[ 07 ]

21 3 0
                                    

Beberapa hari kemudian

Sindi mengotak-atik layar handphone nya, mencari nama seseorang untuk di panggilnya melalui telepon. Sesaat kemudian sebuah panggilan keluar dari handphone Sindi. Ia buru-buru meletakkan handphone nya ke telinganya, menunggu seseorang yang ia panggil menjawab telepon.

Tut...Tut...Tut...

"Assalamu'alaikum Sin" sebuah suara diujung sana akhirnya menjawab panggilan Sindi.

"Wa'alaikumussalam Rha"

"Kenapa Sin?"

"Sekarang hari Jum'at pulang cepat kan?"

"Iya, kenapa?"

"Jam berapa?"

"Jam 1 sampai di rumah"

"Rujak yuk!"

"Sekarang?"

"Nanti pas lu udah pulang"

"Boleh, nanti pas gue pulang sekalian gue beliin buahnya" tawar Rhania

"Nggak usah, mangga depan kontrakan kan ada, minta aja sama ibuk yang punya kontrakan, boleh kan?" Usul Sindi.

"Boleh kok, sebelumnya gue juga udah pernah minta beberapa kali"

"Ya udah buahnya itu aja"

"Yakin cuma mangga doang?" Tanya Rhania memastikan.

"Iya"

"Bumbu rujak nya?"

"Udah gue beli, tinggal di ulek. Nanti lu yang ulek ya" pinta Sindi.

Huft

Rhania menghela nafas panjang di ujung telepon.

"Iya nanti gue ulek" balas Rhania pasrah, "ya udah kalau gitu gue lanjut kerja ya"

"Eeeh bentar Rha"

"Kenapa?"

"Kita berdua aja?"

"Iya, trus siapa lagi?" Tanya Rhania penasaran.

"Nggak asik kalau berdua aja"

"Trus gimana?"

"Gue aja teman gue boleh nggak? Biar rame?"

"Bo-leh" jawab Rhania ragu.

"Oke, kalau gitu lu lanjut aja kerja dulu"

"Hmm, assalamualaikum"

"Wa'alaikumussalam Rha"

Tut...

Panggilan diakhiri sebelah pihak oleh Sindi. Tapi lagi-lagi tangan nya mengotak-atik layar handphone nya, mencari nomor seseorang untuk melakukan panggilan baru.

♪♪⁠♪

Drrttttt... drrttttt... drrttttt...

"Mana Adib?" Tanya Samy penasaran.

"Nggak tau, kenapa emang nya?" Jawab Haikal malas.

"Ada telfon-" Samy mengambil handphone yang terletak di ujung meja kerjanya, dan melihat nama pemanggil, "-dari Sindi"

"Biar gue yang angkat"

Dengan cepat Haikal berdiri dari tempat duduknya, berjalan cepat ke arah Samy dan merebut handphone yang ada di tangan nya. Dengan sigap Haikal menerima panggilan dan menempelkan handphone itu ketelinganya. Hanif juga mendekat, penasaran dengan apa yang akan di katakan Sindi.

White Roses : melt your heart [ Tanvir Series ]Where stories live. Discover now