Fourteen ?

3.2K 397 20
                                    

2 hari setelah kembalinya Zee kerumah, ia tidak bisa banyak beraktifitas terlebih lagi untuk sekolah ia tidak diperbolehkan. Karena larangan kedua orang tuanya Gracio dan Shani yg masih khawatir akan kondisi putri mereka itu. Mereka tidak ingin lepas pengawasan terhadap Zee sedikit pun.

Perasaan menyesal Gracio dan Shani masih terus menyelimuti kedua orang dewasa yg berperan sebagai orang tua itu.

Bukan berarti keduanya tidak memperhatikan ke 3 putrinya yg lain, tetapi untuk sekarang mereka berdua lebih memprioritaskan kepada Zee ketimbang Chika, Christy dan Reva.

Gracio maupun Shani sudah memberikan wejangan kepada ke 3 putrinya yg lain untuk tidak menutupi apapun yg mereka rasakan, karena bagaimana pun juga mereka adalah keluarga. Chika, Christy maupun Reva pun menurut dan paham dengan apa yg kedua orang tua mereka katakan.

Kini dirumah megah itu terdapat 3 orang saja yg tidak lain Gracio, Shani dan juga Zee yg sedang dalam proses recovery. Gracio selaku papah memutuskan untuk mengambil cuti, karena ia merasa tidak ada yg bisa ia lakukan lagi di kantor jika pikirannya masih tertuju kepada putrinya yg sedang menjalani masa pemulihan.

Ke 3 orang itu duduk manis diruang keluarga sembari menonton TV yg menampilkan series drama korea disana. Zee selaku anak yg berada disana fokus menonton saja tanpa memperdulikan tatapan papah dan juga bundanya yg tertuju kepada dirinya, bukan ia tidak peduli tetapi lebih tepatnya Zee tidak sadar jika dirinya sedang di tatap oleh kedua orang tuanya.

Waktu yg sudah menunjukkan sore hari membuat Shani selaku bunda memiliki waktu jeda untuk menikmati istirahat sebagai ibu rumah tangga sembari menunggu ke 3 putrinya yg lain pulang sekolah.

"Zee?" Panggil Gracio

Sang empu pemilik nama yg merasa dipanggil pun menoleh mengalihkan pandangannya dari arah TV

"Kenapa pah?" Balas Zee

"Kondisi kamu udh enakan? Atau ada ngerasa sakit?"

Zee menggelengkan kepalanya, mungkin jika Chika atau Reva yg melihat Zee menggeleng seperti ini bakal tertawa, bagaimana tidak? Kepala Zee yg tidak ada satupun rambut yg tumbuh itu membuat gadis satu ini terlihat lucu seperti film animasi yg ada di TV.

"Udh lumayan kok, sebenarnya aku juga udh sehat.. papah sama bunda aja yg ngelarang aku buat sekolah, jadi bosen kan sendirian gini" Ungkap Zee sedikit kesal karena dirinya tidak ada kegiatan lain selain menonton TV, scrolling sosmed atau pun rebahan.

"Bukan gitu kak, bunda sama papah khawatir kalo tiba tiba kondisi kamu drop disekolah.. bunda cuma ga mau kamu kenapa kenapa pas kondisi kamu belom fit kayak gini" Sahut Shani menjelaskan

"Zee udh sehat bunda-.." Gadis tomboy yg kini memiliki kepala botak itu berdiri dari posisi duduknya lalu meregangkan otot ototnya, sedikit melakukan stretching sebagai bukti jika ia merasa sehat "Tuh, aku udh sehat kan?" Imbuhnya

Gracio dan Shani tetap menggeleng mendengar hal itu "Papah sama bunda tetap ga setuju kamu sekolah dulu, ketinggalan pelajaran ga masalah untuk sementara, nanti kamu bisa dibantu sama chika nyelesain itu" Jelas Gracio

Zee berdecak pelan, rasanya ia sudah cukup merepotkan satu saudarinya itu. Ia tidak ingin merepotkan Chika lebih dari hal ini, maka dari itu Zee enggan meminta bantuan kepada Chika jika tidak dalam kondisi terdesak.

"Tapi pah, kasian chika, chika pasti cap-.."

"Bunda bisa bantu kamu kak, bunda bisa gantiin kak chika buat ngebantu kamu nyelesain tugas.. mungkin bisa sedikit meringankan beban kamu" Sela Shani yg bersedia menggantikan posisi Chika jika tidak bisa membantu

Shani memang berperan sebagai ibu rumah tangga, tetapi dulunya sebelum ia dipinang oleh mendiang suaminya yaitu Vino, Shani adalah seseorang yg lulus dengan nilai memuaskan dalam jurusan Management Bisnis. Jadi skill seorang wanita paruh baya satu ini tidak bisa diragukan lagi.

Sweet Sister?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang