Nine ?

3.3K 486 23
                                    

"Malam bunda" Sapa Chika yg baru saja turun dari lantai atas menemui Shani bundanya yg sedang menyiapkan sesi makan malam hari ini

Shani melemparkan senyuman kearah putrinya itu "Malam juga kak, kok tumben turun sendiri? Adek sama dedek kemana?" Balasnya

Chika mengedihkan bahunya tanda ia tidak tahu, karena ia tidak mengecek sama sekali kamar adik adiknya itu.

"Chika ga tau bunda, mungkin masih ada di kamar"

Shani membulatkan mulutnya lalu mengangguk, ia kembali melanjutkan aktifitasnya menyiapkan sesi makan malam hari ini.

"Chika bantu ya bun"

"Boleh kalo ga ngerepotin kak"

"Oh engga dong, masa sama bunda sendiri ngerepotin sih" Bantah Chika

Shani terkekeh lalu mengacak acak rambut putrinya itu yg kini sudah tumbuh dewasa

"Tinggal sedikit doang kok kak, kamu bisa pindahin ini ke meja makan ya" Pinta Shani memberikan semangkuk besar berisikan Rendang

"Siap bunda" Balas Chika yg langsung membawa semangkuk berisikan Rendang itu menuju meja makan

Chika sedikit merapikan meja makan yg akan ia gunakan untuk sesi makan malam bersama keluarganya ini.

"Bunda, ini udah siap semua" Ujar Chika

Shani pun menghampiri putrinya itu dengan membawa piring yg lalu ia letakkan diatas meja

"Iya, makasih ya kak" Balas Shani

Chika mengangguk "Ada yg bisa chika bantu lagi ga bun?"

"Emm bunda boleh minta tolong panggil papah sama yg lain ga?"

"Weits, boleh banget dong.. yaudah kalo gitu chika ke kamar papah dulu ya bun" Chika dengan antusias melangkah pergi menuju kamar Shani dan juga Gracio

Tok

Tok

Tok

"Papah?" Panggil Chika sedikit berteriak

Ceklek

Tak butuh waktu lama pintu terbuka menampilkan sosok pria paruh bayah yg baru saja selesai dengan kegiatan mandinya.

"Eh chika? Kenapa?" Tanya Gracio bingung melihat Chika berada didepan kamarnya

"Emm i-itu pah dipanggil sama bunda buat makan malam" Jawab Chika

"Oalah, iya ini juga mau kesana kok.. makasih ya kak"

Chika sedikit mematung dikala Gracio papah tirinya ini menyebut dirinya dengan sebutan ' ' ' Kak '

"Kenapa? Kok kayak bingung gitu? Papah salah ngomong ya?" Tanya Gracio tak enak hati takut takut dirinya salah mengucapkan sesuatu

"Eh e-engga gitu pah, c-chika cuma shock aja dipanggil kak" Cicit Chika yg setelahnya menundukkan kepala

Tangan Gracio terulur tanpa ragu mengelus pucuk kepala putrinya ini, tidak ada lagi embel embel ' Tiri ' dalam pikiran dan hati Gracio, pria paruh baya ini sudah menganggap Chika maupun Christy sudah seperti anak kandungnya sendiri.

"Kamu termasuk yg tertua disini kak, meskipun umurnya sama dengan zee, tapi kamu masih lebih tua 4 bulan dibanding dia" Jelas Gracio

"Boleh kan papah panggil kayak begitu?" Lanjut Gracio

"B-boleh pah, s-senyamannya papah aja" Balas Chika

Gracio tersenyum tanpa ragu ia menarik Chika kedalam pelukannya "Jangan anggap papah seperti orang asing dihidup kamu ya kak, papah berusaha menjadi ayah sambung buat kamu dan adik kamu.. jadi tolong anggap papah sebagaimana mestinya ya" Ungkapnya

Sweet Sister?Where stories live. Discover now