2. Naura Nevara

24 16 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.

Naura Nevara
.
.

Teman sebangku Mira ini berpenampilan sama tomboynya dengan Mira.

Tapi dia lebih parah, dengan potongan rambut caesar cut. Model rambut hitam lurusnya, dengan poni yang cenderung pendek ini ditata ke arah depan dan samping.

Wajah berdarah campurannya, kerap kali membuat banyak siswa yang seangkatan Naura, mengatainya sebagai cewek jadi-jadian.

Naura tergolong berwajah cantik-tampan, dengan alis hitam yang lurus dan tebal, serta rahang tak terlalu tegas.

Pada penampilan Naura, meski dia bersikap biasa, tapi dilihat dari merk tas dan sepatu yang dia kenakan, seolah selalu berkata dia dari kalangan mana.

Dalam tubuhnya yang setinggi atlet olahraga ini, semakin menambah kesan bahwa dia remaja pria.

Meski pada kenyataannya, Naura sebenarnya memiliki sifat perhatian keibuan dalam gaya bicara yang unik, dan kadang terdengar tak sesuai.

Sungguh, apa yang terlihat, seolah berbanding terbalik dengan sifat perhatiannya dalam gaya bicara yang unik.

Naura lebih hangat daripada sifat Mira yang terkesan membuatnya beraura dingin. Naura tak segan untuk menyapa lebih dulu, tertawa dan bercanda lebih dulu, disamping gaya pikirnya yang unik.

Kadang perilakunya, layaknya perhatian seorang kakak. Kadang pula perhatian seorang ibu yang berperilaku dingin, tapi perhatian untuk tujuan tercapainya kebaikan yang selalu sesuai apa yang selama ini didoktrinkan.

"Kalo lo gak makan, emang sapa bisa jamin lo gak penyakitan? Kebiasaan buruk lo, sejak dulu, sejak nenek moyang lo belom lahir pun, mereka tahu bakal berakhir buruk. Sarapan, gak pernah bisa ditinggalin."

Naura membuat Mira tersenyum, tiap kali dia mendengar kebiasaan Mira yang beberapa kali meninggalkan sarapan pagi.

"Otak lo, bisa gak jalan seratus persen kalo gak sarapan," tambah Naura.

"Oya?" Mira tertawa setelahnya. "Oke, besok sarapan."

"Gue bukan mama lo yang harus selalu ngingetin lo sarapan tiap hari," tambah Naura bersedekap tangan.

Mira merasa beruntung memiliki sahabat seperti Naura yang perhatian. Pribadi yang bisa membawa Naura menjadi ketua kelas di semester awal SMA ini.

"Tanggung jawab pada diri lo sendiri. Kalo gak diri lo sendiri, sapa yang bakal sayang sama lo? Perhatian cowo lo? Ayolah, gue yakin kita berdua setuju kalo itu cuman sifat kekanak-kanakan yang manja biar diperhatiin pacar."

Mira semakin melebarkan senyuman mendengat ucapan Naura dengan raut wajah serius ini. Memang dari segi apa pun, Naura jauh lebih tertata rapi. Segala hal, selalu sudah dia pertimbangkan baik-buruknya sebelum bertindak.

Throw a diceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang