15. Motor Rambo

11 5 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.

Motor Rambo

.
.

Begitu seutas kain jatuh di jalan, dua motor ini langsung melaju kencang, membelah dinginnya malam dalam lajur jalan lurus.

Sorak merambat dari mulut ke mulut, mencoba mengimbangi suara dua motor yang saling beradu kecepatan.

Beberapa motor dan mobil menjadi rintangan yang menambah adrenalin dalam memacu kecepatan.

Suara motor Rere tak sempat mempengaruhi fokus Mira.

Gadis ini bahkan tak ambil pusing andai dalam tikungan depan, Rere berhasil mengambil kesempatan untuk membalikan keadaan dan menang.

Dalam keadaan seperti ini, kemenangan menjadi nomor dua usai berhasil fokus pada apa yang ada di depan mata supaya hal fatal bisa dihindari.

Setidaknya itulah yang pernah Anggara sampaikan sebagai pesan penting pada tiap kegiatan seperti ini.

Getar hape di saku jaket bagian dalam sempat menganggu Mira sejenak.

"Sorry, aku lagi sibuk, Gara."

Mira bermonolog, meyakini bahwa yang menelponnya berkali-kali saat ini adalah Anggara.

Entah kenapa tetiba saja Mira tak bisa gambarkan wajah pria itu dalam memori ingatannya saat ini.

Yang ada malah bayang wajah Edo saat pria itu masih kecil, waktu keduanya saling berjabat tangan di bandara sebelum Edo ke Korea.

Mira hanya menyipitkan mata, menampik apapun itu yang ada di pikirannya. Ini bukan suatu pertanda. Ini hanya sugesti dari ketakutannya saja.

Riuh suara menyambut bising motor Mira. Menggugah gadis ini untuk kembali fokus saat dalam beberapa detik di lajur lurus menjelang akhir ini, motor Rere berhasil menyalip motornya.

Mira menelan ludah alot begitu dia berhasil menambah kecepatan tanpa fokus ke keadaan.

Kemenangan di depan mata, meski keadaan motor mulai kehilangan kestabilan. Andai dibiarkan terlalu lama, pasti Mira kehilangan kendali.

Ketakutan merambat penuhi benak dan pikiran saat merasakan ban belakang mulai berulah.

Untuk sedetik, dalam napas ini Mira pejamkan mata andai malam ini menjadi malam tragis untuknya.

Throw a diceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang