Chapter Thirty: Wedding

30.6K 2.2K 212
                                    

Setelah masalah terselesaikan, Baekhyun segera mengantarkan Seo Yeon pulang. Suasana di mobil kembali hening karena sisa isakan tangis Seo Yeon masih terdengar bahkan Seo Yeon tak menolehkan kepalanya sedikitpun kearah Baekhyun. Sedangkan Baekhyun terus-terusan menolehkan kepalanya kearah Seo Yeon. Dia masih merasa bersalah karena sudah membuat Seo Yeon menangis seperti tadi. Bukan maksud Baekhyun untuk membuatnya menangis, tapi entahlah itu terjadi begitu saja.

"Kau masih menangis?" Tanya Baekhyun pelan sambil sesekali melirik Seo Yeon.

"Tidak." Jawab Seo Yeon singkat.

"Kau masih marah, hm?"

Seo Yeon hanya diam. Matanya hanya menatap jalanan didepan mereka dan tatapan itu terlihat kosong.

"Aku kan sudah menjelaskan padamu kalau itu hanya salah paham." Ungkap Baekhyun.

"Aku tau." Jawab Seo Yeon datar dan tiba-tiba ponselnya berbunyi.

"Hallo..." ucap Seo Yeon ketika ia mengangkatnya.

"Kau dimana, Seo Yeon-a? Appa ingin kau datang ke sebuah boutique untuk mencoba bajumu."

"Baju? Aku tak memesan baju."

"Maksud Appa baju untuk Appa menikah lusa. Tolong lah sekali ini saja, Seo Yeon-a." Pinta Mr. Seo.

Oh Tuhan! Hati Seo Yeon saat ini saja masih kurang baik sekarang, kenapa Mr. Seo menambah itu lagi? Membuat suasana hati Seo Yeon benar-benar buruk saat ini.

"Baiklah. Aku akan kesana." Ucap Seo Yeon akhirnya karena dia tak mau berbicara lebih banyak lagi dengan Mr. Seo. Berbicara lebih banyak dengan Mr. Seo, malah akan membuat suasana hati Seo Yeon menjadi rusak.

Seo Yeon menaruh ponselnya di saku seragamnya. Baekhyun masih belum menjalankan mobilnya, Baekhyun masih menatap Seo Yeon dari tadi.

"Bisakah kau antarkan aku kesebuah boutique?" Tanya Seo Yeon yang kini menolehkan kepalanya kearah Baekhyun.

Baekhyun tersenyum kecil. Sepertinya dia mengerti bagaimana suasana hati Seo Yeon sekarang. Suasana hatinya mungkin sedang buruk saat ini karena kesalah pahaman tadi.

"Baiklah aku akan mengantarkanmu." Baekhyun menjalankan mobilnya menuju boutique yang diucapkan Seo Yeon. "Siapa yang menelponmu tadi?" Tanya Baekhyun.

"Appa-ku. Dia ingin aku mencoba baju untuk pernikahannya." Tutur Seo Yeon.

"Kau akan datang kesana?"

"Aku harus datang kesana meskipun aku tidak mau." Jawab Seo Yeon.

Setelah itu, perbincangan mereka berakhir. Mereka sama-sama diam dalam keheningan yang sangat sunyi ini. Sangking sunyinya, Seo Yeon bahkan bisa mendengar suara nafas yang dikeluarkan oleh Baekhyun.

Dan ketika mereka sampai di depan sebuah boutique dimana Mr. Seo memesan baju-bajunya untuk menikah, Seo Yeon segera melepaskan seat belt-nya. Ia lalu menolehkan mukanya kearah Baekhyun yang ternyata sudah menatapnya sendu. Tatapan penuh arti itu membuat Seo Yeon merasa bersalah, bersalah karena entah kenapa dia masih marah atas kejadian tadi padahal jelas-jelas Baekhyun mengatakan kalau itu semua adalah salah paham saja.

"Perlu kutemani?" Tanya Baekhyun yang sepertinya ingin benar-benar menemani Seo Yeon masuk kedalam toko yang berisi gaun-gaun cantik itu.

Seo Yeon menatap Baekhyun untuk beberapa saat sebelum menjawab tawaran Baekhyun. "Apakah tidak merepotkan?"

Baekhyun tersenyum kecil, "Ya tentu saja tidaklah." Jawab Baekhyun sambil memegang lembut pipi Seo Yeon. "Ayo turun."

Baekhyun dan Seo Yeon pun turun dari mobil setelah Baekhyun memarkirkan mobilnya dengan sempurna di tempat parkir. Mereka mulai memasuki boutique itu yang lalu disambut ramah oleh pelayan toko itu.

I Wish (Byun Baekhyun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang