20

8.6K 717 15
                                    

Rafa melihat Dika yang mulai berjalan mendekat ke air laut, membuat nya semakin bingung.

Ia memiringkan kepala saat Dika kembali mendekat setelah mengambil sebuah kerang yang dia ambil dari sana.

"Selamat ulang tahun yang ke lima, Dek Afa!" ujar Dika, ia mengulas senyum lembut. Saking lebar nya, bahkan mata nya saja sudah tidak terlihat.

"Huh?"

"Ini, buat kamu." Dika mengambil tangan Rafa untuk ia letakkan di telapak nya.

Rafa tersenyum, ia mengangguk setelah mengetahui maksud dari anak lelaki di depan nya itu.

"Teyima kasih!" ia genggam kuat-kuat kerang kecil itu di depan dada nya, merasa sangat senang meskipun itu hanya sebuah kerang kosong.

"Sama-sama, maaf ya aku engga bisa kasih kamu yang lebih baik. Aku engga punya uang, nanti kalau aku sudah besar aku akan kasih kamu yang lebih bagus!"

"Aku juga akan kasih kamu yang bagus nanti!" Dika mengangguk senang, ia menengok untuk menghadap lautan indah diikuti dengan Rafa.

Ia tersenyum kecil, perlahan merebahkan diri di atas pasir pantai yang bersih itu dengan santai. Rafa sedikit terkejut, namun Dika menepuk pasir di samping nya untuk mengajak nya. Rafa sedikit ragu, tetapi ia tetap menurut untuk mengikuti Dika.

Ia telentang di samping Dika, menatap langit-langit yang kian menggelap. Rafa menghadap kesamping untuk melihat Dika yang sedang menatap nya sedari tadi, kemudian mereka tertawa bersama.

"Lihat, bintang dan bulan nya 'dah muncul." Kata Dika, ia menunjuk ke atas.

"Bagus, aku suka bintang nya. Meyeka keliatan kecil dan lucu sekali," ujar Rafa, Dika kembali menoleh untuk menatap nya.

"Kenapa kamu nggak suka bulan aja?" tanya nya, Rafa sedikit cengengesan.

"Bulan nya gede, belat. Jadi, buat kamu aja." Jawab nya.

"Yaudah, nanti kalau udah gede aku kasih kamu bintang yang kecil itu!" Dika membangkitkan diri nya, menghadap ke samping nya.

Rafa yang melihat itu ikut membangunkan diri untuk terduduk. "Kamu mau kasih aku bintang?"

Dika mengangguk yakin, nampak sudah membulatkan tekad. "Iya! aku akan kasih kamu bintang kalau udah gede."

"Tapi kamu nggak bisa ambil bintang, gimana?" Rafa memiringkan kepala.

Dika tersenyum. "Yaudah, nanti aku jadikan kamu bintang di hati ku saja."

"Kamu kebanyakan nonton film ya?" ucap Rafa menebak, Dika tersenyum menampilkan gigi nya.

"Kalau gitu, aku akan jadikan kamu bulan ku!" lanjut nya.

Rafa membalas senyuman Dika dengan senyuman lebih manis, anak lelaki itu mengalihkan wajah nya dari Rafa.

"Kamu kenapa?"

"E-enggak, aku nggak papa." Jawab Dika.

Anak polos itu, merasa senang setiap detik bersama Rafa si anak manis. Di usia yang masih belum genap 10 tahun, pasti orang-orang akan menganggap perasaan itu hanya senang karena memiliki teman baru. Namun, tidak ada yang tau fakta dari semua yang dirasakan bocah itu, bahkan sang empu sekalipun.

Ia kembali menatap Rafa. "Janji ya, kita jadi bulan dan bintang nanti kalau udah gede?"

Dika mengangkat jari kelingking nya, Rafa mengaitkan pula kelingking nya setelah mengangkat kedua alis nya.

Mereka tersenyum bersama. "Janji!" lalu tertawa bersama, tidak tau jika semua orang di rumah sedang panik karena mencari kedua nya.

Hingga keesokan hari nya, Dika dan Rafa harus berpisah karena ini adalah tanah Jawa. Sedangkan keluarga dengan 3 orang anak itu tidak tinggal di sana, membuat kedua anak itu diam-diam bersedih hati.

Mas Dika! [ON-GOING]Where stories live. Discover now