Chapter Eight: My Second Day

37.4K 3.1K 167
                                    

Pagi yang indah untuk hati Seo Yeon yang terlihat suram, karena hari ini adalah hari ketiga ia bersekolah di sekolah barunya sekaligus hari kedua baginya untuk menjadi bahan bully-an Byun Baekhyun.

Seo Yeon menatap dirinya didepan cermin, seorang wanita dengan pakaian seragam sekolah lengkap dan muka yang terlihat sedikit suram. Ya, bayangan di cermin itu menggambarkan seorang wanita seperti itu.

"Seo Yeon-a!" Teriak Seo Joon yang tiba-tiba saja masuk kedalam kamarnya.

"Oppa! Bisakah kau mengetuk pintu dulu sebelum menerobos masuk?!" Ucap Seo Yeon kesal. Seo Joon mendekatinya dan merangkul pundaknya.

"Seo Yeon-a, ceritakan padaku kenapa bajumu kemarin bisa seperti itu." Ucapan yang terdengar seperti bisikan itu membuat Seo Yeon bergidik geli, karena Seo Joon mengatakan itu tepat dikuping Seo Yeon.

"Bukankah kau seharusnya bertanya bagaimana keadaanku dulu sebelum menanyakan hal tidak penting itu?" Seo Yeon mendorong lengan oppa-nya yang ada di pundaknya ke belakang.

"Ya! Ya! Ya! Tanpa ku tanya soal itu saja, kuyakin kau pasti sudah sembuh, karena kau sudah memakan bubur magic ku. Jadi, kuyakin 100% kau sudah sembuh."

Seo Yeon terkekeh mendengar ucapan yang baru saja di keluarkan dari mulut oppa-nya itu. Apa dia pikir kita sedang berada dijaman dimana nenek sihir dan ibu peri bertebaran? "Bubur magic? Kau harus menjadi ibu peri untuk membuat bubur magic seperti itu, oppa. Jangan terlalu berkhayal."

"Ya! Bukankah kau seharusnya berterima kas--"

"Dan! Kesembuhanku bukan karena bubur magic mu itu, tapi memang karena sistem imun dibadanku yang kuat. Makanya aku cepat sembuh." Ucap Seo Yeon memotong kata-kata Seo Joon. "Sudahlah oppa, aku harus berangkat ke sekolah. Kau tidak akan membuatku telat hanya karena membahas hal sepele seperti ini, kan?"

Seo Yeon segera meninggalkan kamarnya dan oppa-nya itu. Ada-ada saja, oppa. Kupikir dia terlalu banyak menonton film yang berkaitan dengan Fairy di tv, makanya dia bisa membuat nama buburnya menjadi bubur magic. Tsk tsk.

oOo

Seo Yeon tiba di sekolahnya dengan keadaan yang sehat, namun dia tidak tau apakah ketika dia keluar dari sekolah ini nanti keadaannya akan sehat seperti ini atau bahkan keadaanya akan menjadi memburuk.

Dengan langkah berat, Seo Yeon memasuki sekolahnya.

"Good morning, Seo Yeon-ssi."

Suara itu?! Suara yang terdengar dari belakang punggungku itu. Bukankah itu suara...

"Byun Baekhyun?!" Ucap Seo Yeon tak percaya. Apakah di pagi yang cerah ini ia benar-benar harus bertemu pria ini? Pria yang bisa saja membuat hari Seo Yeon seketika itu juga menjadi suram.

"Wah~~ Daebak! Tanpa menengokku saja, kau sudah tau kalau itu suaraku. Apakah suaraku mudah sekali untuk kau ingat, Seo Yeon-a?" Goda Baekhyun.

"Berhenti mengikutiku!" Perintah yang dikeluarkan Seo Yeon sepertinya tidak mempan untuk membuat Baekhyun berhenti mengikutinya.

"Kenapa? Apa kau pikir aku akan mengerjaimu sekarang? Tentu saja tidak, Seo Yeon-a. Aku tidak akan mengerjaimu sepagi ini. Aku akan memberikanmu kesempatan menghirup udara segar ini dulu." Kata Baekhyun sambil tersenyum kearah Seo Yeon. Tentu saja itu bukanlah sebuah senyuman yang tulus melainkan senyuman sinis.

"Udara pagi ini sudah tercemar olehmu, jadi udara pagi ini tidak sesegar seperti sebelum kau menggangguku pagi ini! Mengerti?!" Seo Yeon menatap Baekhyun dengan tajam.

I Wish (Byun Baekhyun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang