Two ?

6.1K 470 36
                                    

Setelah perdebatan panas perihal meminta restu untuk menikah lagi itu 2 keluarga sebelumnya yg hanya terdiri dari 3 orang di dalamnya itu akhirnya memutuskan untuk bertemu, tetapi yg bertemu hanya sebatas orang tua mereka saja alias Papa dan Bunda

Laki laki paruh baya yg disapa Papa sebelumnya oleh ke 2 putrinya dan juga wanita paruh baya yg disapa Bunda oleh ke 2 putrinya, kini berada didalam satu ruangan yg sama dan duduk saling berhadapan satu sama lain.

"Shani?" Panggil laki laki paruh baya tersebut kepada wanita paruh baya yg tepat berada dihadapannya kini dengan sebutan 'Shani'

Wanita paruh baya bernama Shani itu lantas menatap lekat wajah laki laki paruh baya dihadapannya ini

"I-iya cio?" Balas Shani kepada laki laki paruh baya yg kerap disapa papa itu dengan sebutan 'Cio'

"Bagaimana? Sudah dapat restu dari anak anakmu?" Tanya Gracio

Shani menghela nafas panjang setelah mendengar pertanyaan yg baru saja terlontar dari mulut Gracio barusan.

"Salah satu anak aku ada yg ga setuju cio" Jawab Shani

Gracio mendadak lemas mendengarnya, apakah yg terjadi kepada Shani sama halnya dengan yg terjadi kepada dirinya? Sama sama tidak mendapat restu dari putrinya.

"Kalo kamu sendiri gimana?"

"Sama shan, malah dua duanya ga setuju aku nikah lagi. Tapi aku mau jujur sama kamu shan, aku ga main main sama perasaan ini, aku mau nikah sama kamu"

"Aku tau cio, tapi ga segampang itu.. aku tau kamu sayang sama aku, tapi kondisi kita sekarang sama sama terdesak karena ga dapat restu dari salah satu anak yg kita masing masing punya"

"Aku bakal buktiin shan, aku bakal buktiin omongan aku, aku bakal perjuangin kamu sampai dapat restu dari 2 anak kamu, jadi tolong bertahan demi aku shan, demi kita berdua ya?"

"Aku bakal usahain cio, aku sudah gatau gimana lagi ujungnya.. aku sudah pasrah sama keadaan yg aku punya"

Gracio lantas mengulurkan tangannya memberanikan diri memegang kedua bahu Shani "Aku bakal usahain secepatnya shan dan untuk sementara waktu perekonomian kamu yg kian memburuk, tolong biar aku yg bantu shan.. plis yaa"

Shani rasanya ingin menangis melihat perjuangan seorang laki laki paruh baya yg terbilang umurnya tidak muda lagi ini, perjuangan untuk menjadikan dirinya istrinya menggantikan mendiang istri sebelumnya yg sudah berpulang kepangkuan semesta. Shani dapat melihat sekilas sosok yg sama dari mantan suaminya yg sudah tiada itu didalam diri seorang Gracio, seseorang yg tulus dan rela memperjuangkan apapun demi satu tujuan yg ingin ia capai.

"Kamu kok nangis shan? Aku ada salah ngomong ya?"

Shani dengan cepat menyeka air matanya itu lalu menggeleng cepat "Ngga kok cio, aku cuma kelilipan aja" Bohong Shani, tidak mungkin ia mengungkapkan kebenaran tentang dirinya yg menganggap Gracio memiliki kesamaan dengan mantan suaminya dulu yaitu Vino, karena hal itu bisa menjadi sebuah masalah nantinya.

"Kamu masih terbayang bayang sama suami kamu?" Tanya Gracio hati hati

"E-engga kok, kenapa emangnya? Aku udh ikhlas kok tentang itu, dia juga punya tempat spesial dihati aku" Jelas Shani

"Kamu ga bisa bohong shan, aku tau kamu.. kamu juga tau aku kayak gimana, sekali lagi aku tanya. Kamu masih terbayang bayang sama vino?"

Shani mengangguk lemah karena ia tidak pandai berbohong dan disisi lain pula Gracio memang tau bagaimana dirinya. tetapi tak disangka sangka oleh Shani, Gracio malah tersenyum mendengar hal itu

Sweet Sister?Where stories live. Discover now