Three ?

4.8K 459 37
                                    

Sepulangnya Gracio dirumah setelah makan bersama dengan Shani atau lebih tepatnya Date? Itu tidak menjumpai ke 2 anaknya sama sekali. Bahkan rumah mewah miliknya itu terasa begitu sepi seolah tidak berpenghuni.

"Kak/adek?" Panggil Gracio yg bahkan tidak mendapat sahutan sama sekali

Bukan ke 2 putri yg menampakkan wujudnya tetapi malah pembantu dirumahnya yg menampakkan diri "Maaf tuan, non zee sama non reva lagi pergi keluar" Jelasnya

"Oh iya? Kemana mereka bi?"

"Katanya pergi ke taman komplek sini tuan"

Gracio mengangguk paham mendengar hal itu "Terima kasih ya bi, kalo gitu biar saya susul mereka dulu kesana ya"

"Baik tuan, kalo gitu saya balik kerja dulu ya" Art yg bekerja dirumah itu lantas melenggang pergi meninggalkan Gracio

Setelahnya Gracio urungkan niatnya untuk masuk kedalam kamar, ia ingin menemui ke 2 putrinya lebih dulu yaitu Zee dan Reva. Ya, 2 nama itu adalah 2 nama putri Gracio dan mendiang istrinya Anin. Gracio dan Anin memberikan nama anak pertama yaitu Zee sedangkan anak kedua mereka alias bungsu yaitu Reva.

Gracio lekas kembali menuju mobilnya itu lalu segera menjalankannya menuju taman komplek yg dimana ke 2 putrinya Zee dan Reva berada disana.

Mobil Gracio baru saja tiba didepan taman komplek yg membutuhkan waktu sekitar 5 menit untuk sampai itu, ia memarkirkan mobilnya ditepi taman lalu segera turun mencari keberadaan ke 2 putrinya.

Pandangan Gracio jatuh kepada ke 2 gadis yg terduduk disebuah pohon yg terdapat ayunan disana. Gracio tersenyum dari kejauhan memandangi 2 gadis yg tidak lain adalah putrinya.

Ke 2 putrinya itu Zee dan Reva sedang menikmati sebuah jagung beserta minuman yg mereka beli, sembari duduk didepan sebuah pohon yg terdapat ayunan disana. Pohon yg menjadi saksi keharmonisan keluarga mereka saat sang mama yaitu Anin masih hidup.

"Kakak/adek?" Panggil Gracio seraya mendekat kearah ke 2 putrinya

Zee dan Reva yg merasa mendengar suara sang papa itu lekas mengalihkan pandangannya kearah sang papa.

"Ngapain papa kesini rev?" Tanya Zee kepada sang adik

Reva yg ditanya seperti itu tentu tidak tahu, ia membalas dengan mengedihkan bahunya saja sembari terus menikmati jagung yg ia pegang itu.

"Hai kak/dek" Sapa Gracio

"Hmm?" Balas keduanya hanya dengan berdehem saja, karena mereka berdua masih malas dengan Gracio papanya ini karena perihal kemarin.

"Kok gitu? Papah sapa kalian loh?"

Zee dan Reva memutar bola mata malas dan lebih memilih memakan jagung bakar yg berada ditangan mereka masing masing itu. Sedangkan Gracio menghela nafas panjang, semarah itu kah ke 2 putrinya terhadap keputusan yg ia buat kemarin.

"Kak/dek, papah mau ngomong boleh?"

"Heem, silahkan" Zee mempersilahkan papanya itu untuk berbicara apa yg hendak dibicarakan.

Gracio menarik nafasnya lalu ia hembuskan perlahan, pandangannya mengitari area sekitar lalu jatuh pada sebuah pohon yg berada dibelakangnya, pohon yg terdapat sebuah ukiran berbentuk hati dengan tulisan yg berada ditengah tengahnya adalah Cio & Anin.

"Kalian tau ga? Pohon yg sekarang ada dibelakang kalian ini adalah pohon yg jadi saksi kisah cinta papah sama mama?"

Seketika atensi Zee dan Reva yg fokus memakan jagung itu terhenti dikala sang papa Gracio menyebutkan nama mama. Gracio tidak memandang kearah ke 2 putrinya tetapi ia tau jika ke 2 putrinya itu sedang memandangi dirinya.

Sweet Sister?Where stories live. Discover now