tak tentu arah, tatapan nya kosong, bahkan dia beberapa kali tidak sengaja menabrak orang yang didepan nya.

Sebelumnya Zergan dan Dimas memang menyusul nya, tapi Xabirru langsung mengusir nya. Xabirru tidak ingin sahabatnya yang lain terbebani karenanya, seperti kata Kendrick.

Xabirru tersenyum miris, mungkin perkataan Kendrick ada benar nya juga.

Dia hanya beban untuk Daddy nya.

Dia hanya beban untuk para sahabatnya.

Beban ... beban ...

Xabirru mengelap keringatnya menggunakan baju nya, matahari hari ini sangat terik membuat kulit nya lumayan memerah.

Xabirru memang tidak kuat lama-lama berdiam-diam dibawah terik matahari, kulit nya bisa memerah dan membuat kepalanya sedikit pusing. Itu kelemahannya.

Kebanyakan orang bilang, mungkin Xabirru sempurna dalam segala hal tapi nyatanya tidak, Xabirru tidak sesempurna yang mereka pikirkan.

Xabirru seperti manusia pada umumnya, yang memiliki banyak kekurangan. Contohnya tadi, Xabirru gampang terserang sakit.

Berlindung didalam senyuman? Itulah Xabirru, dia banyak menipu banyak orang hanya dengan senyum palsu nya itu.

Terlalu banyak topeng yang dipakai oleh Xabirru, sehingga orang yang terdekatnya pun tidak tau, termasuk sang Daddy.

Hidup Xabirru pun tidak seindah yang kebanyakan orang kira. Sang Daddy yang jarang berada dirumah karena melakukan perjalanan bisnis keluar kota atau keluar negri, belum lagi sang Abang yang kini menempuh pendidikan diluar negri dan sang mommy yang kini entah dimana keberadaannya

Xabirru sangat kesepian, dia melampiaskan rasa sepi nya itu dengan belajar, dengan belajar membuat nya lupa dengan masalah, sebab itu lah disaat belajar Xabirru sampai lupa waktu.

Karena tidak kuat berlama-lama dibawah terik nya matahari, akhirnya Xabirru memutuskan untuk beristirahat dibawah rindangnya pohon mangga yang berada tak jauh dari nya.

"Duh, sakit banget nih kaki, "lirih Xabirru, dia mendudukkan dirinya di kursi yang memang sudah ada dibawah pohon matahari tersebut.

Xabirru memijat pelipisnya disaat rasa pusingnya kembali menyerang, lagi dan lagi bercak merah itu kembali keluar dari hidungnya, Xabirru segera menutup hidung nya dengan tisu yang memang sebelumnya dia bawa disaku celananya.

"Udah penyakitan, beban lagi .... "Lirih Xabirru.

"Nggak salah sih kalo Kendrick ngomong begitu sama gua ...."

Tak lama kemudian, akhirnya mimisan nya berhenti juga membuat Xabirru bernafas lega.

Xabirru mendongak keatas, begitu melihat bayangan ditanah, matanya melotot kaget begitu tau siapa orang tersebut.

Dia adalah Ghastan!

"Sudah puas, main-main nya anak nakal?"ucap Ghastan dengan wajah datarnya.

Xabirru menelan ludahnya, duh demi apa dia sangat takut dengan tatapan Ghastan sekarang! Tidak ada kelembutan tapi malah tatapan datar.

"Daddy ..."

"Daddy ngapain disini?"

"Daddy marah sama birru?"cicit Xabirru.

"Menurut mu?"

"Maafin birru dad, maaf karena nggak nurut sama perintah Daddy pas pagi, "sesal Xabirru.

Ghastan mengangguk-anggukkan kepalanya, "permintaan maaf, Daddy terima."

Mendengar hal itu, mata Xabirru berbinar-binar menatap sang Daddy, benarkah Ghastan semudah itu untuk memaafkan nya?

"Tapi tidak semudah itu, "ucap Ghastan tiba-tiba. "Anak nakal sudah sepantasnya untuk dihukum."

"Bukan nya tadi Daddy bilang udah maafin birru ya? Kok malah mau hukum birru sih, "protes Xabirru.

"Daddy memang memaafkan mu, tapi hukuman tetap hukuman, "tegas Ghastan.

"Tapi hukuman nya jangan aneh-aneh ya dad, birru masih lemes nih, "lirih Xabirru, toh memang benar saat ini dia sedang tidak bertenaga.

Tangan Ghastan terulur untuk merapikan rambut Xabirru yang sedikit berantakan, "hukuman kali ini tidak berat, Daddy hanya mau kerumah sakit untuk bertemu dokter Rian, sekaligus untuk mengecek ulang kondisi mu birru."

"Udah birru bilang, birru Nggak mau ketemu Ama dokter gadungan itu dad! Pokoknya titik!"

"Daddy nggak menerima penolakan mu birru, "ucap Ghastan, ditariknya tangan sang anak dengan lembut, kemudian membawa nya ke mobil.

"Pasang seat belt nya yang bener, "ucap Ghastan begitu melihat sang anak malah tidak memakai seat belt nya.

Xabirru memalingkan wajahnya, jangan lupakan tangan nya kini bersedikap dada.

"Birru, pasang seat belt mu jika tidak mau Daddy mengendarai mobil nya dengan kecepatan penuh, "ancam Ghastan.

"CK iya-iya! Udah cepatan Daddy." Xabirru buru-buru memasang seat belt nya.

"Anak pintar, "ucap Ghastan sambil mengelus rambut sang anak, kemudian mulai menjalankan mobilnya.

*****

"Dasar dokter gadungan, yang sakit kan di dada bukan dikaki, seenaknya aja mau amputasi kaki nya birru, "kesal Xabirru ditatapnya dokter Rian dengan tatapan permusuhan.

"Memang seharusnya begitu bocah, agar kamu tidak berkeluyuran lagi dan yang terpenting tidak kabur dari rumah, kau tau? Ayah mu itu sampai ngamuk-ngamuk seperti banteng begitu tau kamu kabur dari rumah, "ucap dokter Rian panjang lebar.

"Oh iya? Birru nggak nanya tu, "jawab Xabirru ketus.

"Lihatlah anak mu ini Ghastan, sangat menyebalkan seperti dirimu saat masih disekolah, "ucap dokter Rian.

"Ya, dia memang anak ku, jadi sudah sepantasnya mirip dengan ku."

"Tapi sangat disayangkan, sifat keras kepalanya pun menurun dari mu, "ucap dokter Rian lagi, berusaha memancing emosi Ghastan.

"Ayolah Rian, waktu berharga ku terbuang sia-sia hanya untuk mendengarkan celotehan tak bermutu dari mulut mu itu, "sarkas Ghastan.

"Cepat katakan, bagaimana kondisi Xabirru sekarang, "ucap Ghastan to the point.

"Anak mu ini hanya kelelahan dan kekurangan cairan, tapi saya masih ada yang aneh dengan kondisi Xabirru tadi malam, maka dari itu saya menyuruhmu untuk memantau Xabirru."

"Daddy jangan nurut sama dokter gadungan ini, please! Birru nggak apa-apa dad."

Xabirru [TERBIT]Where stories live. Discover now