Chapter Thirty-Three: Galau

22.9K 2.2K 131
                                    

Baekhyun berjalan menuju pintu rumahnya. Tatapannya kosong, hatinya hampa, pikirannya melayang entah kemana setelah mengatakan hal dusta pada Seo Yeon tadi. Ia benar-benar tak bermaksud mengatakan itu, keadaan yang memaksanya untuk mengatakan hal keji itu.

"Baekhyun-a, kau kenapa? Bajumu kenapa basah?" Tanya Mrs. Byun yang segera menghampiri Baekhyun.

Tadi memang sempat hujan setelah Baekhyun pergi meninggalkan Seo Yeon. Seakan langit juga merasakan kesedihan yang ia dan Seo Yeon alami. Dan karena hujan tadi, muka Baekhyun terlihat pucat. Ia tidak memakai penghangat di dalam mobilnya melainkan memakai pendingin, pendingin yang seharusnya bisa mendinginkan tubuh itu malah membuat Baekhyun tidak menggigil sama sekali. Ia tak bisa merasakan dingin itu lagi.

"Aku tak apa." Jawab Baekhyun pelan. Tangannya mencoba menopang tubuhnya yang hampir jatuh di lantai.

"Kau bilang kau tidak apa-apa? Mukamu pucat, sayang. Dan kau menggigil!" Ucap Mrs. Byun khawatir melihat anaknya yang sangat terlihat tidak biasa ini. Baekhyun terlihat sangat kacau dan amburadul, dia bukan seperti Baekhyun yang Mrs. Byun kenal.

"Aku tak apa eomma... Sungguh. Aku--aku tak apa..." Baekhyun menundukkan kepalanya, suaranya nyaris hilang di ujung kalimat karena ia menahan air matanya agar tak jatuh untuk yang ke persekian kalinya.

"Baekhyun-a~"

Baekhyun menepis tangan Mrs. Byun yang memegang pundaknya. Ia hanya tak ingin di sentuh oleh siapapun saat ini, termasuk Mrs. Byun. Baekhyun dengan muka tertunduknya mencoba berjalan memasuki kamarnya. Ia mengunci kamarnya rapat agar tak seorang pun bisa masuk ke dalam kamarnya.

Baekhyun menjerit sejadinya sambil membanting barang-barang yang ada di kamarnya. Kalau bukan karena hal itu, kalau bukan karena janji itu, Baekhyun pasti tak sudi melakukannya. Di dalam jeritan itu, Baekhyun menangis. Hatinya memberontak setelah Baekhyun mengucapkan hal yang sangat sakral itu pada Seo Yeon.

Baekhyun mendudukan dirinya di samping kasur. Tangannya tak henti-hentinya menjambak rambutnya bahkan menonjok lantai kamarnya sampai membuat tangannya memerah, memerah seperti ada darah beku yang tak bisa keluar di dalam kulit tangannya.

"Lemah! Kau lemah Byun Baekhyun! Kau melepas Seo Yeon hanya karena hal itu? APA KAU BODOH?!" Kata-kata itu terus keluar dari mulut Baekhyun. Ia terlalu mencintai Seo Yeon sampai ia bisa berbuat seperti ini. Berbuat hal yang tidak wajar seperti ini.

Kenangan yang pernah ia lalui bersama Seo Yeon, seketika itu juga mengalir begitu saja di otak Baekhyun. Memori itu terulang kembali. Memori itu semakin membuat benak Baekhyun menjadi tambah sakit.

"Baekhyun-a, kau tak apa?" Suara Mrs. Byun mulai terdengar di balik pintu kamar Baekhyun.

Baekhyun hanya diam, dia tak menjawab ucapan Mrs. Byun. Kondisinya samgat tidak baik sekarang ini. Aneh bukan? Baekhyun adalah orang yang memutuskan hubungannya dengan Seo Yeon tapi dia pula juga yang merasakan sedih mendalam ini.

Dia merasa seperti separuh raganya hilang begitu saja.

oOo

Seo Yeon masuk ke dalam sebuah gedung di mana apartement Ibu-nya berada. Dia tidak kembali kerumah Ayahnya melainkan kerumah Ibu kandungnya di mana terdapat Seo Joon di situ. Dengan tubuh yang sudah basah karena air hujan, ia berjalan menuju pintu apartement-nya dan mulai memencet password kamarnya. Tapi password yang ia masukkan itu salah. Sepertinya password itu sudah di ganti oleh Mrs. Seo atau tidak Seo Joon. Ia menekan tombol bel kamar itu, tapi tak ada jawaban sama sekali. Sepertinya Seo Joon dan Ibunya sedang tidak ada di rumah.

Dan akhirnya Seo Yeon memutuskan untuk menunggu kedatangan Seo Joon ataupun Mrs. Seo dengan duduk di samping pintu itu sambil mendekap kedua kakinya yang terlipat keatas. Seo Yeon sudah tidak bisa menangis lagi sekarang, air matanya sudah kering terkuras. Sepanjang perjalanannya menuju kesini yang bisa di lakukan oleh Seo Yeon adalah menangis dan untuk saat ini pun Seo Yeon masih menangis tanpa air mata yang keluar. Rasa sakit itu masih menyelimutinya sampai saat ini. Perasaan itu terlalu sakit untuk di ingat.

I Wish (Byun Baekhyun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang