29. Menghabiskan Waktu Bersama

48 4 0
                                    

Hai author up lagi

Jangan lupa vote & comment

Happy Reading!!!
.
.
.
.
.

Di kelas Kaito tepatnya kelas 12 saat ini sedang mencatat pelajaran IPS. Tanpa di sadari, cairan dari hidung Kaito keluar.
Itu adalah darah, Kaito mimisan.

Kaito yang menyadari hal itu sontak berlari keluar kelas dan menuju ke toilet pria, beruntung saja guru yang mengajar sedang ada urusan di ruang guru.

Vino yang melihat itu langsung menyusul Kaito. Zayn dan Ash sangat bingung, apa yang sebenarnya terjadi dengan ketua nya ini?

Kaito membersihkan darah yang berada di hidung miliknya, Vino langsung memanggil anggota PMR yang berada di UKS untuk membantu Kaito.

Setelah darah itu bersih dari hidung Kaito, Kaito pun di bawa menuju ke UKS untuk istirahat sebentar.

"Lo kecapean?"

"Ga"

"Lo udah ga tidur berapa malem?"

"3"

"Kenapa? kok bisa ga tidur?"

"Gue lagi mikirin gimana ke depannya kalo gue ga bisa sama-sama lagi sama Ira"

"Ck, gue yakin lo pasti sembuh"

"Hm"

Karena mendengar suaminya itu mimisan, Shahira panik dan langsung menuju ke UKS untuk melihat kondisi Kaito.

"Kakak ga papa?" tanya Shahira panik.

Kaito terkekeh. "Ga papa, cuman kecapean aja"

Shahira mendekati Kaito.

"Kakak udah baik-baik aja kan?" Kaito mengangguk.

"Ga ada yang Kakak sembunyiin kan dari Ira?"

Kaito menggeleng.

Shahira duduk di kursi yang berada di samping brankar tempat Kaito tidur.

"Kakak mau janji ga?" Kaito mengangguk.

"Janji jangan pernah tinggalin Ira" Shahira menjulurkan jari kelingkingnya ke arah Kaito.

Kaito membalas juluran kelingking itu sehingga jari kelingking mereka berdua bersatu. "Janji"

Shahira tersenyum dan memeluk suaminya itu. Kaito mengusap kepala Shahira yang tertutup hijab tersebut.
Walaupun hati Shahira terus saja masih gelisah, apakah suaminya itu menyembunyikan sesuatu dari  dirinya?

"Lo udah janji sama kakak gue buat ga ninggalin dia. Gue harap janji lo itu bisa di tepati"

***

Saat ini di rumah baru milik Kaito dan Shahira sangat ramai, malam ini mereka akan melakukan acara bakar-bakaran. Acara akan di lakukan selepas sehabis isya, selain anggota geng Kaito dan 3 sahabat Shahira, Mama Saskia dan Papa Willan pun turut hadir disana, tidak lupa juga dengan Bunda Wulan dan Ayah Azzam, serta ada juga Vano.

"Van ih bantuin jangan malah bengong aja" kesal Riva.

Vano bangkit dari kursi yang berada di dekat kolam renang rumah Shahira dan Kaito.

"Mangkanya jangan pendek" Vano memasang kan sebuah lampu kelap-kelip di tembok rumah Shahira.

Merasa tidak terima di omongin pendek, Riva memukul kepala Vano dengan kardus yang berada di samping nya.

Vano meringis karena kepalanya sakit akibat di pukul kardus dengan Riva. 

"Sakit Va"

"Bodo, ga peduli wlee" Riva menjulurkan  lidahnya ke arah Vano.

Cinta Seorang Wanita Santri [END]Where stories live. Discover now